Kamis, 25 April 2024  
 
SANGAT TERAMPIL DAN KREATIF
Mahasiswa Kesejahteraan Sosial FISIP USU Buat Program Pengolahan Limbah Plastik Menjadi Bunga Hias

RL | Ekbis
Selasa, 21 Desember 2021 - 14:24:00 WIB

dok
TERKAIT:
   
 
Tiraskita.com  - Permasalahan warga Desa Parbutaran yang menjadi prioritas untuk dipecahkan adalah sampah terutama sampah plastik hal ini diakibatkan dari banyaknya orang yang mengkonsumsi makanan siap saji dan praktis, mengakibatkan banyaknya penumpukan sampah plastik dengan ini mahasiswa Ilmu Kesejahteraan Sosial FISIP USU, Marini dengan NIM 180902024 dalam program PKL 2 dengan supervisor sekolah Ibu Tuti Atika s.sos msp mengajak anak-anak sekitar lingkungan rumah untuk menjadi lebih inovatif.

Dengan adanya program ini anak-anak desa menyambut kedatangan Marini dengan sangat ceria dan penuh semangat, kegiatan ini dapat dijadikan sarana berkarya di masa pandemi covid-19 yang sangat dibutuhkan mereka pada saat ini karena kurangnya belajar di dalam lingkungan sekolah yang mengharuskan mereka untuk belajar di rumah. Salah satu upaya yang dilakukan Marini adalah membuat sebuah karya dari sampah plastik, sampah plastik ini nantinya akan dibuat sebuah bunga yang menjadi barang guna pakai.

Bertempat di Desa Parbutaran, Kec. Bosar Maligas Kab. Simalungun, kegiatan dilaksanakan di salah satu gedung sekolah MTs Al - Bayan Parbutaran, setelah mendapat izin dari pihak sekolah. 12 anak berpartisipasi dalam kegiatan ini, dengan rata-rata usia rentang 13-15 tahun. Program dijalankan selama lebih dari 3 bulan, hari Senin 13 September sampai hari Jumat 10 Desember 2021, dengan kegiatan dilaksanakan dua kali dalam sepekan.

Pada dasarnya program ini dilaksanakan dengan landasan teori pemberdayaan masyarakat. Vitayala (2000) mendefinisikan pemberdayaan masyarakat sebagai proses pengembangan kemampuan sumber daya manusia, sarana prasarana, dan faktor lainnya termasuk pengembangan tiga P (pendampingan, penyuluhan, dan pelayanan). Tahapan yang dilakukan mengutip dari buku Pemberdayaan Masyarakat oleh Dedeh Maryani dan Ruth Roselin E. Nainggolan (2019:13), yaitu :

1. Tahap persiapan

Tahap ini ditandai dengan pengenalan lingkungan sasaran dan persiapan dari Marini. Pada tahap ini, yang dilakukan oleh  Marini yaitu meminta izin kepada pemerintah setempat untuk melaksanakan program pemberdayaan kepada masyarakatnya. Hingga pemerintah desa menyarankan untuk memanfaatkan semangat anak-anak lingkungan untuk menjalankan program pemberdayaan.

2. Tahap pengkajian atau assesment

Assesment atau proses pengenalan masalah dilakukan dengan tools FGD (Focus Group Discussion), dimana ke-12 anak yang menjadi partisipan dikumpulkan untuk berdiskusi mengenai masalah begitu juga solusi yang mungkin dapat dilakukan. Dan dari diskusi tersebut, mereka merasa bahwa sampah di sekolah maupun di sekitaran rumah mereka merupakan masalah yang besar.

3. Tahap perencanaan alternatif program

Dalam tahap ini, partisipan kembali berdiskusi mengenai strategi dan hal yang akan mereka lakukan. Karena strategi nya berupa pendekatan non-direktif (partisipatif), jadi Marini berperan dalam membantu jalannya perencanaan. Dari diskusi ini, ditetapkan bahwa pemanfaatan sampah plastik menjadi barang hias dan guna pakai menjadi pilihan. Community worker berperan sebagai pemandu untuk meningkatkan skil kreasi mereka dalam pemanfaatan sampah plastik.

4. Tahap pemfomalisasi rencana aksi

Selanjutnya, penentuan jadwal dan apa saja yang dibutuhkan untuk memulai rencana. Melalui diskusi lagi, mereka menetapkan untuk melaksanakan pelatihan pada waktu pulang sekolah selama dua kali dalam seminggu, yaitu Rabu dan Jumat. Lokasi yang ditetapkan yaitu salah satu kelas sekolah mereka, karena tempatnya strategis. Bahan utama yang digunakan yaitu sampah plastik didapat dari tiap individu, dengan mengutip sampah plastik yang mereka temui.

5. Tahap implementasi program

Pengerjaan sampah plastik memakan waktu ketika harus digosok untuk mendapatkan bahan yang baik ketika diolah. Anak-anak sangat bersemangat dalam mempelajari skil baru, hingga mereka tetap melakukan nya ketika di rumah. Hasil yang didapat yaitu berupa rangkaian bunga hias yang berasal dari plastik.

6. Tahap evaluasi

Pada tahap ini, Marini memberikan kebebasan kepada anak-anak tersebut untuk melanjutkan program, hingga mereka melakukannya juga di rumah masing-masing. Hasil dari pekerjaan mereka nyatanya mereka gunakan untuk hiasan di kelas dan juga ruang guru. Mereka pun berinisiatif untuk mengutip sampah plastik yang ada di sekolah dan mengolah nya menjadi barang hias berupa bunga rangkai. Menurut Rutman, evaluasi program adalah penerapan metode-metode ilmiah untuk mengukur implementasi dari hasil program untuk pengambilan keputusan.

Maka, praktikan menilai implementasi program apakah berjalan dengan lancar atau tidak. Dan hasil yang didapat apakah dapat mencapai tujuan atau tidak. Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa implementasi program berjalan dengan lancar.

Dilihat dari antusias peserta dalam mengolah sampah. Tentunya hasil yang didapat sesuai dengan tujuan yaitu meningkatkan kreativitas anak di desa Parbutaran Kec Bosar Maligas Kab Simalungun "Saya baru mengetahui ternyata sampah plastik bisa diolah menjadi barang guna pakai menjadi inovasi baru bagi saya dan teman-teman agar nantinya kami pun bisa melanjutkan kegiatan ini, ujar niki dkk saat melakukan evaluasi."

7. Tahap terminasi

Tahap ini ditandai dengan perpisahan bersama anak-anak. Mereka memberikan bunga rangkaian mereka dan sebagai cenderamata, Marini memberikan botol minum agar dapat mengurangi sampah botol plastik sekali pakai yang biasa mereka gunakan.

Marini berharap kegiatan ini menjadi kegiatan rutin yang nantinya akan diterapkan pada teman-teman lain dan juga masyarakat sekitar, agar warga desa Parbutaran yang memiliki permasalahan sampah dapat berkurang karna adanya inovasi baru ini.

Selain program pemberdayaan tersebut, Marini juga melakukan penempelan poster dengan tema, "mengenal tipe-tipe kepribadian manusia." Berdasarkan buku The Four Temperaments, ada empat jenis kepribadian manusia, yaitu sanguinis, melankolis, plegmatis, dan koleris.

Penempelan poster dilakukan di gedung MTs Al-bayan Desa Parbutaran. Disini Marini juga memberikan sedikit pemahaman tentang pentingnya mengenal tipe-tipe kepribadian yaitu mengetahui apa saja kelemahan diri sendiri. Paham akan kelemahan diri, memungkinkan Anda untuk berhati-hati dalam melakukan sesuatu dan tidak bertindak ceroboh pada situasi tertentu.

Anda akan menemukan cara baru untuk mendekati masalah dan mencari solusinya. Setelah memberikan sedikit pemahaman tentang pentingnya mengenal tipe-tipe kepribadian manusia, anak-anak menjadi mengetahui tipe kepribadian masing-masing diri sendiri dan dapat memahami satu sama lain dengan teman sebaya. (rls/Red)


comments powered by Disqus


Berita Lainnya :
 
  • PWI Pusat Rusak Akibat Korupsi Dana Hibah Rp.2,9 M, Jusuf Rizal Desak KLB
  • Pj Gubri Ikuti Peringatan Hari Otonomi Daerah XXVIII Tahun 2024 di Surabaya
  • Pentingnya Pembinaan Atlet Sejak Usia Dini
  • Indikasi Korupsi Dana Hibah BUMN oleh Pengurus PWI, Ini Kronologi Lengkapnya
  • Peringati Hari Bumi, Kota Cimahi Kirim Perdana RDF Di TPS Santiong
  • Laporan Wartawan Atas Dugaan Pengancaman Kepada Wartawan Naik Sidik
  • Saya Siap Maju Pilkada SBD, Ini Wakilnya Saverinus Kaka
  • Rapat Paripurna DPRD JABAR Untuk Ranperda Prakarsa
  • Jadi Ajang Dalam Berdakwah, CISSA-HK, Sukses Gelar Kegiatan Semarak Ramadan
  •  
     
     
    Jumat, 19 Maret 2021 - 09:15:46 WIB
    KEJADIAN NIH! Harga Cabai Rawit Lebih Mahal dari Daging Sapi
    Senin, 27 Juli 2020 - 15:31:08 WIB
    Pemkab Sosialisasi Pengelolaan Dana BOS
    Rabu, 26 Februari 2020 - 10:14:16 WIB
    Dubes RI di Kairo mendapat penghargaan
    Dubes RI Kairo Terima Penghargaan sebagai Dubes Terbaik dari Majalah Diplomasi Mesir
    Jumat, 07 April 2023 - 19:21:14 WIB
    TP PKK Kabupaten Bengkalis Berbagai 300 Paket Takjil di Simpang Mama
    Senin, 11 Oktober 2021 - 15:10:04 WIB
    Launching Aplikasi Perseroan Perorangan, Yasonna: “Pertama di Dunia”
    Senin, 10 Oktober 2022 - 07:45:04 WIB
    DPP GPSH: KAPAN OKNUM BPN KARANG ASEM BALI DIGEBUG & DICOPOT ?
    Kamis, 23 September 2021 - 21:43:51 WIB
    LP Kelas IIB Garut Terima Kunker Dari KEMENPAN–RB
    Selasa, 30 Juni 2020 - 20:34:37 WIB
    Atas Militansi Kader Partai
    Megawati Ucapkan Terimakasih Kepada Seluruh Kader Banteng
    Kamis, 25 April 2024 - 14:04:02 WIB
    PWI Pusat Rusak Akibat Korupsi Dana Hibah Rp.2,9 M, Jusuf Rizal Desak KLB
    Senin, 08 Maret 2021 - 08:11:28 WIB
    MAKI Sebut Inisial AP Pelaku Pengemplang Pajak Rp.1,7 Triliun
    Rabu, 22 Desember 2021 - 13:08:26 WIB
    Mahasiswa Kesejahteraan Sosial FISIP USU Menumbuhkan Keterampilan Sosial Anak Melalui Permainan Trad
    Jumat, 29 April 2022 - 18:49:49 WIB
    Danlanal Cirebon, Resmi Buka Sosialisasi Sakabahari Binaan Lanal Cirebon
    Selasa, 15 Juni 2021 - 09:29:49 WIB
    Komisi IV DPRD Prov. Jawa Barat Lakukan Monitoring Kegiatan Th 2021 UPTD PSDA Wilayah Sungai Citarum
    Kamis, 09 Juli 2020 - 06:27:28 WIB
    Pemkot Cimahi Belum Mengizinkan Pesta Resepsi Pernikahan
    Jumat, 13 Maret 2020 - 11:51:40 WIB
    DALAM MENUNJANG BISNIS GLOBAL
    Pelindo 1 Sei Pakning Tingkatkan Peran Marine
     
    Riau | Nasional | Ekonomi | Hukrim | Politik | Olahraga | Kesehatan | Budaya | Pendidikan | Internasional | Lifestyle
    Advertorial | Indeks Berita
    About Us | Redaksi | Pedoman Media Siber | Info Iklan | Disclaimer
    Copyright © 2020 PT. Tiras Kita Pers, All Rights Reserved