Presiden Jokowi : Kesehatan Adalah Nomor Satu Namun Ekonomi Jangan Diabaikan
Senin, 05 Oktober 2020 - 03:48:23 WIB
JAKARTA | Tiraskita.com - Tujuh bulan lamanya Indonesia berjuang melawan Covid-19. Pemerintah sendiri bekerja keras menghadapi tantangan pandemi Covid-19.
Presiden Joko Widodo mengatakan kesehatan tetap dan harus diutamakan dalam penanganan Covid-19. Sehingga Pemerintah menjadikan aspek kesehatan sebagai prioritas utama.
" Kesehatan masyarakat, kesehatan publik, tetap nomor satu, tetap yang harus diutamakan. Ini prioritas," ujar Jokowi dalam video yang diunggah di akun YouTube Sekretariat Presiden.
Di waktu bersamaan, Pemerintah juga berusaha keras untuk mengatasi dampak pandemi Covid-19 di bidang ekonomi. Penanganan Covid-19 juga tidak bisa mengabaikan aspek ekonomi sehingga harus berdampingan dengan kesehatan.
" Jika kita mengorbankan ekonomi, itu sama saja dengan mengorbankan kehidupan puluhan juta orang. Ini bukan opsi yang bisa kita ambil. Sekali lagi, kita harus mencari keseimbangan yang pas," kata dia.
Penanganan Covid-19 di Indonesia Tidak Buruk
Jokowi menjelaskan Pemerintah terus berusaha menjaga keseimbangan penanganan dampak di bidang kesehatan dan ekonomi melalui sejumlah kebijakan. Jokowi juga menyatakan penanganan Covid-19 di Indonesia tidaklah buruk.
" Kalau Indonesia dibandingkan dengan negara kecil yang penduduknya sedikit, tentu perbandingan seperti itu tidak menggambarkan keadaan sebenarnya," kata Jokowi.
Menurut Jokowi, penanganan Covid-19 di Indonesia masih lebih baik dibandingkan negara-negara berpenduduk besar dari segi penyebaran dan kematian. Data per 2 Oktober 2020, Indonesia menempati urutan 23 di antara negara-negara dengan kasus positif Covid-19 dengan 295.499 kasus.
" Dalam hal ekonomi, pencapaian kita juga tidak jelek. Ekonomi kita menurun, betul. Ini fakta. Tapi mana ada negara yang tidak menurun ekonominya (dalam situasi ini). Bahkan, ada banyak negara lain yang harus memikul beban ekonomi lebih parah," kata dia.
Kondisi Ekonomi Indonesia Lebih Baik
Di kawasan Asia Tenggara, kata Jokowi, pertumbuhan ekonomi Indonesia per kuartal II minus 5,3 persen. Kondisi ini masih lebih baik dibandingkan negara tetangga seperti Malaysia yang minus 17,1 persen, Filipina minus 16,5 persen, Singapura minus 13,2 persen dan Thailand minus 12,12 persen.
Sedangkan di antara negara-negara dengan penduduk padat, pertumbuhan ekonomi Indonesia jauh lebih baik. Sebagai pembanding, India mencatat pertumbuhan ekonomi minus 23,9 persen dan Amerika Serikat minus 9,5 persen.
" Ini harus kita ambil hikmahnya agar kita juga tetap optimistis dan tidak kehilangan harapan. Sekali lagi saya tegaskan, kita harus optimistis," kata Jokowi.
Lebih lanjut, Jokowi menyatakan mengatasi pandemi memang sulit dan membutuhkan kerja keras bersama. Tetapi, Jokowi yakin semua masyarakat Indonesia dapat melakukannya selama tidak ada yang berpolemik dan membuat kegaduhan.
Apresiasi Tinggi untuk Masyarakat
Jokowi pun memberikan apresiasi kepada dokter, perawat, tenaga medis, TNI, Polri, PNS dan para relawan yang telah berjuang bersama mengatasi dampak Covid-19. Tetapi Jokowi menilai tidak kalan penting yaitu peran masyarakat untuk berubah, menyesuaikan diri dan menaati protokol kesehatan.
" Lakukan dengan disiplin 3M, memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, tetap optimis mengatasi masalah," ucap Jokowi.
Jokowi percaya jika semua pihak saling melindungi, membantu dan mengingatkan satu sama lain, masa-masa sulit ini mampu diatasi.
" Semoga Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa meridhoi dan memberkati segala upaya yang telah dan akan kita lakukan bersama-sama sehingga dapat keluar dari krisis ini," ucap Presiden.(**)
Komentar Anda :