MEDAN - Gadis kecil asal Nias yang jadi korban penganiayaan di Medan masih dirawat intensif di RS Mitra Medika, Jalan Yos Sudarso, Medan. Gadis bernama Yanti Zega (13) itu mengeluhkan sakit di bagian kemaluannya.
Polisi terus memantau perkembangan kesehatan Yanti Zega yang diduga dianiaya keluarga angkatnya, YZ (53), warga Jalan Mangaan 2, Lorong Perwira, Kelurahan Mabar, Kecamatan Medan Deli, Kota Medan.
Kapolsek Medan Labuhan, Kompol Edy Safari SH, melaui Kanit Reskrim Iptu Andi SH dikonfirmasi mengaku belum melakukan pemeriksaan kepada korban karena kondisi kesehatan yang belum memungkinkan. “Kita terus pantau. Setelah (kondisi kesehatan) dinyatakan layak, akan kita proses,” tegas Andi kepada metro24.co, Selasa (8/9/2020).
Sejauh ini, kata Iptu Andi, pihaknya hanya mendapati luka di sekujur tubuh korban. “Sampai saat ini hanya luka-luka di tubuh korban. Terkait dugaan pelecehan sek-sual tidak ada. Namun akan kita telusuri setelah korban dapat memberi keterangan,” ucapnya.
Selain itu, tambahnya, pihak kepolisian juga menunggu tindak lanjut laporan warga ketika membawa korban. “Kita masih menunggu saksi-saksi. Sampai saat ini belum ada. Itu juga kendala kita,” tukasnya.
Dikutip dari metro24.co, Saat ini rumah terduga pelaku dalam keadaan kosong. Menurut warga sekitar, sejak kasus ini terungkap, terduga pelaku dan keluarganya tak pernah lagi terlihat.
Dari perbincangan dengan beberapa warga terungkap sejumlah cerita jika korban masih memiliki hubungan kerabat dengan pelaku. Disebut, awalnya orang tua korban di Nias kesulitan setelah terlibat utang piutang.
Lalu pelaku membantu orang tua korban menyelesaikan utangnya. Namun bantuan itu tak cuma-cuma. Korban harus ikut dengan pelaku. Meski disekolahkan hingga SMP, korban ternyata kerap mendapat tindak kekerasan dari terduga pelaku dan keluarganya.
“Kalau terlambat bersihkan rumahnya, selalu dipukuli. Banyak warga sini yang melihat korban kalau disiksa. Malah keluarga angkatnya itu merekam kalau korban disiksa,” kata wanita yang juga tetangga pelaku.
Tak hanya itu, lanjutnya, korban kerap ditinggal setiap keluarga angkatnya pergi jalan-jalan. Bahkan pintu rumah sengaja dikunci sehingga korban terpaksa tidur ke rumah tetangganya. Namun warga terkejut begitu mendapati korban tergeletak di depan rumah warganya dengan tubuh penuh luka, Kamis (3/9/2020).
Apalagi, dalam rintihannya, korban sempat menyampaikan kekhawatiran tidak bisa lagi hamil. “Korban mengaku merasakan sakit di kemaluannya setiap buang air kecil,” beber warga yang ikut menyaksikan penemuan korban.
Saat ini, korban sedang dirawat di RS Mitra Medika. Kepala lingkungan setempat, Sudarso disebut sudah membuat BPJS untuk perawatan korban di rumah sakit.