Jokowi: Kesembuhan Covid-19 RI Masih di Bawah Rata-rata Dunia
Arif Hulu | Nasional Senin, 28 September 2020 - 12:40:15 WIB
TERKAIT:
Jakarta | Tiraskita.com - Presiden Joko Widodo menyatakan rata-rata kesembuhan pasien covid-19 di Indonesia masih di bawah rata-rata kesembuhan dunia. Jokowi meminta agar standar pengobatan covid-19 dapat diterapkan untuk meningkatkan angka kesembuhan.
"Rata-rata kesembuhan di negara kita 73,76 persen, sedikit lebih rendah dibanding dunia 73,85 persen," ujar Jokowi saat membuka rapat terbatas soal Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional yang disiarkan melalui akun Youtube Sekretariat Presiden, Senin (28/9).
Mantan wali kota Solo itu telah menerima laporan dari Komite Penanganan Covid-19 dan Menteri Kesehatan agar standar pengobatan mengikuti standar Kementerian Kesehatan. Namun ia tak memperinci standar yang dimaksud.
Ia berharap jika pengobatan sesuai standar, maka angka kesembuhan akan lebih baik dan angka kematian turun.
"Saya tadi malam dapat laporan dari wakil ketua komite dan menteri kesehatan, standar untuk pengobatan semuanya diperintahkan mengacu pada standar Kemenkes, baik di ICU, ruang isolasi, maupun wisma karantina," tuturnya.
Jokowi juga menyinggung soal angka kematian yang masih lebih tinggi ketimbang rata-rata dunia. Namun Jokowi mengklaim rata-rata kematian terus turun.
Ia menyebut, rata-rata kematian pasien covid-19 di Indonesia saat ini sebesar 3,77 persen. Lebih tinggi daripada rata-rata dunia 3,01 persen.
"Kalau kita bandingkan bulan lalu, rata-rata kematian negara kita juga menurun. Dari 4,33 persen menjadi 3,77 persen, meski kalau bandingkan dengan rata-rata kematian dunia masih sedikit lebih tinggi," ujar Jokowi.
Ia menekankan pada jajarannya agar dapat menekan angka kematian dan meningkatkan angka kesembuhan pasien covid-19. "Ini tugas kita bersama untuk menekan lagi agar rata-rata kematian di negara kita bisa terus menurun," kata dia.
Berdasarkan data 27 September 2020, jumlah kasus positif covid-19 di Indonesia mencapai 275.213 orang dengan 203.014 dinyatakan sembuh dan 10.386 meninggal dunia.
Jokowi sebelumnya telah menegaskan bahwa pemerintah tetap memprioritaskan kesehatan. Ia mengklaim sejak awal telah konsisten penanganan kesehatan masyarakat merupakan prioritas utama.
