Kamis, 25 April 2024  
 
BERTEMU DELEGASI FAO, MENTERI EDHY BEBERKAN POTENSI PENGEMBANGAN PAKAN ALTERNATIF

| Nasional
Selasa, 14 Januari 2020 - 19:18:10 WIB


TERKAIT:
   
 
JAKARTA,Tiraßkita.com - Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo mendorong inovasi penggunaan pakan alternatif untuk budidaya ikan menggunakan Maggot atau yang dikenal dengan Black Soldier Fly (BSF). Maggot adalah serangga pemakan bahan organik, sehingga protein serangga ini berkualitas tinggi dan menjadi sumber protein yang baik bagi ikan.

"Maggot ini memakan sayuran, limbah rumah tangga, limbah restoran, dia bisa mengurai sampah organik," kata Menteri Edhy saat menerima perwakilan Organisasi PBB untuk Pangan dan Pertanian (Food and Agriculture  Organization/FAO) di Indonesia, Stephen Rudgard, di Gedung Mina Bahari IV, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Jakarta, Senin (13/1).

Menteri Edhy menjelaskan, kemampuan maggot mengurai sampah organik dalam waktu 14 sampai 20 hari sangat berpotensi bagi pengembangan ekonomi berbasis laut atau ekonomi biru. Inovasi penggunaan pakan alternatif dengan memanfaatkan limbah rumah tangga dan restoran untuk memproduksi maggot ini telah dikembangkan sekelompok warga di Kabupaten Garut. "Inovasi penggunaan pakan ikan alternatif semacam ini harus kita dukung," kata Menteri Edhy.

Sementara itu, Mr Stephen Rudgard mengatakan, FAO akan mendukung pemerintah Indonesia sesuai dengan perannya untuk mengembangkan program perikanan Indonesia, termasuk berbagi pengetahuan dan akses teknologi dan praktik yang baik termasuk peningkatan kapasitas sumber daya manusia. 

Kepada Menteri Edhy, Stephen Rudgard juga memaparkan ruang lingkup kegiatan kerja sama yang ditangani oleh FAO Indonesia bersama KKP, yakni: a) Pengembangan pengelolaan perairan umum daratan yaitu pengembangan budidaya spesies belida, arwana dan sidat;  b) Pengelolaan perikanan tangkap berdasarkan prinsip Ecosystem Approach Fisheries Management (EAFM); c) Peningkatan penanganan dan pengendalian penyakit ikan, dengan mengembangkan  antimicrobial resistance; d) Rantai nilai produk perikanan dengan peningkatan ketelusuran produk perikanan (traceablity) dan sertifikasi produk perikanan untuk meningkatkan daya saing produk ekspor perikanan.
 
Stephen juga menjelaskan dukungan FAO Indonesia terhadap implementasi Port State Measures Agreement (PSMA). Kegiatan itu diimplementasikan dalam bentuk kerja sama Proyek Hibah Luar Negeri (PHLN). Menurut Stephen, saat ini terdapat empat proyek FAO yang sedang berjalan di KKP dan tiga rencana proyek yang akan dilaksanakan dan masih dalam pembahasan.

Empat proyek yang telah berjalan adalah: a) Mainstreaming Biodiversity Conservation and Sustainable Use Into Inland Fisheries Practices in Freshwater Ecosystems of High Conservation Value (2017-2021); b) Enabling Transboundary Cooperation for Sustainable Management of the Indonesia Seas (ISLME) (2017-2021); c) Development Effective and Inclusive Food Value Chains in ASEAN Member States (2017-2020); dan d) Supporting Local Feed Self-Sufficiency for Inland  Aquacultre  in Indonesia (2017-2019).

Dr. Muh Lukman, National Project Officer Program ISLME FAO yang turut hadir mendampingi Stephen menambahkan, pihaknya sangat menyambut baik langkah KKP yang mendorong pengembangan potensi ekonomi biru, salah satunya dengan membantu nelayan maupun pembudidaya ikan mengembangkan pakan alternatif menggunakan maggot.

"FAO akan mencoba mendorong inisiasi-inisiasi seperti ini dan mendukung program-program KKP,"  kata Lukman.

Sebagai informasi, komponen pakan memang menempati porsi tertinggi dalam budidaya ikan. Berkisar hingga 60% dari total biaya produksi. Guna menurunkan biaya pakan tersebut KKP mendorong pemenuhan kebutuhan bahan baku lokal melalui Gerakan Pakan Ikan Mandiri (GERPARI).

Salah satu inovasi yang mendukung GERPARI tersebut adalah riset penyediaan bahan baku pakan ikan alternatif dari maggot Black Soldier Fly (BSF) yang dihasilkan dari proses biokonversi limbah organik. Inovasi ini merupakan hasil riset Dr. Melta Rini Fahmi, Peneliti Balai Riset Budidaya Ikan Hias yang telah dimulai sejak tahun 2005 yang lalu.

Maggot yang dihasilkan akan merombak, mengektrasi serta mengkonvensi nutrien yang masih tersimpan di dalam limbah organik sehingga akan didapatkan nutrien dalam bentuk yang baru, yakni pupuk organik dan maggot sendiri yang dimanfaatkan baik sebagai pakan ikan maupun bahan baku pakan ikan. Pada uji coba di Balai Riset Budidaya Ikan Hias, ikan koi yang diberi pakan maggot memijah 4 kali dalam periode yang sama dibanding dengan ikan yang diberi pakan pelet.

Biokonversi menggunakan maggot memiliki keuntungan dapat dilaksanakan dengan investasi  yang rendah, dimana dalam memproduksi magot ini tidak membutuhkan air, listrik, bahan kimia, serta dapat menggunakan infrastruktur yang sederhana.


(Agung Tri Prasetyo/ Kepala Biro Humas dan KLN)


comments powered by Disqus


Berita Lainnya :
 
  • PWI Pusat Rusak Akibat Korupsi Dana Hibah Rp.2,9 M, Jusuf Rizal Desak KLB
  • Pj Gubri Ikuti Peringatan Hari Otonomi Daerah XXVIII Tahun 2024 di Surabaya
  • Pentingnya Pembinaan Atlet Sejak Usia Dini
  • Indikasi Korupsi Dana Hibah BUMN oleh Pengurus PWI, Ini Kronologi Lengkapnya
  • Peringati Hari Bumi, Kota Cimahi Kirim Perdana RDF Di TPS Santiong
  • Laporan Wartawan Atas Dugaan Pengancaman Kepada Wartawan Naik Sidik
  • Saya Siap Maju Pilkada SBD, Ini Wakilnya Saverinus Kaka
  • Rapat Paripurna DPRD JABAR Untuk Ranperda Prakarsa
  • Jadi Ajang Dalam Berdakwah, CISSA-HK, Sukses Gelar Kegiatan Semarak Ramadan
  •  
     
     
    Selasa, 21 Desember 2021 - 11:51:32 WIB
    Presiden: Libatkan BUM Desa dalam Transformasi Ekonomi
    Minggu, 27 September 2020 - 21:59:04 WIB
    Doni Monardo: Manusia Pembawa Virus Lebih Berbahaya dari Covid-19
    Selasa, 16 Maret 2021 - 13:12:24 WIB
    Masuk Kawasan Hutan PT SAL ( Ayau) dan PT.CSL ( Johanes), DLKH Dan MMP Patroli Pengawasan
    Kamis, 09 April 2020 - 12:51:02 WIB
    Menjamurnya Gelper Berbau Judi Kian Marak
    Dimusim Wabah Corona Judi Gelper Tetap Operasional
    Rabu, 16 September 2020 - 19:39:14 WIB
    Bersama Tim Gugus Tugas, Koramil Arjawinangun, Gelar Ops Gakplin Protkes
    Senin, 27 Juli 2020 - 15:26:05 WIB
    LAWAN COVID-19
    Kasmarni : Kedisiplinan Masyarakat Kunci Memutuskan Penyebaran Covid-19
    Senin, 12 Juli 2021 - 09:16:36 WIB
    Jadi Komut dan Bongkar ‘Borok’ Pertamina, Ahok Akui Terima Banyak Ancaman
    Selasa, 02 November 2021 - 09:00:49 WIB
    DPRD Jabar Minta Target Pendapatan dan Belanja Harus Rasional
    Senin, 03 Agustus 2020 - 12:53:03 WIB
    Danrem 072/Pamungkas Yogyakarta, Pimpin Sertijab 4 Dandim Jajaran
    Selasa, 14 Juni 2022 - 11:10:56 WIB
    Polisi akan Periksa Iko Uwais Diduga Keroyok Pria di Bekasi
    Rabu, 20 Oktober 2021 - 10:49:43 WIB
    Komisi II : Sektor Perekonomian Adalah Aktor Utama Pendongkrak Pertumbuhan Ekonomi
    Kamis, 18 November 2021 - 09:36:20 WIB
    Bupati Pelalawan, Apresiasi program CD PT RAPP Yang Telah Memberikan Dukungan Untuk Putra-Putri Terb
    Rabu, 21 September 2022 - 13:09:29 WIB
    Pemerintah Susun Aturan Garap Harta Karun 'Bukan Migas Biasa"
    Sabtu, 20 Mei 2023 - 13:12:11 WIB
    Mantap... Ini Bentuk Perhatian Dansatgas Ke Anggota Satgas TMMD 116 Dim 0319/Mtw
    Minggu, 02 Januari 2022 - 16:07:23 WIB
    Bupati Rohil Tinjau Kapal Ilegal Fishing Hasil Tangkapan Nelayan
     
    Riau | Nasional | Ekonomi | Hukrim | Politik | Olahraga | Kesehatan | Budaya | Pendidikan | Internasional | Lifestyle
    Advertorial | Indeks Berita
    About Us | Redaksi | Pedoman Media Siber | Info Iklan | Disclaimer
    Copyright © 2020 PT. Tiras Kita Pers, All Rights Reserved