Banyak Kayu Yang Sudah Ditebangi Secara Liar
Warga Perbulan Marah, Ada Illegal Logging di Tanah Karo
Senin, 22 Juni 2020 - 19:08:41 WIB
|
Warga Desa Perbulan tinjau penebangan kayu liar di Hutan Lindung. (Saritua manalu/Detak Indonesia.co.id) |
Tanah Karo, Tiraskita.com - Penebangan kayu di Hutan Lindung merebak di Karo, Sumatera
Utara selain di Siosar Kecamatan Tigapanah, Dalan Jahe, baru baru ini
masyarakat Desa Perbulan Kecamatan Laubaleng Kabupaten Karo juga
digegerkan dengan adanya penebangan kayu ilegal di kawasan hutan Desa
Lau Perbulan.
Dengan penemuan kayu yang sudah ditebangi secara
liar, warga langsung melaporkan hal tersebut kepada Pemerintahan Desa
setempat. Laporan warga ditanggapi oleh Pemerintahan Desa dan BPD Desa
Perbulan dengan langsung tinjau lokasi.
Andi Ginting selaku
Kepala Desa Perbulan mengatakan, pihaknya mendapat laporan dari warga
ada perambahan kayu liar di hutan lindung dekat Desa.
"Kita
bersama perangkat, pihak BPD dan beberapa warga Desa Perbulan langsung
turun ke lokasi dan benar adanya. Kami menemukan di daerah aliran sungai
Lau Perbulan banyak pohon- pohon bertumbangan. Tidak itu saja sebagian
kayu sudah hampir dijadikan bahan baku papan dan broti," ujarnya.
Kepala
Desa didampingi Tambi S Kembaren selaku Ketua BPD Desa Perbulan
menyampaikan, peninjauan ini dilakukan atas desakan masyarakat desa
perbulan kepada Pemerintahan Desa melalui BPD Desa dan ditemukan
banyaknya kayu balak bertumbangan di sekitaran Daerah Aliran Sungai
(DAS) Lau Perbulan dan ini tidak bisa dibiarkan," ujar Andi Ginting
tegas.
Andi menambahkan, besok, mereka atas pemerintahan desa
dan BPD akan berdikusi dan melaporkan ke pihak yang berwajib atas temuan
ini dan berharap segera di respon.
Di tempat yang sama Ketua
BPD Perbulan Tambi S Kembaren menyampaikan tegas, laporan awal dari
masyarakat Desa Perbulan kepadanya, akan diteruskan kepada pemerintahan
desa.
"Banyak cibiran yang menyatakan BPD Desa tidak bekerja
namun hari ini kita buktikan bahwasanya kami bekerja dan menjawab
pertanyaan dan permintaan dari masyarakat desa. Ini kita temukan kayu
tumbang masih baru, mungkin sekitar tiga hari yang lewat bisa dilihat
dari daun daunnya masih hijau semua," ungkap Ketua BPD.
"Kita
meminta kepada pihak Polhut dan Polres cepat dan sigap tangani masalah
ini, karena mata air desa dari hutan ini. Kami takut terjadi bencana
alam dengan berkurangnya serapan air. Demi anak cucu kami mari kita jaga
hutan ini. Menyikapi temuan ini, kami Pemerintahan desa menyepakati
akan membuat laporan kepada pihak yang berwajib agar sesegera mungkin
mengambil tindakan di dalam penyelamatan hutan Lau Perbulan secepat
mungkin," katanya penuh rasa peduli saat di wawancara wartawan pada
Kamis, (18/06/2020 ).***
Sumber : Detak Indonesia
Komentar Anda :