Kaisar NARUHITO Satu Malam Habiskan Ratusan Miliar Bersama Dewi, Begini Respon Rakyatnya
Minggu, 17 November 2019 - 05:38:11 WIB
JEPANG, Tiraskita.com -Kaisar Naruhito melaksanakan ritual aksesinya yang disebut Ritual ‘Daijosai’. Ritual itu dilaksanakan setelah ia mendapat tahta dari ayahnya, Kaisar Akihito, di Jumat (15/11/2019).
Dari pukul 3:00 dini hari, saat ritual yang dimulai sejak matahari terbenam itu berakhir, Naruhito muncul dari balik tirai putih kuil setelah menghabiskan malam simbolis bersama dewi matahari ‘Amaterasu Omikami’.
Perdana Menteri Shinzo Abe dan 400 pejabat terkemuka lainnya turut menyaksikan jalannya ritual itu. Ritual ‘Daijosai’ merupakan ritual yang paling religius dari semua rangkaian ritual suksesi Naruhito.
“Ritual ini pada dasarnya adalah pesta yang melibatkan dewi matahari dan kaisar,” kata John Breen, seorang profesor di Pusat Penelitian Internasional Studi Jepang Kyoto, mengutip Reuters.
Ia juga menambahkan bahwa sebagian besar penobatan memiliki unsur mistik. “Kaisar diubah dengan mengambil bagian dalam pesta ini,” jelasnya.
Namun ternyata, jalannya upacara ini tidak semulus kenyataannya. Acara ini banyak mendapat kritik dari kaum komunis hingga pemeluk agama Kristen di Jepang.
Ritual ini juga memicu tuntutan hukum karena menghabiskan dana fantastis. Negara tersebut mengeluarkan 2,7 miliar yen atau sekitar Rp 350 miliar (estimasi kurs Rp 14.000/dolar) untuk melakukan ritual ini.
Selain itu, ritual ini juga banyak menimbulkan pikiran negatif dari masyarakat yang menganggap menghabiskan malam dengan dewi matahari berarti berhubungan badan dengan sang dewi. Namun, pemerintah dan para ahli mengatakan itu tidak benar.
Ritual itu adalah saat di mana kaisar menyembah dewi matahari dengan menawarinya sejumlah makanan tertentu.
“Kaisar menawarkan makanan mulai dari beras dan millet hingga abalon dan kesemek hingga dewi dalam upacara terakhir mengesahkan status barunya sebagai kaisar,” jelas mereka.
Kaisar Naruhito yang berusia 59 tahun, naik tahta pada Mei 2019. Ia naik setelah ayahnya Akihito menjadi raja pertama yang turun tahta dalam dua abad.
Ekonomi negeri sakura Jepang dilaporkan melemah siginfikan pada kuartal III-2019. Data pemerintah Jepang hari ini menunjukkan kesehatan ekonomi negara tersebut perlu diwaspadai.
Jepang merupakan negara dengan perekonomian terbesar ketiga dunia, nomor satu Amerika Serikat (AS) dan nomor dua China. Untuk China, ekonominya juga lesu, dan belum ada tanda-tanda perbaikan.
Dilansir dari AFP, Kamis (14/11/2019), sepanjang kuartal III-2019, ekonomi Jepang tercatat hanya tumbuh 0,1%. Ini jauh menurun dibandingkan kuartal II-2019 yang mencapai 0,4%.
Sumber: CNBC Indonesia
Komentar Anda :