Gubernur Riau Syamsuar menggelar rapat kordinasi dengan seluruh Bupati
se Provinsi Riau terkait pengendalian penanganan Karhutla tahun 2021
melalui Zoom Meeting. Dalam rapat secara virtual itu Gubri menyebutkan
hari ini ada">
SIAK | TIRASKITA.COM - Gubernur Riau Syamsuar menggelar rapat kordinasi dengan seluruh Bupati se Provinsi Riau terkait pengendalian penanganan Karhutla tahun 2021 melalui Zoom Meeting. Dalam rapat secara virtual itu Gubri menyebutkan hari ini ada 5 hotspot di Kabupaten Siak. Namun hal itu dibantah Bupati Siak Alfedri.
"Info dari pak Kapolda Riau, hari ini ada 5 Hotspot di kabupaten Siak. Solusi penanganan Karhutla dari seluruh kabupaten sudah tepat dan tinggal diterapkan agar kasus Karhutla tidak meluas dan tidak terjadi bencana asap," kata Gubernur Riau, Syamsuar sebelum menutup rapat, Senin (9/3/2021).
Hal itu dibantah langsung oleh Bupati Siak Alfedri yang meminta waktu kepada Gubri untuk menjelaskan kondisi Karhutla di Kabupaten Siak. "Izin pak Gubernur, dari Siak pak," kata Alfedri berkali-kali.
Setelah dipersilahkan oleh Gubri berbicara, Bupati Siak Alfedri menjelaskan bahwa 5 hotspot yang disebutkan oleh Gubernur Riau itu, 4 diantaranya ada di Kampung Temusai, Kecamatan Bungaraya, Kecamatan Siak dan 1 di Kecamatan Siak Kecil, Kabupaten Bengkalis.
"Jadi hari ini hanya 4 titik di Kabupaten Siak, satunya lagi di Kecamatan Siak Kecil,Kabupaten Bengkalis, Dari yang 4 titik ini, apinya sudah dapat dikendalikan dengan membuat sekat bakar, insyaallah dalam 1 atau 2 hari ini tuntas dipadamkan," kata Alfedri.
Alfedri menegaskan, Pemkab Siak sejauh ini sudah melakukan berbagai upaya untuk menekan ancaman bencana kabut asap akibat Karhutla. Tahun 2021 ini, sekitar 79 hektar lahan yang terbakar di Kabupaten Siak.
"Sejak 3 Februari, Siak sudah Siaga Karhutla. Sehingga seluruh Forkompinda melalukan rapat kordinasi untuk melakukan pengendalian Karhutla sedini mungkin. Tahun 2020 lalu, Kabupaten Siak dapat bantuan Kanal Bloking dari BRag sebanyak 25 unit untuk di Mempura, Kotogasib dan Bungaraya. Jika ditotal ada 279 kanal bloking di kabupaten Siak untuk mencegah meluasnya Karhutla," kata Alfedri.
Selanjutnya, Alfedri menyambung apa yang disampaikan oleh Kapolda Riau terkait pentingnya sarana dan alat untuk pemadaman ini. Alfedri berharap, Siak mendapat bantuan alat dari provinsi Riau agar penanganan pemadaman bisa cepat tuntas.
"Saat ini setiap kampung sudah memiliki sarana Damkar ini, namun jika hanya memanfaatkan itu saja tidak akan efisien, untuk itu perlu adanya penambahan alat, kami mengusulkan kepada pak Gubernur,* sebut Alfedri. ***