BENGKALIS, Tiraskita.com - Diduga tersandung kasus proyek Besar, Tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor dan rumah, Rubi Handoko (Akok) di Jalan Tandun Bengkalis, jumaat 29-11-2019, dari keterangan sejumlah masyarakat yang sedang menyaksikan pegeledahan tersebut mengaku, kedatangan tim KPK yang dikawal ketat oleh sejumlah personil kepolisian polres Bengkalis tersebut terjadi sekitar Pukul 15 wib sore.
Dari pantauan wartawan dilokasi tepatnya di Ruko berlantai II di jl.Tandun tersebut sekitar pukul 20.29 wib. Tim penyidik KPK pun keluar dari kantor kerja Rubi Handoko alias (Akok) membawa sejumlah Koper warna merah dan sejumlah kardus yang diduga berisikan dokumen yang disita KPK dari kantor oknum kontraktor tersebut dengan pengawalan ketat sejumlah personil polres, sayangnya tak se orangpun dari Tim penyidik KPK mau menjawab pertanyaan /konfirmasi dari Rekan 2 wartawan, penyidik kpk pun langsung melanjutkan pegeledahan dirumah Rubi Handoko yang juga anggota DPRD Bengkalis dari fraksi Golkar tersebut di jln Ahmad Yani Bengkalis.
Salah seorang warga bengkalis yang tidak igin disebut kan nama nya kepada media ia mengatakan pengeledahan yang dilakukan KPK dikantor dan juga dirumah kediaman Rubi Handoko (Akok) munkin diduga terkait kasus sejumlah proyek yang dikerjakan yang bersangkutan selama ini, pasal proyek proyek besar di Kantor Dinas PUPR Kabupaten Bengkalis, baik bersumber dana DAK/APBD Bengkalis, mencapai puluhan miliar setiap tahun anggaran dia dapat, sepertinya peningkatan Jalan Bengkalis - Perapat Tunggal, bersumber Dana DAK.
Dan proyek pemeliharaan Jalan Bengkalis- Muntai tahun anggaran 2016/ 2017, termasuk peningkatan/pemeliharaan jalan kota Bengkalis T.A 2016, 2017, 2018. dia yang melaksanakan, mungkin proyek tersebut diatas bermasalah sehingga membuat Tim Penyidik KPK mendatangi kediaman oknum anggota DPRD bengkalis itu.
Sampai berita ini diturunkan Rubi Handoko belum dapat dikonfirmasi, karena disaat media ini mencoba melakukan konfirmasi dikantornya di jalan Tandun Bengkalis Jumaat malam, yang bersangkutan tidak dapat ditemui, karena pintu langsung ditutup saat penyidik KPK keluar.***
