Nias, Tiraskita.com - Ketersediaan sumber daya dan pangan menjadi harapan utama pemerintah dalam menghadapi gejolak krisis global. Menurut Food and Agriculture Organization (FAO) atau organisasi pangan dan pertanian melaporkan setidaknya ada lima (5) negara yang akan menghadapi ancaman kelaparan besar-besaran antara lain Somalia, Afganistan, Yaman, Ethiopia dan Sudan Selatan. Ancaman ini juga tidak hanya berlaku bagi ke-lima negara ini saja. Namun dipastikan seluruh negara akan menghadapi krisis yang sama termasuk Indonesia, sebagai akibat resesi covid-19 dan konflik perang Rusia-Ukraina. FAO juga menuturkan, setiap negara hanya memiliki satu alternatif penangkal untuk dapat survive, yaitu menjaga ketersediaan pangan.
Jaminan ketesediaan pangan tidak saja hanya menjadi beban pemerintah. Keterlibatan masyarakat dan kelompok UKM sangat diharapkan untuk ambil peran. Seperti halnya yang dilakukan oleh Koperasi Konsumen Osseda Faolala Perempuan Nias (Koperasi Osseda) di Pulau Nias, Sumatera Utara. Pada peringatan hari pangan dunia tahun ini, Koperasi Osseda kembali melaunching produk barunya yaitu keripik pisang yang dinamai “Gaenose”.
Launcing keripik pisang ini digelar di gedung serbaguna Hiliweto Gido Kabupaten Nias pada Rabu (25/10). Kegiatan ini turut dihadiri oleh Dinas Koperasi Provinsi Sumatera Utara, bupati dan wakil bupati Nias, dan sejumlah pelaku UMKM lainnya di wilayah kepulauan Nias. Tidak hanya itu, Launching keripik pisang “Gaenose” ini juga disertai dengan kegiatan seminar “peran produk pangan lokal dalam meningkatkan kesejahteraan perempuan”.
Bupati Nias Yaatulo Gulo, sekaligus sebagai narasumber pada kegiatan tersebut mengawali materinya dengan mengaitkan tema seminar ini dengan visi dan misinya sebagai Bupati Nias. Dalam materi tersebut Bupati Nias menguraikan peran strategi serta kebijakan yang seharusnya dilakukan oleh pemerintah dalam upaya ketahanan pangan dan kesejateraan masyarakat.. Ia juga menerangkan, pemerintah sangat mengharapkan keterlibatan masyarakat dan pelaku UMKM untuk membantu pemeritah dalam upaya menjaga ketahanan pangan.
Sementara itu Ketua Dewan Pengurus Koperasi Osseda, Murniwati Waruwu kepada media menerangkan bahwa launching kerupuk pisang ini dilakukan untuk mengajak masyarakat dan khususnya perempuan di wilayah kepualuan Nias untuk bisa memanfaatkan sumber daya pangan lokal disekitar sebagai penunjang peningkatan ekonomi rumah tangga.
“Kita mengajak seluruh perempuan atau ibu rumah tangga, tidak hanya di Kabupaten Nias ini tetapi di seluruh wilayah kepulauan Nias (di empat kabupaten dan satu kota), untuk memanfaatkan sumber daya pangan lokal yang ada”. Tutur Murni.
Murniwati juga berharap produk baru mereka keripik pisang “Gaenose” ini dapat menjadi role mode. Ia menjelaskan masyarakat Nias selama ini memiliki berbagai kekhawatiran dan pertimbangan sehingga sebagian masih malas untuk bercocok tanam. Hal ini menurutnya terjadi karena harga dari hasil pertanian di Nias tidak sebanding dengan rasa capek dan lelah yang dikeluarkan. Namun, kita menghimbau, kekhawatiran tersebut jangan berlarut, karena bisa diselesaikan dengan pengembangan kreatifitas dan inovasi pengelolaan sumber daya.
“Jangan malas bertani, ayo mari menanam dengan manfaatkan lahan yang ada dan terus berinovasi, karena sesungguhnya sumberdaya pangan ini bisa diolah kembali menjadi produk yang lebih bernilai dan mudah untuk dipasarkan”. Paparnya.
Diketahui sebelumnya, Koperasi Osseda ini juga telah menghadirkan produk unggulan lain yaitu Virgin Coconut Oil (VCO) atau Osse-Co yang terbuat dari bahan baku kelapa berkualitas. Hingga saat ini, VCO yang diproduksi Koperasi Osseda telah memberikan kontribusi penghasilan yang cukup besar bagi lembaga Koperasi Osseda. Selain itu, gerakan ekonomi ini juga membawa manfaat bagi masyarakat untuk tetap produktif dan mendorong ketersediaan pangan.(Yus.War)