PELALAWAN | Tiraaskita.com - Bupati Pelalawan H.Zukri Misran,SE menerima kunjungan IKN Pelalawan di
Rumah Dinas Bupati Kabupaten Pelalawan, Jumat (14/05/2021). Acara ini
terbatas dan dilaksanakan dengan Protokol Kesehatan Covid-19.
Hadir dalam Openhouse terbatas Bupati H.Zukri ini, yaitu Praeses Resort 60 Pdt.Martinus Gulo,S.Th, Pdt. Jemaat BNKP Efrata Pkl Kerinci Eforius Waruwu,S.Th, Ketua DPP Ikatan Keluarga Nias Pelalawan Drs.Sozifao Hia,M.Si yang juga sebagai Ketua Fraksi PDIP Pelalawan.
Selain itu, turut hadir Ketua Relawan Ononiha Zonasi Samazasa Ndruru, Bendum IKN Pelalawan Sokhiatulo Laia, Ketua Cabang IKN Pkl Kerinci Romanus Telaumbanua, Ketua DPD IKNR Pelalawan Yulianus Halawa, Sekum IKN Pelalawan Firman Zalukhu,S.Pd, Sekretaris Relawan Ononiha Zonasi Filisona Zai,SE, Bendahara Relawan Zonasi Amosi Laia,SE, Ketua GWI Pelalawan Hadapi Baik Hulu, Ketua LBH MKRN Eprisman Arianjaya Ndruru,SH, Advokasi MKRN Sadarman Laia,SH.MH dan Pdt.Betel Harefa yang juga sebagai Ketua DPD ONUR Pelalawan.
Bupati Pelalawan H.Zukri Misran,SE yang didampingi Ketua DPC PDIP yang juga sebagai Wakil Ketua 1 di DPRD Pelalawan H,Syahfrizal,SE, Ketua Fraksi PDIP Drs Sozifao Hia,M.Si, Anggota DPRD Pelalawan dari Fraksi PDIP Carles,S.Sos menyambut Tokoh-tokoh Ononiha (masyarakat Nias) Pelalawan dengan penuh rasa keakraban dan kekeluargaan.
Bupati H.Zukri Misran,SE dalam kesempatan itu, berdialog lepas dengan Tokoh-tokoh Ononiha.
Bupati Pelalawan ini langsung merespon berbagai usulan masyarakat Pelalawan asal Nias yang disampaikan melalui Tim Relawan Ononiha Zonasi dari Organisasi IKN Pelalawan yang disampaikan, kepada Bupati Zukri.
Adapun beberapa poin usulan dari paguyuban IKN Pelalawan kepada Bupati H. Zukri yang disebutkan oleh Samazasa Ndruru selaku Ketua Tim Relawan Ononiha Zonasi, antara lain:
Kemudahan pengurusan Kartu Identitas, Pengadaan Ambulance, Program Bedah Rumah, Gedung / Balai Pertemuan , Penyerapan Tenaga kerja.
Samazasa Ndruru menjelaskan kepada Bupati secara ringkas tentang latar belakang masyarakat Nias/suku Nias.
Ia memaparkan, suku Nias merupakan salah satu suku yang ada di Indonesia dan mendiami daratan Kepulauan Nias di sebelah Barat Pulau Sumatera. Akan tetapi, dengan perkembangan penduduk yang begitu pesat dan terjadinya perpindahan penduduk dari desa/kota atau ke daerah lain di provinsi yang ada di Indonesia, maka persebaran orang Nias terjadi sedemikian rupa dan mendiami wilayah-wilayah tertentu karena faktor pekerjaan dan mencari nafkah untuk kelangsungan hidup bersinambungan.
Lanjut Ketua Zonasi itu, Provinsi Riau merupakan salah satu wilayah yang dituju dan didiami suku Nias secara bertahun-tahun lamanya karena ikatan-ikatan kerja di perusahaan-perusahaan tertentu, baik ikatan kerja yang permanen di perusahaan dan Buruh Harian Lepas (BHL) di sektor swasta maupun usaha pribadi yang memiliki tempat usaha, bekerja di pemerintah dan swasta, sehingga bisa bertahan hidup dan beraktifitas sebagaimana masyarakat pada umumnya.
Kepada Bupati Pelalawan, Samazasa Ndruru menerangkan bahwa Kabupaten Pelalawan dihuni hampir kurang lebih 40.000 jiwa masyarakat asal Nias yang tersebar di 12 kecamatan yang ada di Kabupaten Pelalawan, sesuai dengan data yang ada di organisasi Ikatan Keluarga Nias (IKN).
Masyarakat Nias yang tersebar ini bekerja di berbagai sektor, seperti perkebunan Kelapa Sawit, perkebunan Akasia, Pedagang, bekerja di sektor jasa, Pegawai Negeri Supil (PNS), Guru, TNI, Aparat Kepolisian, Jurnalistik, Lembaga Bantuan Hukum (LBH) dan Advokat, Buruh kasar dan lain-lain. Keberadaannya di daerah ini sudah membaur dengan masyarakat Pelalawan asli suku Melayu, dan masyarakat Pelalawan dari suku lainnya seperti Padang, Batak, Jawa, Aceh dan sebagainya.
Ikatan Keluarga Nias (IKN) sebagai ormas dan paguyuban yang ada di Kabupaten Pelalawan ini, memiliki beberapa kekuatan, yaitu:
Memiliki warga masyarakat Pelalawan asal Nias berjumlah 40.000 jiwa. Memiliki pengurus Ikatan Keluarga Nias yang kuat dan solid. Memiliki 15 cabang Ikatan Keluarga Nias se-kabupaten Pelalawan. Memiliki tokoh adat yang memiliki kapasitas bidang Adat dan Budaya. Memiliki sanggar budaya dengan nama "Sanggar Fahasara Dodo".
Dengan kondisi dan permasalahan ini pak Bupati, lanjut Samazasa, tentu dalam mewujudkan berbagai program untuk Pelalawan Maju dan masyarakatnya sejahtera, sesuai dengan Visi-Misi bupati, maka kami melalui Tim Relawan Zonasi mengusulkan beberapa hal ini, yang menjadi kebutuhan masyarakat Pelalawan asal Nias.
Samazasa pada saat itu juga menuturkan sebuah pengakuan, ia menyampaikan bahwa walaupun pada Pilkada tahun 2020 tidak 100% Ono Niha menyatukan suara untuk Zukri-Nasaruddin, tapi pada Pilkada mendatang akan dimaksimalkan.
"Memang tidak seratus persen, tapi pada Pilkada mendatang akan kita gerakkan sepenuhnya secara solid untuk satu suara," pungkasnya.
Sementara itu, Bupati Kabupaten Pelalawan, H. Zukri Misran,SE yang mendengarkan beberapa poin usulan masyarakat Nias Pelalawan melalui organisasi IKN dengan pemaparan oleh Ketua Tim Relawan Zobasi, langsung merespon hal itu.
Ia menyampaikan, kepemimpinan saya yang dihantarkan masyarakat pelalawan pada Pilkada 2020 lalu untuk menjadi Bupati Pelalawan, tentunya keberhasilan ini bukan dinikmati secara peribadi dan ini harus dinikmati secara bersama-sama seluruh masyarakat kabupaten pelalawan, termasuk suku Nias.
Untuk keluhan terkait identitas penduduk dari masyarakat asal nias, Zukri menegaskan bahwa akan secepatnya mengambil tindakan.
"Mengenai permasalahan Identitas, pada bulan 6 ke depan akan di mulai pendataan penduduk oleh tim dari pemerintah dengan cara berkeliling ke daerah-daerah," ujar Zukri.
Sementara mengenai pengadaan Ambulance, Bupati mengutarakan bahwa akan dilaksanakan pada akhir tahun ini, tepatnya pada APBD Perubahan. Paling lambat pada tahun depan, menyusul solusi atau jawaban usulan lainnya.
