Gunungsitoli | Tiraskita.com -  Pondok Pesantren Ummi Kalsum telah hadir sejak 15 tahun lalu di Kepulauan Nias. Terletak di Desa Mudik, Kota Gunungsitoli, ponpes ini sekarang memiliki 93 anak didik atau santri. Namun fasilitas lembaga pendidikan Islam ini masih terbatas. Salah satunya, bak mandi yang belum tersedia untuk para santri perempuan atau Santriwati.

Mengetahui hal itu saat berkunjung ke Ponpes Ummi Kalsum, Komandan Komando Distrik Militer 0213/Nias Letnan Kolonel Infanteri TP Lobuan Simbolon langsung menanggapi. Tidak tanggung-tanggung, tiga unit bak mandi langsung dibangun.

“Kita bantu semampunya. Tidak memandang latar belakang, tapi kita semua anak bangsa yang harus saling peduli,” ungkap Letkol TP Lobuan Simbolon pada Jumat, 13 November 2020 melalui pesan singkat.

TP Lobuan Simbolon yang pernah menjabat Kepala Seksi Operasional Komando Resor Militer 023/Kawal Samudera, menginstruksikan Prajurit TNI Kodim 0213/Nias. Untuk membangun bak mandi dengan ukuran berbeda.

Bak pertama berukuran panjang 6 meter, lebar 3 meter dan tinggi 1 meter. Bak kedua dengan ukuran panjang 3 meter, lebar 1 meter dan tinggi 1 meter. Terakhir adalah bak berukuran Panjang 6 meter, lebar 1 meter dan tinggi 1 meter.

“Santri-santri ini merupakan bagian dari generasi penerus bangsa ke depan. Saya sangat prihatin ya, ketika adek-adek santri ini mandi dengan secukupnya,” ujar Dandim 0213/Nias, yang mengaku melihat kondisi Ponpes Ummi Kalsum saat berkunjung beberapa waktu lalu
 
Harapan Dandim, membuat para santri bersih saat mandi dan saat mencuci tidak lagi hanya menggunakan ember. Yang dinilai sangat tidak cukup airnya untuk seluruh santri di sekolah tersebut. “Adanya bak mandi itu kita harapkan mereka bisa belajar dengan serius dalam menggapai cita-citanya,” ucap Letkol TP Lobuan Simbolon.

“Kami sangat senang, berterimakasih dan bangga atas kepedulian Pak Dandim,” kata Mazidar Nur, salah satu pimpinan Ponpes Ummi Kalsum.

Menurut Mazidar Nur, awalnya Dandim 0213/Nias berkunjung ke Ponpes Ummi Kalsum beberapa bulan lalu. Sekaligus memberikan bantuan bahan pangan, berkaitan dengan pandemi Corona Virus Disease 2019.

Saat itu, Mazidar Nur menyampaikan keluhan tentang bak mandi santri yang belum ada. Atas keluhan itulah, Dandim Nias membantu pembuatan bak mandi yang sangat bermanfaat bagi penghuni Ponpes Ummi Kalsum.

“Untuk kebutuhan santri menyuci pakain, tempat nyuci piring dan bak mandi yang selama ini selalu menggunakan ember untuk mandi. Apalagi pas air pam (PDAM) mati, iyah sudah jelas menjadi kendala santri,” katanya.

Hal yang sama disampaikan salah satu santri. Ia sangat bangga dengan bak mandi yang sudah dibuat oleh Dandim Nias. Karena merupakan kebutuhan mereka dalam mendukung proses belajar selama di pesantren.
 
“Selama ini, kami sangat susah sih om. Kami harus mandi seadanya, karena bak penampungan belum ada. Dengan bantuan dari Pak Dandim, kami bisa mandi dengan bersih dan tidak terlambat lagi masuk sekolah. Terima kasih banyak buat Pak Dandim,” ujarnya.(EZ)


comments powered by Disqus