Sabtu, 20 April 2024  
 
Asyik Threesome, Digrebek Tanpa Busana

Arif | Nasional
Kamis, 07 Mei 2020 - 07:15:15 WIB

Ilustrasi Threesome ( net)
TERKAIT:
   
 
KARAWANG - Tutupnya tempat hiburan malam saat pandemi Corona disinyalir membuat sejumlah pelaku bisnisnya nekat. Dua pemandu lagu (PL) di Karawang melayani threesome. Muncikarinya ternyata adik kandung salah satu PL.

"Pelaku berinisial F. Dia menjajakan kakaknya sendiri sebagai PSK. Dia juga menjajakan beberapa teman perempuannya," kata kata Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak Polres Karawang Iptu Ade Saepudin.

Ade menuturkan, mulanya F dan kakaknya bekerja sebagai pemandu lagu di tempat karaoke. Namun karena tempat hiburan malam ditutup saat pandemi, ia disinyalir mencari jalan lain mencari uang.

"Pelaku F sebetulnya seorang PL (pemandu lagu). Namun saat pandemi, ia akhirnya terjun di bisnis prostitusi online. Ia menjajakan perempuan melalui whatsApp. Termasuk menjajakan temannya sesama PL dan kakak kandungnya sendiri," kata Ade.

Transaksi terakhir F dengan kliennya terjadi pada Jumat (24/4/2020) lalu. Saat itu ia mengatur transaksi seorang pria hidung belang yang memesan dua PSK untuk diajak tidur di hotel.

"Saat itu, F menyediakan Y kakak kandungnya sendiri dan seorang temannya kepada seorang pria untuk threesome," kata Ade.

Polisi lantas menggerebek Y dan kawannya dengan seorang pria dalam sebuah kamar hotel di wilayah Karawang Barat. Polisi juga menemukan bukti berupa alat kontrasepsi, dan struk pemesanan hotel. Saat digerebek mereka tanpa busana.


Tak jauh dari hotel, polisi menangkap F yang sedang menunggu kakaknya melayani tamunya. Dari tangan F, polisi menyita uang Rp 2 juta dan ponsel yang biasa digunakan untuk berbisnis sebagai muncikari.

Dihubungi terpisah Wawan Wartawan, Ketua Komnas Perempuan dan Anak Kabupaten Karawang menuturkan, situasi pandemi membuat para pekerja di tempat hiburan malam kehilangan pendapatan.

"Lantaran kesulitan ekonomi, para pekerja malam ini sampai nekat menjajakan dirinya sebagai PSK," kata Wawan saat dihubungi detik via telepon, Rabu (6/5/2020).

Wawan menuturkan, saat pandemi ini, para pemandu lagu bahkan terapis eks hotel atau spa nekat beralih tempat praktiknya ke hotel dan tempat kos. "Corona tidak membuat mereka takut dan nekat mencari uang dengan cara di luar nalar kesehatan saat ini," katanya.

Ia berharap, aparat di Karawang intens melakukan penyisiran hotel, tempat penginapan maupun kos-kosan yang dipakai mereka. "Sebab praktik terselubung semacam ini masih ada ceruk pasarnya meski sedang pandemi. Dan hal ini bisa jadi menambah risiko penyebaran corona. Karena tamunya kan bisa dari mana saja," ujar Wawan.

"Memang pandemi COVID-19 menjadi dilema dalam sisi penegakan hukum, mereka yang terdampak secara ekonomi memilih jalan untuk menjajakan diri melalui jejaring online," Wawan menambahkan.*

Sumber : detik.com


comments powered by Disqus


Berita Lainnya :
 
  • Rapat Paripurna DPRD JABAR Untuk Ranperda Prakarsa
  • Jadi Ajang Dalam Berdakwah, CISSA-HK, Sukses Gelar Kegiatan Semarak Ramadan
  • Bahas Prosedur hingga Mekanisme Reses Dengan DPRD Sumatra Selatan
  • Sekretariat DPRD Jabar Gelar Halalbihalal "Mari Perkuat Silaturahmi & Sucikan Hati"
  • Dandim 0620/Kab Cirebon Bersama Forkopimda Lainnya Tinjau Pospam Ops Ketupat Lodaya 2024
  • Jaga Kesehatan Personel, Kasatgas Banops Ketupat LK 2024 Polres Rohil Gelar Cek Tensi & Beri Vitamin
  • Publik Meminta SF Haryanto Pj Gubri, Evaluasi Kadis PUPR-PKPP Riau & Jajaran
  • Dinas PUPR Turut Meriahkan Tradisi Lampu Colok Khas Bengkalis
  • Mudik Gratis 1445 H /2024 M Resmi di Lepas Pemkot Kota Cimahi
  •  
     
     
     
    Riau | Nasional | Ekonomi | Hukrim | Politik | Olahraga | Kesehatan | Budaya | Pendidikan | Internasional | Lifestyle
    Advertorial | Indeks Berita
    About Us | Redaksi | Pedoman Media Siber | Info Iklan | Disclaimer
    Copyright © 2020 PT. Tiras Kita Pers, All Rights Reserved