Kamis, 25 April 2024  
 
BIN Angkat Suara soal Beda Hasil Tes Swab Covid

Arif Hulu | Nasional
Senin, 28 September 2020 - 12:31:36 WIB

Ilustrasi tes swab.
TERKAIT:
   
 
Jakarta | Tiraskita.com - Badan Intelijen Negara (BIN) angkat suara soal perbedaan uji tes swab dalam rangka tracing atau pelacakan wabah Covid-19 di Indonesia dalam tujuh bulan terakhir.

Deputi VII Badan Intelijen Negara (BIN) Wawan Hari Purwanto menjelaskan perbedaan hasil ini bukan hal baru dan telah dijelaskan oleh Dewan Analis Strategis Medical Intelligence BIN. Menurutnya, ada sejumlah faktor yang menyebabkan perbedaan hasil tersebut.

"(Hasil tes berubah) Hal itu disebabkan sejumlah faktor," kata Wawan

Wawan memperinci faktor-faktor yang membuat hasil tes mudah berubah, kata dia, yakni akibat RNA/protein yang tersisa (jasad renik virus) sudah sangat sedikit atau bisa dibilang mendekati hilang, sehingga jasad renik ini tak lagi terdeteksi.

Apalagi, lanjut dia, jika subjek yang diperiksa tidak memiliki gejala klinis dan dites pada hari yang berbeda. Orang tanpa gejala atau disebut juga dengan istilah asimptomatik yang mendekati sembuh berpotensi memiliki fenomena tersebut.

Tak hanya itu, menurut Wawan, bias pre-analitik atau pengambilan sampel yang dilakukan dua orang berbeda dengan kualitas pelatihan dan prosedur standar di laboratorium yang juga berbeda bisa menyebabkan hasil tes berubah.

Wawan juga menyebut, sensitivitas reagen dapat berbeda terutama bagi pasien yang nilai CQ/CTnya sudah mendekati 40. Dalam kaitan ini, Wawan mengatakan BIN telah menggunakan reagen Perkin Elmer dari Amerika, A-Star Fortitude dari Singapura, dan Wuhan Easy Diag dari China.

"Reagen ini lebih tinggi dalam hal standar dan sensitivitas terhadap strain Covid-19 dibandingkan merek lain, seperti Genolution dari Korea atau Liferiver dari China yang digunakan beberapa rumah sakit," kata dia.

BIN memang menerapkan ambang batas standar hasil PCR tes lebih tinggi dibandingkan institusi lain. Wajar hasil yang diperoleh akan berbeda dengan hasil tes dari institusi lain.

Nilai CT QPCR atau ambang batas bawah hasil tes PCR biasanya adalah 35, tapi BIN menaikkan ambang batas bawah menjadi 40. Hal itu untuk mencegah orang tanpa gejala lolos screening.

"Ambang batas bawah 35, namun untuk mencegah OTG lolos screening maka BIN menaikkan menjadi 40, termasuk melakukan validitas melalui triangulasi tiga jenis gen, yaitu RNP/IC,N dan ORF1ab," kata dia.

Wawan menegaskan bahwa faktor-faktor tersebut yang membuat hasil uji swab di BIN dengan di tempat lain berbeda. Meski begitu, Wawan memastikan seluruh peralatan, metode, dan test kit yang digunakan BIN terjamin dan masuk dalam kategori gold standard dalam pengujian sampel covid-19.

Di samping itu, Wawan menilai wajar perubahan kasus positif menjadi negatif dalam kurun waktu sesaat karena juga kerap ditemukan di beberapa negara.

"Kasus false positive dan false negative sendiri telah banyak dilaporkan di berbagai negara, seperti Amerika Serikat, China, dan Swedia," ujar dia.

Wawan mengklaim akurasi tes swab yang dilakukan BIN tak hanya aman tapi juga terjamin. Alat-alat yang digunakan pun telah sesuai standar protokol laboratorium.

Saat ini, kata dia, BIN menggunakan dua alat RT PCR jenis Qiagen dari Jerman dan Thermo Scientific dari Amerika. Alat itu sudah melewati proses sertifikasi oleh lembaga internasional dan dinyatakan layak sesuai standar.

"Telah dilakukan proses sertifikasi oleh lembaga sertifikasi internasional, World Bio Haztec (Singapura). Serta melalukan kerja sama dengan LBM Eijkman untuk standar hasil sehingga layak digunakan untuk analisis reverse transcriptase polymerase chain reaction (RT-PCR) yang sesuai standar," kata Wawan.

Dalam kesempatan itu, Wawan juga menjelaskan soal keterlibatan BIN dalam penanganan covid-19 ini. Hal ini telah dijelaskan dalam UU Nomor 17 Tahun 2011 tentang intelijen negara untuk membentuk satgas dalam pelaksanaan aktivitas dalam pelaksanaan aktivitas intelijen.

Ia menjelaskan, ancaman kesehatan juga merupakan bagian ancaman terhadap keamanan manusia yang merupakan ranah BIN. Ketentuan itu yang kemudian menjadi dasar bagi BIN untuk ikut berpartisipasi aktif membantu Satgas Penanganan Covid-19 dengan melakukukan operasi intelijen medis termasuk tes swab tersebut.

"Dengan dasar itu BIN turut berpartisipasi aktif membantu Satgas Covid-19 melakukan operasi medical intelligence, di antaranya berupa gelaran tes swab di berbagai wilayah, dekontaminasi, dan kerja sama dalam pengembangan obat dan vaksin," tutur dia.

Sebelumnya, hasil tes swab yang dilakukan BIN diduga tidak akurat karena berubah ketika diperiksa di tempat lain. Dari hasil tes swab BIN kepada sejumlah pegawai kementerian/lembaga menunjukkan hasil positif covid-19. Namun ketika tes ulang di tempat lain ternyata hasilnya negatif.

Sumber : Cnnindonesia.com


comments powered by Disqus


Berita Lainnya :
 
  • Peringati Hari Bumi, Kota Cimahi Kirim Perdana RDF Di TPS Santiong
  • Laporan Wartawan Atas Dugaan Pengancaman Kepada Wartawan Naik Sidik
  • Saya Siap Maju Pilkada SBD, Ini Wakilnya Saverinus Kaka
  • Rapat Paripurna DPRD JABAR Untuk Ranperda Prakarsa
  • Jadi Ajang Dalam Berdakwah, CISSA-HK, Sukses Gelar Kegiatan Semarak Ramadan
  • Bahas Prosedur hingga Mekanisme Reses Dengan DPRD Sumatra Selatan
  • Sekretariat DPRD Jabar Gelar Halalbihalal "Mari Perkuat Silaturahmi & Sucikan Hati"
  • Dandim 0620/Kab Cirebon Bersama Forkopimda Lainnya Tinjau Pospam Ops Ketupat Lodaya 2024
  • Jaga Kesehatan Personel, Kasatgas Banops Ketupat LK 2024 Polres Rohil Gelar Cek Tensi & Beri Vitamin
  •  
     
     
    Selasa, 12 Oktober 2021 - 08:53:09 WIB
    Presiden: Jaga dan Kawal Perkembangan Digitalisasi Keuangan
    Minggu, 20 Desember 2020 - 18:51:56 WIB
    Sukses, Pra Launching dan Diskusi Publik MBH
    Sabtu, 09 Mei 2020 - 12:18:13 WIB
    Penyelewenangan Dana Beasiswa
    Negara Resmi Menyita Gedung Granadi Milik Keluarga Cendana
    Jumat, 24 Desember 2021 - 13:14:23 WIB
    Kapolda Riau Terima Penghargaan Ingatan Budi, Ini yang Disampaikan Gubernur Riau
    Jumat, 16 Juni 2023 - 09:30:15 WIB
    Pemkot Cimahi Selenggarakan Kegiatan Semarak Fashion Show, Gelar Produk IKM & Industri
    Jumat, 30 Juli 2021 - 12:00:12 WIB
    Rakor Dengan Kemenko Kemaritiman dan Gubri, Pemkab Kampar Sampaikan 5 Isu Penting.
    Senin, 25 Oktober 2021 - 15:18:40 WIB
    BUMN Hati-Hati! Erick Thohir Beri Sinyal Pangkas Lagi Perusahaan Plat Merah
    Kamis, 18 Januari 2024 - 17:22:42 WIB
    Penyerahan Alat Bantu Untuk Disabilitas di Serahkan Langsung Oleh DPRD Jabar
    Jumat, 05 November 2021 - 20:54:22 WIB
    Dekan FISIP UNRI di Fitnah, GAMARI Siapkan Senjata UU ITE
    Selasa, 06 Juni 2023 - 11:41:51 WIB
    Dispora Riau Seleksi Atlet untuk Empat Cabor Popnas 2023
    Rabu, 17 Juni 2020 - 16:06:38 WIB
    Sertu Anoita Giawa Dampingi Pemerintah Desa Awoni Lauso Salurkan BLT-DD Pada Masyarakat
    Senin, 12 Februari 2024 - 22:59:25 WIB
    Bawaslu Riau Menggelar Media Gathering, Sinergi Pengawasan Pemilu
    Rabu, 05 Januari 2022 - 20:28:37 WIB
    Lahirkan Agent Of Change, Lapas Pemuda Kelas IIA Tangerang Bentuk Panitia INTERCHANGE
    Jumat, 03 Juli 2020 - 20:59:57 WIB
    Polda Banten Terima Bantuan 18.144 Pcs Hand Sanitizer dari PT. Sekawan Kosmetik Wasantara
    Senin, 14 November 2022 - 11:29:37 WIB
    Universitas Lancang Kuning Gelar Entrepreneur Festival
     
    Riau | Nasional | Ekonomi | Hukrim | Politik | Olahraga | Kesehatan | Budaya | Pendidikan | Internasional | Lifestyle
    Advertorial | Indeks Berita
    About Us | Redaksi | Pedoman Media Siber | Info Iklan | Disclaimer
    Copyright © 2020 PT. Tiras Kita Pers, All Rights Reserved