SIAK, Tiraskita.com - Truk Colt Diesel dengan Nopol BM 9218 SH, terguling dan mengakibatkan 17 Orang mengalami luka parah, di tikungan jalan Sp. Pertiwi, Perawang. (30/11/2019).
Diketahui bahwa, truk tersebut merupakan milik PT. Delemika Lestari (Subkontraktor PT. Arara Abadi, yang mengangkut puluhan pekerja (buruh harian lepas) untuk bekerja di lokasi penanaman dan perawatan pohon Akasia, milik PT. Arara Abadi di Pertiwi, Sungai Mandau, Siak.
Fikutip dari media nawacitapost, tampak di lokasi kejadian, terlihat hamparan peralatan pekerja seperti ember, parang dan cangkul yang berserakan dan gelimpangan penumpang yang meringis kesakitan.
Kejadian ini terjadi sekitar pukul 07.30 WIB. Truk yang membawa puluhan buruh harian lepas (BHL) tersebut berangkat dari lokasi PT. Delemika Abadi. Belum sampai 12 menit menuju ke arah lokasi pekerjaan, truk tersebut terbalik.
Dalam kecelakaan tunggal ini, diketahui 17 orang penumpang mengalami luka berat. 8 diantaranya harus dilarikan ke Pekanbaru karena mengalami luka parah, 2 diantaranya langsung mendapat penanganan medis dengan tindakan operasi di RS. Safirah Pekan Baru, Riau. Semantara korban lainnya masih ditangani di klinik Perawang Medikal.
Menurut keterangan salah satu saksi mata, terbaliknya truk ini terjadi saat supir memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi di tikungan sp. Jalan Pertiwi. Truk oleng dan terbalik yang membuat penumpang yang sebagian besar wanita itu terlempar disisi kiri kanan jalan.
Usai kejadian, supir truk yang diketahi bernama Saima Sianturi itu, langsung melarikan diri.
Melihat kejadian ini, Aro (Wakil Ketua PAC HIMNI, Kabupaten Siak) sangat menyayangkan terjadinya kecelakaan ini. Betapa tidak, selama ini, banyak pihak Kontraktor atau PT yang nge-sub dengan PT. Arara Abadi, sudah membiasakan diri mengangkut para pekerja dengan menggunakan truk sebagai alat transportasi di kebun Akasia.
Saat nawacitapost berusaha mengkonfirmasi kejadian ini ke pihak Pemilik PT. Delemika Lestari via hp & WA, sampai berita ini dirilis, belum ada jawaban. Demikian juga halnya dengan pihak PT. Arara Abadi, tidak memberi respon terhadap kejadian truk terbalik yang mengakibatkan puluhan orang korban luka parah.
Aro juga melihat kejadian ini sebagai bentuk penindasan struktur yang dilakukan oleh pihak Perusahaan kepada para pekerja (BHL). Karena menurut Aro, kendaraan truk, sesuai dengan UU Transportasi dan fungsinya, bukanlah pengangkut manusia. Aro berharap, kejadian ini bisa mendapat perhatian dari Disnaker dan pihak Satlanta Polres Siak, untuk melakukan penyelidikan atas kasus ini.*