Sabtu, 27 April 2024  
 
Riau Targetkan 14 Persen Kasus Stunting

RL | Riau
Kamis, 24 Juni 2021 - 14:03:19 WIB

dok
TERKAIT:
   
 
PEKANBARU | TIRASKITA.COM - Pemerintah Provinsi Riau menargetkan jumlah kasus perawakan pendek atau stunting turun menjadi 14 persen di tahun 2024.

Gubernur Riau, Syamsuar mengatakan prevalensi stunting di Riau menunjukkan penurunan dari 27,4 persen di tahun 2018 menjadi 23.7% di tahun 2020.
Untuk itu, pentingnya komitmen dan kerjasama antara pemerintah, pihak swasta dan seluruh komponen masyarakat dalam pelaksanaan konvergensi penurunan angka stunting di Provinsi Riau.

"Alhamdulillah, hari ini kami sudah menjalin kerjasama dengan PT RAPP (Grup APRIL) yang telah menyampaikan komitmennya dalam rangka ikut bersama sama menangani stunting di Provinsi Riau," kata Syamsuar dalam acara Pencanangan Program PKK Provinsi Riau Menurunkan Angka Stunting secara virtual di Balai Serindit, Gedung Daerah, Pekanbaru, Rabu (23/6/2021).

Turut hadir Ketua TP PKK Provinsi Riau, Misnarni Syamsuar, Kepala BKKBN RI, Hasto Wardoyo secara virtual, Kepala Perwakilan BKKBN Riau, Mardalena Wati Yulia dan Direktur PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP).

Direktur RAPP, Mulia Nauli mengatakan program penurunan angka stunting ini merupakan salah satu komitmen APRIL 2030 dalam mendukung kemajuan inklusif melalui program pemberdayaan masyarakat. Program ini, dikatakan Mulia, selaras dengan program pemerintah melalui Tim Penggerak PKK Provinsi Riau.

"Pencegahan stunting menjadi penting karena ini semata-mata bukan hanya tugas pemerintah melainkan tugas kita bersama. Semoga dengan adanya bantuan PMT ini para ibu dapat semakin menjaga anak-anaknya sejak dalam kandungan hingga besar nanti agar menjadi generasi yang sehat, cerdas dan berkualitas,” ujar Mulia.

Selain bersinergi dengan TP PKK Provinsi Riau, Grup APRIL bersama Asia Pacific Rayon (APR) juga telah menjalankan program pelatihan bagi 300 kader di 276 posyandu di Riau yang berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan, BKKBN dan Puskesmas setempat secara virtual di mana kegiatan ini bagian dari komitmen perusahaan mendorong program pemerintah sebelum 2030 Riau bisa capai target zero stunting.

"Jadi bantuan ini hanya stimulan, di samping itu kita juga melaksanakan program pendampingan bagi kader-kader posyandu agar nantinya mereka dapat memberikan penyuluhan kepada ibu-ibu setempat tentang membuat dan mengolah makanan yang sehat dan bergizi." kata Mulia.

Ia menyebutkan, untuk enam wilayah operasional pelatihan dan bantuan diberikan yakni Kabupaten Pelalawan, Siak, Kuansing, Kampar, Kepulauan Meranti dan Kota Pekanbaru.

Ia menekankan bahwa, semua pihak perlu mendorong pentingnya percepatan stunting dan perhatian kesehatan dan gizi yang baik bagi ibu-ibu hamil, anak dan balita.

"Sebab saya bisa berdiri di sini karena dilahirkan oleh ibu, peran ibu menyusui dalam membesarkan anaknya sampai bisa berjalan, berlari itu karena ibu. Jadi ini tugas kita semua untuk mencegah stunting sebab anak yang lahir sehat adalah cikal bakal munculnya pemimpin yang berkualitas di Riau," pungkasnya. (MC Riau)


comments powered by Disqus


Berita Lainnya :
 
  • Ranperda Diharapkan Dapat Melindungi Petani dan Peternak Di Jabar
  • Pererat Silaturrahmi, TP PKK dan DWP Riau Gelar Halalbihalal
  • Pemprov Riau Gelar Upacara Peringatan Hari Otonomi Daerah ke-28
  • PWI Pusat Rusak Akibat Korupsi Dana Hibah Rp.2,9 M, Jusuf Rizal Desak KLB
  • Pj Gubri Ikuti Peringatan Hari Otonomi Daerah XXVIII Tahun 2024 di Surabaya
  • Pentingnya Pembinaan Atlet Sejak Usia Dini
  • Indikasi Korupsi Dana Hibah BUMN oleh Pengurus PWI, Ini Kronologi Lengkapnya
  • Peringati Hari Bumi, Kota Cimahi Kirim Perdana RDF Di TPS Santiong
  • Laporan Wartawan Atas Dugaan Pengancaman Kepada Wartawan Naik Sidik
  •  
     
     
     
    Riau | Nasional | Ekonomi | Hukrim | Politik | Olahraga | Kesehatan | Budaya | Pendidikan | Internasional | Lifestyle
    Advertorial | Indeks Berita
    About Us | Redaksi | Pedoman Media Siber | Info Iklan | Disclaimer
    Copyright © 2020 PT. Tiras Kita Pers, All Rights Reserved