Rabu, 01 Mei 2024  
 
Presidensi G20 Indonesia Dorong Inklusi Keuangan Global

RL | Nasional
Jumat, 24 Desember 2021 - 13:38:33 WIB

dok
TERKAIT:
   
 
Jakarta, Tiraskita.com - Petugas melayani pembayaran tiket elektronik menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di obyek wisata Pantai Alam Indah (PAI), Tegal, Jawa Tengah, Kamis (16/12/2021). Bank Indonesia bersama Pemerintah Kota Tegal meluncurkan tiket elektronik wisata dengan QRIS sebagai implementasi Visi Sistem Pembayaran Indonesia (SPI) 2025 untuk mendorong efisiensi transaksi, mempercepat inklusi keuangan, memajukan UMKM dan mendorong pertumbuhan ekonomi ditengah pandemi Covid-19. -

Salah satu agenda prioritas Presidensi G20 Indonesia mendorong inklusi ekonomi dan keuangan khususnya bagi kelompok penduduk yang selama ini belum terlayani secara baik di dalam keuangan.

"Sebanyak 1,7 miliar penduduk dunia belum mempunyai akses pada sektor keuangan. Di negara berkembang 67% itu belum, bahkan di negara maju 94%, apalagi kelompok wanita kelompok muda, inilah kenapa sesuai arahan bapak presiden inklusi ekonomi dan keuangan adalah salah satu agenda prioritas. Tujuannya apa, mendorong produktivitas, kapasitas, dan akses keuangan, itu yang akan kita capai," kata Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo di Jakarta, Rabu (22/12/2021).

Menurut Perry, untuk dapat mencapai inklusi ekonomi dan keuangan tersebut yang pertama tentu saja melalui digitalisasi pelayanan jasa keuangan. Kedua, diversifikasi produk-produk layanan jasa keuangan melalui digitalisasi, tidak hanya terbatas pada kredit, tetapi juga harus menyentuh berbagai layanan jasa produk keuangan.

Ketiga adalah meningkatkan kapasitas dari kelompok UMKM, kelompok wanita, kelompok milenial. "Banyak negara-negara berkembang, termasuk di Indonesia bagaimana Gernas Bangga Buatan Indonesia, bagaimana mendorong UMKM, dari India, dari Meksiko, dari Brazil, contoh-contoh ini tentu saja akan kita angkat menjadi suatu output bagaimana kita mendorong digitalisasi, mengimplementasikan kebijakan nasional, meningkatkan pelayanan produk keuangan, dan tentu saja model-model bisnis untuk mendorong inklusi ekonomi dan keuangan," kata Perry.

Perry memaparkan, ada tiga bagian yang didiskusikan di dalam Forum G20 tentang bagaimana supaya normalisasi kebijakan-kebijakan negara maju tidak berdampak kepada pemulihan ekonomi global. Pertama, di negara-negara yang akan melakukan normalisasi atau pengetatan di fiskal maupun pengetatan moneter, di dalam G20 ini didiskusikan agar mereka dalam proses melakukan normalisasi kebijakan-kebijakan direncanakan secara baik dan kemudian juga diperhitungkan dan dikomunikasikan secara baik. Sehingga seluruh dunia paham termasuk negara-negara berkembang.

Kedua, bagi negara-negara berkembang seperti Indonesia tentu saja harus mempersiapkan secara baik, menempuh kebijakan secara baik. Koordinasi fiskal dan moneter sangat penting, sama-sama menjaga stabilitas, sama-sama mendorong pertumbuhan ekonomi.

"Dari sisi Bank Sentral tentu saja untuk melakukan respon tentu saja di bidang kebijakan moneter. Bagaimana melakukan stabilisasi nilai tukar Rupiah supaya tetap mendukung pertumbuhan ekonomi, tetapi tidak bisa hanya stabilitas nilai tukar Rupiah, juga bagaimana pada saat yang sama Bank Sentral ikut juga mendorong pembiayaan kredit melalui pengurangan atau pelanggaran kebijakan uang muka kredit atau membuat kemudahan-kemudahan di dalam pembiayaan kredit," kata Perry.

Ditambahkannya, termasuk juga di pasar keuangan maupun digitalisasi sistem pembayaran. Perlu ada suatu bauran kebijakan fiskal dan di bank sentral sendiri tidak hanya moneter tapi juga kebijakan-kebijakan pembiayaan kredit, digitalisasi dalam sistem pembayaran maupun kebijakan-kebijakan lain termasuk inklusi ekonomi keuangan.

Ketiga, meningkatkan peran lembaga-lembaga internasional seperti Bank Dunia, IMF, maupun yang lain. "IMF juga perlu menyediakan berbagai dukungan bagi negara-negara berkembang supaya lebih tahan. Bank Dunia juga bisa memberikan dukungan agar negara berkembang lebih mudah untuk menerima vaksin, pembiayaan mengenai vaksinnya, dan ini adalah tiga bagian penting yang kita diskusikan di G20," kata Perry.

Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan Indonesia sebagai negara berkembang, negara terbesar ASEAN, negara yang sekarang ini ekonominya dianggap relatif stabil dengan sistem politik budaya yang stabil, dalam Presidensi G20 tentunya akan ikut mendukung atau membantu membentuk kebijakan-kebijakan yang pengaruhnya ke seluruh dunia.

"Umpamanya, kalau bank sentral sama para menteri keuangan bertemu, terus kita bicara tentang bagaimana supaya setiap negara itu mendesain kebijakan ekonominya untuk pulih. Artinya apa kalau pulih, kalau sekarang RRT sedang dalam posisi ekonominya kuartal ketiganya kemarin agak menurun dan mereka kemudian harus melakukan restrukturisasi dari strategi pembangunannya atau Amerika Serikat yang inflasinya tinggi yang harus melakukan beberapa kebijakan yang menyesuaikan dengan inflasi tinggi. Ini pengaruhnya ke seluruh dunia luar biasa besar seperti adalah kebijakan moneter maupun fiskalnya yang kemudian menimbulkan apa yang disebut efek rambatan," tutur Menteri Keuangan di Jakarta, Rabu (22/12/2021).

Menkeu menambahkan, dampak pemulihan global bagi masyarakat Indonesia tentunya jika perekonomian global tumbuh tinggi berarti ekspor Indonesia juga tumbuh tinggi.

Seperti sekarang ini, lanjut Menkeu, penerimaan pajak tumbuh lebih dari 18%, penerimaan Bea Cukai tumbuh lebih dari 24% dan PNBP tumbuh lebih dari 23%. Hal tersebut terjadi karena perekonomian dunia sedang tumbuh, sedang pulih.

"Jadi dampaknya kepada ekonomi Indonesia dalam bentuk tadi, ekonominya kita juga meningkat atau tumbuh dari sisi kegiatan ekspor, harga komoditas meningkat, dan itu pengaruhnya kepada para pelaku ekonomi dan masyarakat," ujar Menkeu.

Di sisi lain, lanjut Menkeu, dalam Presidensi G20 dibahas kebijakan-kebijakan yang sangat penting bagi situasi yang sedang dihadapi saat ini, yaitu COVID-19. "Jadi kita sekarang sedang membahas bagaimana Menteri Keuangan dengan Menteri Kesehatan bisa mencegah agar dunia itu lebih siap kalau sampai terjadi pandemi lagi," kata Menkeu.


comments powered by Disqus


Berita Lainnya :
 
  • Paket Proyek PUPR Prov Riau TA 2023 Terindikasi Tidak Sesuai RAB dan Bestek
  • Ahmad Yuzar Resmi Dilantik Jadi Pj Sekda Kabupaten Kampar
  • Kajati Riau Dianugerahkan Gelar Adat, Pj Gubri Sampaikan Ucapan Selamat
  • Mandiri Swalayan Pangkalan Kerinci Memiliki Tempat Perjudian Berkedok Gelper, Dibiarkan?
  • Persiapan Atlet Menuju PON Aceh-Sumut, KONI Riau Terapkan Inovasi Sport Science dan Sport Medicine
  • Kabupaten Bengkalis Peringkat II Dan Ditunjuk Sebagai Tuan Rumah MTQ Ke-43 Tahun 2025
  • Kepala Sekolah SMK 1 Siduaori di Tahan Oleh Polres Nias Selatan
  • Ranperda Diharapkan Dapat Melindungi Petani dan Peternak Di Jabar
  • Pererat Silaturrahmi, TP PKK dan DWP Riau Gelar Halalbihalal
  •  
     
     
    Jumat, 06 Maret 2020 - 10:53:04 WIB
    Oknum Sindikat Narkoba
    Polda Sumut Tangkap 2 Oknum Perwira Polisi Terkait Narkoba
    Senin, 21 Desember 2020 - 09:22:19 WIB
    Presiden RI Soft Launching Pelabuhan Internasional Patimban Subang
    Rabu, 07 Oktober 2020 - 08:01:22 WIB
    Buruh Demo di DPRD Cimahi Minta Batalkan Omnibus Law Ciptaker
    Selasa, 14 September 2021 - 08:14:47 WIB
    Komisi IV : Apartement Transit Jabar Layak Dihuni Masyarakat Berpenghasilan Rendah
    Minggu, 06 Desember 2020 - 12:55:33 WIB
    Juliari Tersangka KPK, Jokowi: Saya Tak Akan Lindungi yang Korupsi!
    Senin, 09 Agustus 2021 - 11:54:56 WIB
    HUT IWO KE 9, Ratusan Pengurus IWO Se-Indonesia Gelar Zoom Metting
    Rabu, 07 April 2021 - 12:41:38 WIB
    Datuk Puyan Gugat Perdata PT. Morini Wood Industry
    Kamis, 16 Juli 2020 - 12:24:07 WIB
    Majukan Pendidikan PAUD, Muslimawati Catur; Siap Bersinergi Dengan UP Tuanku Tambusai
    Selasa, 19 Oktober 2021 - 16:30:35 WIB
    Lapas Pemuda Kelas IIA Tangerang Terima Kunjungan Reses Anggota Komisi III DPR RI
    Selasa, 21 Juni 2022 - 09:42:52 WIB
    Dorong Masyrakat Cinta Produk Dalam Negeri, Pemkot Cimahi Launching Sentra IKM Produk Olahan Tempe
    Selasa, 28 November 2023 - 16:31:55 WIB
    Kodim 0319/Mentawai Gelar Baksos Di Wilayah Terpencil
    Rabu, 17 November 2021 - 12:44:04 WIB
    Secara Resmi, Wakalemdiklat Polri Buka PAG Polri Gelombang II Tahun 2021
    Senin, 01 Agustus 2022 - 12:19:47 WIB
    Perpres BBM Harus Perbaiki Distribusi BBM Bersubsidi
    Senin, 17 April 2023 - 19:24:28 WIB
    Mantap, Kodim 0620/Kab Cirebon, Kembali Bagikan Takjil Ramadhan
    Kamis, 21 November 2019 - 13:39:51 WIB
    Disutradarai Ponti Gea, Film Sang Prawira Segera Tayang
    Yasonna Laoly, Tito Karnavian dan Ganjar Pranowo Adu Akting Dalam Film Sang Parwira
     
    Riau | Nasional | Ekonomi | Hukrim | Politik | Olahraga | Kesehatan | Budaya | Pendidikan | Internasional | Lifestyle
    Advertorial | Indeks Berita
    About Us | Redaksi | Pedoman Media Siber | Info Iklan | Disclaimer
    Copyright © 2020 PT. Tiras Kita Pers, All Rights Reserved