Jakarta, Senin. 
Dewan Pengurus Pusat GERAKAN PENGAWAL SUPREMASI HUKUM (DPP GPSH)  mempertanyakan kenapa Mentri BPN lambat 
">
Rabu, 01 Mei 2024  
 
DPP GPSH: KAPAN OKNUM BPN KARANG ASEM BALI DIGEBUG & DICOPOT ?

Kah | Serba-Serbi
Senin, 10 Oktober 2022 - 07:45:04 WIB

Ismail
TERKAIT:
   
 
PERS REALESE :

Jakarta, Senin. 
Dewan Pengurus Pusat GERAKAN PENGAWAL SUPREMASI HUKUM (DPP GPSH)  mempertanyakan kenapa Mentri BPN lambat gebug & copot oknum oknum BPN Karang Asem,Provinsi Bali yang diduga  termasuk dalam "gerombolan mafia tanah ". Hal itu perlu dipertanyakan DPP GPSH mengingat terkait perkara perampokan 4 (empat) hektar tanah milik rakyat kecil I Ketut Rasih dan I Made Rusdiana yang dilaporkan DPP GPSH beberapa bulan lalu belum ada tindakan dari Mentri BPN.  Padahal Wakil Menteri BPN Raja Juli Antoni sudah datang ke lokasi namun sampai saat ini tidak ada langkah signifikan lainnya yang akan ditempuh Kementrian BPN. 

"Lelet, lambat,  lambat sekali penanganannya. Kami khawatir jika gerombolan mafia tanah ini belum juga diusir dari jajaran Kementrian BPN Pusat,  sehingga mereka masih bisa mengatur orang orang baik di Kementrian. Jika Pak Mentri Hadi Tyahyanto dan Bang Raja Juli Antoni sebagai WakiL Mentri BPN kerjanya lambat dan tidak tegas maka diprediksi nasibnya akan kena resufle lagi, "ujar Ketua Umum DPP GPSH H. M. Ismail, SH,  MH, Senin (10/10/2022) di Jakarta. 

Terkait kasus  tanah di Karang Asem Baki dijelaskan oleh  H. M. Ismail bahwa awalnya sekitar tahun 1970 tanah milik Kakek dari I Ketut Rasih dan I Made Rusdiana luasnya 122.600 m2 (Seratus Dua Puluh Dua Ribu Enam Ratus Meter Persegi). Tapi aneh pada 25 Novembet 2021 keduanya ajukan  pengukuran tanah seluas 4.000 m2 (Empat Ribu Meter Persegi) BPN karang Asem Bali dan baru dapat jawaban 6 (enam)  bulan kemudian tepatnya 11 April dan 26 April 2022. Keduanya dapat jawaban melalui Kasie Survei dan Pemetaan Kantor Pertanahan Kabupaten Karang Asem, Prov Bali, Made Widiartana bahwa permohonan tersebut tidak dapat diproses oleh karena OVERLAP dan sudah ada sertifikat atas nama orang lain. Dan anehnya lsgi pemilik. sertifikat yang memakai tanah milik keduanya itu dirahasiakan. Tidak ada keterbukaan dari pihak BPN Karang Asem Bali. 

Oleh karena itu menurut Ketum DPP GPSH H. M. Ismail, SH, MH sudah layak dan sudah saatnya oknum oknum yang terlibat dalam mata rantai getombolan mafia tanah di Kabupaten Karang Asem Provinsi Bali ini di gebug,  di copot dan dipenjarakan. Sebaliknya pihak Kementrian BPN juga jangan lambat,  jangan ragu ragu dan jangan takut ambil putusan untuk penjarakan oknum oknum BPN yang jadi kaki tangan gerombolan mafia tanah.  

"Kasus kasus tanah berskala kecil saja masih ratusan ribu yang belum tertangani, padahal kasus kasus besar berskala puluhan ribu hektar juga tengah menunggu kehebatan Pak Mentri dan Bang Raja Juli Antoni Wakil Mentri.  Saya khawstir Yang Mulia Presiden Jokowi tidak puas,  lantas mengganti kembali susunan Mentri Mentrinya, " Ismail mengingatkan. 

          ooooooooooOOOOOoooooooooooo

Trm ksh atas pemuatannya. 

Informasi hub : H. M. ISMAIL. 
HP / WA : 0852.1547.5999.
e-mail : ismaillawfirm@gmail.com.


comments powered by Disqus


Berita Lainnya :
 
  • Paket Proyek PUPR Prov Riau TA 2023 Terindikasi Tidak Sesuai RAB dan Bestek
  • Ahmad Yuzar Resmi Dilantik Jadi Pj Sekda Kabupaten Kampar
  • Kajati Riau Dianugerahkan Gelar Adat, Pj Gubri Sampaikan Ucapan Selamat
  • Mandiri Swalayan Pangkalan Kerinci Memiliki Tempat Perjudian Berkedok Gelper, Dibiarkan?
  • Persiapan Atlet Menuju PON Aceh-Sumut, KONI Riau Terapkan Inovasi Sport Science dan Sport Medicine
  • Kabupaten Bengkalis Peringkat II Dan Ditunjuk Sebagai Tuan Rumah MTQ Ke-43 Tahun 2025
  • Kepala Sekolah SMK 1 Siduaori di Tahan Oleh Polres Nias Selatan
  • Ranperda Diharapkan Dapat Melindungi Petani dan Peternak Di Jabar
  • Pererat Silaturrahmi, TP PKK dan DWP Riau Gelar Halalbihalal
  •  
     
     
    Jumat, 16 Juni 2023 - 09:30:15 WIB
    Pemkot Cimahi Selenggarakan Kegiatan Semarak Fashion Show, Gelar Produk IKM & Industri
    Senin, 18 April 2022 - 11:43:20 WIB
    Lanud Sugiri Sukani Sambut Kunjungan Itkoopsud l
    Selasa, 17 Mei 2022 - 12:53:49 WIB
    Mencekam Setelah Penangkapan Ade Yasin
    Selasa, 06 Juli 2021 - 13:05:59 WIB
    Dr. Yudi Krismen, M.H Launching Buku Tentang Delik Pers
    Jumat, 28 Agustus 2020 - 09:11:14 WIB
    Honda Hadirkan Kendaraan Listrik Bodi Mungil, ini Selengkapnya
    Jumat, 07 Agustus 2020 - 13:34:37 WIB
    BANTUAN SOSIAL
    Babinsa Koramil 07/Alasa Hadiri Penyaluran BLT-DD Orahili
    Sabtu, 01 Agustus 2020 - 12:36:51 WIB
    TNI AD Bagikan Masker di Lokasi Pasca Bencana
    Jumat, 13 Agustus 2021 - 12:00:07 WIB
    Bupati Serdang Bedagai Tandatangani Perjanjian Pemberian Pinjaman dengan PT. SMI
    Jumat, 28 Februari 2020 - 21:22:21 WIB
    Hasil Tes Seleksi Kompetensi Dasar CPNS Diumumkan Akhir Maret 2020
    Selasa, 02 Juni 2020 - 23:17:38 WIB
    Seorang Warga Di Temukan Tidak Bernyawa Di Kebun Di Desa Saitagaramba Nias
    Rabu, 22 September 2021 - 08:19:19 WIB
    BABINSA DESA LAEHUWA TURUT HADIR DALAM PELANTIKAN PENGURUS PKK TINGKAT DESA
    Selasa, 21 Desember 2021 - 11:43:39 WIB
    Gubri Bahas Teknologi Canggih Atasi Karhutla dengan Dubes Indonesia Untuk Rumania
    Jumat, 18 Desember 2020 - 10:37:41 WIB
    Viral, Oknum Pejabat Adu Mulut dengan Staf Wanita Sampai Cekik Leher
    Selasa, 21 April 2020 - 11:41:15 WIB
    PAKET SEMBAKO
    Dampak Pandemi Covid-19, Bupati Kampar Bagikan 950 Paket Sembako
    Jumat, 24 Desember 2021 - 12:17:08 WIB
    Pemkot Sukabumi Tidak Paham Surat Bappeda Tahun 1983
     
    Riau | Nasional | Ekonomi | Hukrim | Politik | Olahraga | Kesehatan | Budaya | Pendidikan | Internasional | Lifestyle
    Advertorial | Indeks Berita
    About Us | Redaksi | Pedoman Media Siber | Info Iklan | Disclaimer
    Copyright © 2020 PT. Tiras Kita Pers, All Rights Reserved