Rabu, 24 April 2024  
 
Demo Tolak Omnibus Law Ciptaker di Bandung Ricuh, Ini Kronologinya

Arif Hulu | Jawa Barat
Selasa, 06 Oktober 2020 - 22:31:45 WIB

Aksi unjuk rasa penolakan Undang-Undang Cipta Kerja di depan gedung DPRD Jawa Barat, Bandung, Selasa, 6 Oktober 2020. (Liputan6.com/Arie Nugraha)
TERKAIT:
   
 
BANDUNG |  Tiraskita.com - Unjuk rasa menentang ditetapkan Undang-Undang Omnibus Law Cipta Kerja di depan gedung DPRD Jawa Barat berakhir rusuh. Unjuk rasa itu dibubarkan paksa oleh kepolisian.

Menurut Kepala Polisi Kota Bandung Ulung Sampurna Jaya, pembubaran ini dilakukan karena aksi unjuk rasa tolak Omnibus Law tersebut telah melebihi waktu yang telah ditentukan yaitu pukul 18.00 WIB. Namun, yang menjadi pemicu ditembakannya meriam air dan gas air mata itu, sebut Ulung, karena pengunjuk rasa melakukan pelemparan benda keras ke arah polisi yang berjaga.

"Mereka sengaja memancing petugas biar petugas itu emosi, ya malahan dia itu melempar-lempar. Kita tuh tahap satu, dua, tiga baru geser maju ke depan. Ya sementara bisa kita kendalikan gitu saja sepertinya. Artinya, selama itu buruh, mahasiswa melakukan (unjuk rasa), kita akan melayani semuanya ya namanya mereka menyampaikan aspirasi, ya kita akan layani," ujar Ulung di Jalan Diponegoro, Bandung, Selasa, 6 Oktober 2020.


Ulung mengatakan kelompok pengunjuk rasa yang berbuat anarkis itu bukan dari kelompok buruh maupun mahasiswa. Usai didesak mundur oleh petugas polisi pengendalian massa dan pasukan bermotor, pengunjuk rasa berhasil dibubarkan dengan dipukul mundur sampai di depan Museum Geologi Bandung.

Sebanyak 10 orang pengunjuk rasa demo tolak Omnibus Law ditangkap polisi. Mereka sementara dibawa ke halaman Kantor Gubernur Jawa Barat. "Kita amankan dahulu. Nanti akan kita akan dalami motif dan maksud melakukan hal tersebut," kata Ulung.

Awalnya Demo Berjalan Damai

Aksi unjuk rasa di depan gedung DPRD Jawa Barat dimulai pada pukul 13.00 WIB oleh kelompok mahasiswa. Namun selang beberapa waktu kemudian, datang kelompok lain dengan membawa beberapa ban yang kemudian dibakar.

Unjuk rasa berjalan normal sampai beberapa jam berlangsung. Setelah melakukan aksi teaterikal, mereka bergerak ke Jalan Ir Djuanda dan melakukan beberapa perusakan fasilitas umum.


Bahkan, terdapat kendaraan dinas pemerintah dan Covid Hunter dirusak oleh pengunjung rasa. Pengunjuk rasa kemudian bergerak memblokir jalan layang Pasopati.

Namun, akhirnya pengunjuk rasa kembali ke depan gedung DPRD Jawa Barat. Pelemparan bekas kemasan air mineral dan benda keras dilemparkan ke petugas kepolisian yang berjaga.

Mereka membakar juga spanduk yang dibawa dan dilemparkan ke arah petugas. Akhirnya, kerusuhan tak terelakan usai adu lempar dan meriam air serta tembakan gas air mata terjadi.

Sumber : Liputan6.com


comments powered by Disqus


Berita Lainnya :
 
  • Peringati Hari Bumi, Kota Cimahi Kirim Perdana RDF Di TPS Santiong
  • Laporan Wartawan Atas Dugaan Pengancaman Kepada Wartawan Naik Sidik
  • Saya Siap Maju Pilkada SBD, Ini Wakilnya Saverinus Kaka
  • Rapat Paripurna DPRD JABAR Untuk Ranperda Prakarsa
  • Jadi Ajang Dalam Berdakwah, CISSA-HK, Sukses Gelar Kegiatan Semarak Ramadan
  • Bahas Prosedur hingga Mekanisme Reses Dengan DPRD Sumatra Selatan
  • Sekretariat DPRD Jabar Gelar Halalbihalal "Mari Perkuat Silaturahmi & Sucikan Hati"
  • Dandim 0620/Kab Cirebon Bersama Forkopimda Lainnya Tinjau Pospam Ops Ketupat Lodaya 2024
  • Jaga Kesehatan Personel, Kasatgas Banops Ketupat LK 2024 Polres Rohil Gelar Cek Tensi & Beri Vitamin
  •  
     
     
    Selasa, 15 Februari 2022 - 10:23:37 WIB
    Dirjen PRL KKP : Kelestarian Ruang Laut di Pulau Rupat Harus Dijaga
    Rabu, 30 September 2020 - 05:24:19 WIB
    Buntut Gelar Dangdutan Wakil Ketua DPRD Tegal Terancam 1 Tahun Bui
    Kamis, 12 November 2020 - 00:42:05 WIB
    Firli Bahuri Ungkap Bakal Ada Bupati dan Wali Kota yang Ditahan KPK
    Rabu, 20 Oktober 2021 - 10:51:11 WIB
    Bahas RKURPPAS TA 2022, Komisi I Soroti Perubahan Anggaran Dari Mitra Kerja
    Kamis, 23 Desember 2021 - 11:14:10 WIB
    Presiden Serahkan Sertifikat Hak Atas Tanah bagi Masyarakat di Kalimantan Utara
    Minggu, 14 Juni 2020 - 09:37:50 WIB
    LAWAN COVID-19
    Warga Bedagai Jumlah Korban Covid-19 Bertambah 6 orang, 3 Diantaranya ASN
    Jumat, 05 Agustus 2022 - 13:59:45 WIB
    Anies Canangkan Rumah Sehat Untuk Jakarta, PDIP: Urgensinya Apa?
    Sabtu, 16 Oktober 2021 - 09:37:12 WIB
    Begini Peringatan Puncak Hari Kesehatan Jiwa Sedunia 2021 di Riau
    Kamis, 14 Oktober 2021 - 08:17:10 WIB
    Dinas PUPR Lakukan Perawatan Alat Berat untuk Normalisasi Sungai
    Selasa, 04 April 2023 - 11:33:21 WIB
    Bupati Bengkalis Kasmarni, Peduli Anak Yatim dan Kaum Dhuafa
    Sabtu, 03 Juli 2021 - 08:57:15 WIB
    Heboh! Firli Dituding Hapus Nama Politisi PDIP Di Surat Dakwaan
    Kamis, 17 September 2020 - 13:49:50 WIB
    Sorong Dilanda Banjir Dan Longsor, Dua Tewas Tertimpa Material Tanah
    Selasa, 27 Oktober 2020 - 23:26:28 WIB
    Terkait Dugaan Korupsi BUMD Tuah Sekata, Kejari Periksa Sekda Pelalawan
    Kamis, 04 Juni 2020 - 15:43:30 WIB
    LAWAN COVID-19
    Cegah penyebaran Covid-19 Baru, Pemkab Kampar Operasional Pos New Normal di Kabupaten Kampar
    Rabu, 29 Juli 2020 - 08:49:41 WIB
    Banjir Langganan di Simeulue Sulitkan Akses Pengguna Jalan dan Warga
     
    Riau | Nasional | Ekonomi | Hukrim | Politik | Olahraga | Kesehatan | Budaya | Pendidikan | Internasional | Lifestyle
    Advertorial | Indeks Berita
    About Us | Redaksi | Pedoman Media Siber | Info Iklan | Disclaimer
    Copyright © 2020 PT. Tiras Kita Pers, All Rights Reserved