Dinding Beton Penyanggah Tanah Roboh
Diduga Bangun Asal Jadi, Turap Jalan Di Bathin Solapan Bengkalis Amblas
Senin, 29 Juni 2020 - 14:08:49 WIB
|
Turap atau dinding beton penyanggah tanah yang terletak di jalan Siak, Desa Petani, Kecamatan Bathin Solapan, Bengkalis, roboh. |
DURI, Tiraskita.com – Turap atau dinding beton penyanggah tanah yang terletak di jalan
Siak, Desa Petani, Kecamatan Bathin Solapan, Bengkalis, roboh. Dinding
beton dengan panjang lebih dari 20 meter itu tampak roboh ke lereng
tanah yang lebih curam.
Di bagian tengah, dinding panjang itu
tampak patah. Tragisnya, di bidang beton yang patah sama sekali tidak
ditemukan besi sebagai tulang penguat antar sambungan tembok.
Deni,
warga sekitar memperkuat hasil pantauan tim awak media di lapangan. Ia
mengatakan, bangunan fisik penyangga dari potensi tanah longsor itu
tampak tidak dilengkapi tulang besi di bagian tengah beton.
Tak
salah bila akhirnya turap remuk dan jebol tergerus longsoran tanah,
akibat tingginya curah hujan beberapa saat lalu. “Dinding beton itu tak
ada besi di bagian tengahnya. Istilahnya tak ada besi penyambung antar
blok dinding, jadi wajar saja sangat rawan jebol,” kata Suhardi, Sabtu
(27/6/2020) siang.
Ia mengatakan rangkaian besi hanya tampak di
bagian bawah sekitar pondasi. Keberadaan rangka itu pun dinilai tak
mampu menahan bobot keseluruhan beton penyanggah. Sementara di bagian
atas turap, besi sambungan antar blok atau tiang beton penyanggah nihil.
“Jadi
tidak kuat ikatan antar beton itu, wajar lah langsung roboh. Macam
proyek asal jadi, kalau sudah begini kan sayang anggarannya. Jelas ini
anggaran dari daerah kan? Tak mungkin ini biaya pribadi dalam
pembuatannya. Bagaimana pertanggungjawaban kontraktornya?” cetusnya.
Sebagaimana
diketahui, turap itu baru saja dirampungkan pengerjaannya belum lama
ini. Biaya pengadaan dan pengerjaannya pun disebut berbarengan dengan
proyek pengerjaan jalan lingkar dan diperkirakan menelan anggaran hingga
miliaran rupiah.
Sayang, fasilitas penahan longsor di bagian
tepi jalan itu kini remuk tak beraturan. Selain turap, tanah di sekitar
pun tampak tergerus dan retak dengan kedalaman bervariasi.
Keberadaan
dinding penahan tanah itu seakan tak berfungsi, karena tanah tetap saja
amblas dan menggerus turap gagah nan rapuh tanpa tulang besi penguat di
bagian dalam betonnya.
Atas robohnya dinding penyanggah tanah
itu, ruas jalan yang berada tak jauh dari lokasi (TKP) pun sangat rawan
kembali tergerus longsoran tanah.
Bila dibiarkan berlarut, ruas
jalan itu sangat berpotensi menimbulkan kerusakan susulan bahkan
putusnya akses jalan bagi warga sekitar. Beredar kabar, pengerjaan
bidang jalan dan penyanggah tanah itu dikerjakan oleh PT Sumber Arta
Reksa Mulia dalam masa anggaran APBD tahun 2019 lalu.
Dikonfirmasi
awak media, salah seorang manajemen perusahaan sebagai mitra PUPR
Kabupaten Bengkalis yang mengerjakan turap itu membenarkan kondisi fisik
beton penyanggah yang remuk.
Ia pun mengaku kerusakan tersebut
bakal segera diperbaiki dalam waktu dekat. “Benar, itu sudah kita bahas
untuk secepatnya diperbaiki,” kata Akiong, penanggungjawab perusahaan
pemegang proyek fisik yang hancur itu.
Meski demikian, kerusakan
itu tetap dianggap masyarakat sebagai pekerjaan yang sia-sia dan
terkesan ‘buang-buang anggaran’. Deni pun meminta pihak terkait segera
mengusut proyek tersebut, untuk mengetahui standar pengerjaan beton
penyanggah yang roboh itu.
“Suatu proyek fisik itu kan ada
standarnya. Nah, untuk turap ini sudah sesuai standar atau belum? Kan
bisa diusut itu. Bila perlu diselesaikan secepat mungkin, kalau
dibiarkan bisa bahaya dan berdampak kerusakan sampai ke bidang jalan
nantinya. Kami sangat berharap pihak terkait segera melakukan perbaikan,
sekalian proyek gagal ini diusut tuntas,” pungkasnya.
Senada
saat dikonfirmasi kepada Ketua DPRD Kabupaten Bengkalis Khairul Umam
melalui via what shap sekitar pukul 14.15 Wib mengatakan, ia nanti perlu
dilihat dulu apa penyebabnya, apakah karena bencana alam atau karena
human error dalam pembangunannya, tambahnya.***
Sumber : MataPers.com
Komentar Anda :