<
 
Home Nasional Otonomi Politik Ekonomi Hukrim Sport LifeStyle Metropolis Pendidikan Internasional Indeks
 
BIN Angkat Suara soal Beda Hasil Tes Swab Covid
Senin, 28 September 2020 - 12:31:36 WIB
Ilustrasi tes swab.
TERKAIT:
 
  • BIN Angkat Suara soal Beda Hasil Tes Swab Covid
  •  

    Jakarta | Tiraskita.com - Badan Intelijen Negara (BIN) angkat suara soal perbedaan uji tes swab dalam rangka tracing atau pelacakan wabah Covid-19 di Indonesia dalam tujuh bulan terakhir.

    Deputi VII Badan Intelijen Negara (BIN) Wawan Hari Purwanto menjelaskan perbedaan hasil ini bukan hal baru dan telah dijelaskan oleh Dewan Analis Strategis Medical Intelligence BIN. Menurutnya, ada sejumlah faktor yang menyebabkan perbedaan hasil tersebut.

    "(Hasil tes berubah) Hal itu disebabkan sejumlah faktor," kata Wawan

    Wawan memperinci faktor-faktor yang membuat hasil tes mudah berubah, kata dia, yakni akibat RNA/protein yang tersisa (jasad renik virus) sudah sangat sedikit atau bisa dibilang mendekati hilang, sehingga jasad renik ini tak lagi terdeteksi.

    Apalagi, lanjut dia, jika subjek yang diperiksa tidak memiliki gejala klinis dan dites pada hari yang berbeda. Orang tanpa gejala atau disebut juga dengan istilah asimptomatik yang mendekati sembuh berpotensi memiliki fenomena tersebut.

    Tak hanya itu, menurut Wawan, bias pre-analitik atau pengambilan sampel yang dilakukan dua orang berbeda dengan kualitas pelatihan dan prosedur standar di laboratorium yang juga berbeda bisa menyebabkan hasil tes berubah.

    Wawan juga menyebut, sensitivitas reagen dapat berbeda terutama bagi pasien yang nilai CQ/CTnya sudah mendekati 40. Dalam kaitan ini, Wawan mengatakan BIN telah menggunakan reagen Perkin Elmer dari Amerika, A-Star Fortitude dari Singapura, dan Wuhan Easy Diag dari China.

    "Reagen ini lebih tinggi dalam hal standar dan sensitivitas terhadap strain Covid-19 dibandingkan merek lain, seperti Genolution dari Korea atau Liferiver dari China yang digunakan beberapa rumah sakit," kata dia.

    BIN memang menerapkan ambang batas standar hasil PCR tes lebih tinggi dibandingkan institusi lain. Wajar hasil yang diperoleh akan berbeda dengan hasil tes dari institusi lain.

    Nilai CT QPCR atau ambang batas bawah hasil tes PCR biasanya adalah 35, tapi BIN menaikkan ambang batas bawah menjadi 40. Hal itu untuk mencegah orang tanpa gejala lolos screening.

    "Ambang batas bawah 35, namun untuk mencegah OTG lolos screening maka BIN menaikkan menjadi 40, termasuk melakukan validitas melalui triangulasi tiga jenis gen, yaitu RNP/IC,N dan ORF1ab," kata dia.

    Wawan menegaskan bahwa faktor-faktor tersebut yang membuat hasil uji swab di BIN dengan di tempat lain berbeda. Meski begitu, Wawan memastikan seluruh peralatan, metode, dan test kit yang digunakan BIN terjamin dan masuk dalam kategori gold standard dalam pengujian sampel covid-19.

    Di samping itu, Wawan menilai wajar perubahan kasus positif menjadi negatif dalam kurun waktu sesaat karena juga kerap ditemukan di beberapa negara.

    "Kasus false positive dan false negative sendiri telah banyak dilaporkan di berbagai negara, seperti Amerika Serikat, China, dan Swedia," ujar dia.

    Wawan mengklaim akurasi tes swab yang dilakukan BIN tak hanya aman tapi juga terjamin. Alat-alat yang digunakan pun telah sesuai standar protokol laboratorium.

    Saat ini, kata dia, BIN menggunakan dua alat RT PCR jenis Qiagen dari Jerman dan Thermo Scientific dari Amerika. Alat itu sudah melewati proses sertifikasi oleh lembaga internasional dan dinyatakan layak sesuai standar.

    "Telah dilakukan proses sertifikasi oleh lembaga sertifikasi internasional, World Bio Haztec (Singapura). Serta melalukan kerja sama dengan LBM Eijkman untuk standar hasil sehingga layak digunakan untuk analisis reverse transcriptase polymerase chain reaction (RT-PCR) yang sesuai standar," kata Wawan.

    Dalam kesempatan itu, Wawan juga menjelaskan soal keterlibatan BIN dalam penanganan covid-19 ini. Hal ini telah dijelaskan dalam UU Nomor 17 Tahun 2011 tentang intelijen negara untuk membentuk satgas dalam pelaksanaan aktivitas dalam pelaksanaan aktivitas intelijen.

    Ia menjelaskan, ancaman kesehatan juga merupakan bagian ancaman terhadap keamanan manusia yang merupakan ranah BIN. Ketentuan itu yang kemudian menjadi dasar bagi BIN untuk ikut berpartisipasi aktif membantu Satgas Penanganan Covid-19 dengan melakukukan operasi intelijen medis termasuk tes swab tersebut.

    "Dengan dasar itu BIN turut berpartisipasi aktif membantu Satgas Covid-19 melakukan operasi medical intelligence, di antaranya berupa gelaran tes swab di berbagai wilayah, dekontaminasi, dan kerja sama dalam pengembangan obat dan vaksin," tutur dia.

    Sebelumnya, hasil tes swab yang dilakukan BIN diduga tidak akurat karena berubah ketika diperiksa di tempat lain. Dari hasil tes swab BIN kepada sejumlah pegawai kementerian/lembaga menunjukkan hasil positif covid-19. Namun ketika tes ulang di tempat lain ternyata hasilnya negatif.

    Sumber : Cnnindonesia.com



     
    Berita Lainnya :
  • Buka Latih Tanding Futsal SoIna, Ketua DWP Riau: Terus Tanamkan Semangat Pantang Menyerah
  • Riau Raih 21 Emas Peringkat 12 PON XXI, Iskandar Hoesin: Mohon Maaf, Semua Sudah Berjuang Maksimal
  • Bangun Rumah Sendiri Kena Pajak 2,4% Mulai Berlaku 2025
  • Lapas Pekanbaru Ikuti Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Lingkungan Kemenkumham RI
  • 20 Dewan Pengurus Kadin Provinsi Tolak Munaslub: Bertentangan dengan AD/ART
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
    + Indeks Berita +
    01 Buka Latih Tanding Futsal SoIna, Ketua DWP Riau: Terus Tanamkan Semangat Pantang Menyerah
    02 Riau Raih 21 Emas Peringkat 12 PON XXI, Iskandar Hoesin: Mohon Maaf, Semua Sudah Berjuang Maksimal
    03 Bangun Rumah Sendiri Kena Pajak 2,4% Mulai Berlaku 2025
    04 Lapas Pekanbaru Ikuti Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Lingkungan Kemenkumham RI
    05 20 Dewan Pengurus Kadin Provinsi Tolak Munaslub: Bertentangan dengan AD/ART
    06 Perkuat Toleransi Dan Persatuan, Sifat Dan Teladan Nabi, Pj Sekda Kota Cimahi Berharap
    07 Pansus l DPRD JABAR, Bahas Tata Tertip Harap Bisa Terselesaikan Tepat Waktu
    08 Bahas Peraturan DPRD Jawa Barat Tentang Tata Tertib
    09 Pj Gubri Rahman Hadi Terima Penghargaan Pemerintah Peduli Pembangunan
    10 Mak Itam Maestro Nyanyi Panjang Terima Anugerah Kebudayaan dari Mendikbudristek
    11 Harumkan Nama Riau, Mahasiswa Unilak Syaifahmi Riski Raih Emas di PON XXI Aceh-Sumut 2024
    12 Pemkot Cimahi, Gelar Pelayanan KB Bergerak
    13 Iman Tohidin Terima Audensi Gerak Jabar
    14 Destinasi Wisata Baru Air Tiris Pulau Tobek Katoman Indah Diresmikan
    15 Plt Kakanwil Kemenag : Jalan Santai Kerukunan Cerminkan Dua Nilai Kehidupan Beragama di Riau
    16 Final MTQ Nasional XXX Telah Usai, Kafilah Riau Berburu Suvenir Khas Benua Etam
    17 Atlet Menembak Athallah Azha Sumbang Emas ke 10 bagi Kontingen Riau
    18 Milad ke-54, UIN Suska Riau Tanam Gelar Penanaman Pohon Penghijauan
    19 Tutup P3PD, Pj Gubernur Riau: Semoga Desa Maju dan Mandiri Bisa Terwujud
    20 Meraih Emas di PON XXI, Atlet Anggar Riau Fatah: Medali Ini Berkat Doa Kedua Orang Tua
    21 Cabang Olahraga Korfball Kab Cirebon, Hadiri Rapat Bersama KONI
    22 Anggota DPRD Provinsi Riau Periode 2024-2029 Resmi Dilantik
     
     
     
    Galeri Foto | Advertorial | Indeks Berita
    Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Tentang Kami | Info Iklan
    © tiraskita.com