Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil menyampaikan rasa
terimakasihnya kepada warga Jabar yang mematuhi himbauan untuk tidak
merayakan malam pergantian tahun baru dengan kegiatan yang mengundang
kerumunan dan tetap dirum">
Rahmad | Jawa Barat Rabu, 06 Januari 2021 - 08:03:49 WIB
TERKAIT:
BANDUNG | TIRASKITA.COM - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil menyampaikan rasa terimakasihnya kepada warga Jabar yang mematuhi himbauan untuk tidak merayakan malam pergantian tahun baru dengan kegiatan yang mengundang kerumunan dan tetap dirumah. "Saya menghaturkan terimakasih kepada seluruh warga Jabar yang taat pada arahan pemerintah, Polda dan Kodam yang tidak melaksanakan kegiatan tahun baru dengan kerumunan dan keramaian yang tidak perlu," ujarnya usai memimpin rapat koordinasi Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah di Aula Barat Gedung Sate, Selasa (5/1/2021).
Menurutnya, ketaatan menjadi kunci dari upaya penyelesaian pandemi Covid-19 sehingga ia pun kembali merekomendasikan work from home (WFH) untuk 14 hari kedepan atau hingga vaksinasi dilaksanakan minggu ketiga Januari 2021.
Gubernur menunjukan jika pergerakan pariwisata juga menjadi penyumbang naiknya kasus positif. Selama proses liburan panjang tanggal 20 Desember hingga 2 Januari 2021, pemprov Jabar telah melakukan pemeriksaan rapid test antigen kepada 3.700 wisatawan secara acak, dan ditemukan sebanyak 65 orang positif Covid-19.
"Ini membuktikan memang selalu ada kenaikan dari pergerakan wisata," tegasnya. Gubernur juga meminta kesiapan daerah yang masih masuk dalam zona merah. Disebutkan saat ini ada lima zona merah di jabar yakni Kota Depok, Kota Tasikmalaya, Kabupaten Karawang, Kabupaten Bekasi dan Kabupaten Cirebon.
"Khusus untuk Depok dan Karawang saya meminta perhatian khusus sebab sudah empat minggu tetap di zona merah. Mohon teliti lebih dalam sebabnya," ujarnya.
Ia mengatakan khusus untuk Karawang perhatian harus lebih ditingkatkan. Sebab tingkat keterisian sudah sangat darurat.
"Keterisian ruang isolasi Karawang sudah 110 persen, rekor terburuk yang pernah ada, sehingga harus kita lakukan upaya luar biasa disana," tuturnya. (Arif S)