<
 
Home Nasional Otonomi Politik Ekonomi Hukrim Sport LifeStyle Metropolis Pendidikan Internasional Indeks
 
Waspadai Kelompok JI, Kemenag Minta Masyarakat Laporkan Kegiatan Tak Biasa
Selasa, 29 Desember 2020 - 18:52:34 WIB
Petugas Detasemen Khusus (Densus) 88 membawa terduga teroris Taufik Bulaga alias Upik Lawanga dari Lampung setibanya di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, (16/12).

TERKAIT:
 
  • Waspadai Kelompok JI, Kemenag Minta Masyarakat Laporkan Kegiatan Tak Biasa
  •  

    Tiraskita.com - Kementerian Agama meminta masyarakat untuk aktif melaporkan kegiatan keagamaan di luar kebiasaan, menyusul pengungkapan 12 tempat pelatihan kelompok Jemaah Islamiyah (JI) di Jawa Tengah.

    Polisi menyebut anggota pelatihan direkrut dari pondok pesentren sejak 2011 dengan kegiatan yang didanai sekitar 6.000 anggota aktif JI.

    Peneliti terorisme mengatakan pemerintah perlu mewaspadai ancaman JI, dengan keanggotaan yang meningkat sekitar tiga kali lipat dalam 20 tahun terakhir.

    Rekrutmen ketat anggota
    Salah satu strategi yang dilakukan Jemaah Islamiyah - kelompok yang bertanggung jawab atas serangkaian pemboman di Indonesia - adalah dengan merekrut secara ketat para anggota, menurut laporan kepolisian.

    Hal ini dijelaskan kepolisian menyusul terungkapnya 12 tempat pelatihan kelompok JI di Jawa Tengah, salah satunya di daerah Ungaran, Semarang.

    JI bertanggung jawab atas berbagai serangan bom pada sekitar tahun 2000an, termasuk serangan-serangan di Jakarta serta bom Bali 1, serangan teroris terparah di Indonesia.

    Melalui pemeriksaan terhadap sejumlah orang yang sudah ditangkap, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Argo Yuwono menjelaskan skema perekrutan ketat yang dilakukan kelompok itu sejak tahun 2011.

    "Dia punya jaringan Ponpes, jaringan JI yang kemudian diambil 10 besar (murid) itu, kemudian direkrut. Tidak semua 10 besar itu direkrut, tapi ada yang dipilih, dilihat bagaimana mentalnya, bagaimana posturnya, dan bagaimana ideologinya," kata Argo dalam konferensi pers (28/12).

    Argo Yuwono juga menjelaskan pelatihan yang dilakukan terdiri dari bela diri dengan tangan kosong, lempar pisau, penggunaan senjata tajam, merakit bom, hingga melakukan penyergapan.

    Menurut keterangan polisi, tempat pelatihan itu sudah menghasilkan tujuh angkatan yang terdiri dari 96 orang.

    Sebanyak 66 orang berangkat ke Suriah untuk menjadi kombatan, sementara sisanya ada yang sudah ditangkap, menjalani proses hukum, maupun masih dicari polisi.

    'Waspadai JI'
    Belakangan ini, sejumlah aksi terorisme yang terjadi, seperti bom Sarinah tahun 2016 hingga bom bunuh diri gereja di Surabaya tahun 2018, lebih sering dikatikan dengan kelompok yang berafiliasi dengan ISIS, yakni Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

    Meski begitu, peneliti Institute for Policy Analysis of Conflict (IPAC) Sidney Jones mengatakan pemerintah harus terus waspada dengan JI, yang disebutnya memiliki visi jangka panjang untuk mendirikan sebuah negara Islam.

    Kelompok itu, kata Sidney, juga berupaya merekrut anggota-anggota yang terampil dengan sistem yang strategis, yang berbeda dengan sistem ISIS.

    "Perekrutan JI jauh lebih rumit dan strategis dari pada ISIS. ISIS bisa hanya 'ambil' orang dari jalan atau dari grup internet tanpa tahu latar belakangnya bagaimana, pengetahuannya apa."

    "Kalau JI menjamin siapa saja yang jadi anggota harus pengetahuan (agamanya) tinggi dan mendalam," ujar Sidney.

    Proses seleksi anggota di ponpes, kata Sidney, bahkan bisa melewati empat hingga lima tahap.

    Alhasil, kata Sidney, anggota JI pun lebih terampil dan berpengetahuan dibandingkan dengan anggota ISIS.

    Polisi mengatakan, gerakan JI itu dibiayai oleh 6.000 anggota yang aktif.

    Merujuk data itu, Sidney mencatat peningkatan jumlah simpatisan JI, yang pada puncak kejayaannya di tahun 2001 berjumlah sekitar 2.000 hingga 2.500 orang.

    Sidney meminta pemerintah berwaspada dengan kelompok JI, tanpa mengesampingkan kelompok yang berafiliasi dengan ISIS.

    "Saya kira perlu waspada terhadap JI, tentu saja, karena mereka tetap ingin gulingkan pemerintah Indonesia dan ganti dengan satu negara Islam. Kemungkinan besar kelompok sempalan generasi baru bisa muncul lagi.

    "Tidak berarti pemimpin JI akan mengganti strateginya dalam waktu dekat... yang lebih jadi pertanyaan, apa kelompok generasi muda akan bersabar menunggu bertahun-tahun lagi, padahal mereka sekarang ini punya keterampilan baru dan mereka pasti ingin menerapkan," kata Sidney.

    Sementara itu, terkait jumlah anggota kelompok yang berafiliasi pada ISIS, Sidney mengatakan dia tidak mempunyai datanya karena organisasi itu tak terstruktur seperti JI.

    Bagaimana pengawasan di ponpes?
    Terkait dengan perekrutan anggota JI dari ponpes, sebagaimana diungkap polisi, Direktur Jenderal Pendidikan Islam kementerian agama, Ali Ramdhani mengatakan pengawasan dilakukan walaupun secara informal.

    "Prinsipnya bahwa pesantren itu diawasi semua pihak, tapi mekanismenya tidak formal. Kalau pesantren, saya mohon namanya, pesantren apa itu? Karena sejauh yang saya tahu pesantren itu aman."

    "Kalau orang agamanya mendalam, dia hadir dengan wajah yang ramah, penuh senyum," kata Ali Ramdhani.

    Ali Ramdhani mengatakan perekrutan bisa jadi terjadi pada pesantren-pesantren tanpa izin.

    Maka itu, Ali Ramdhani meminta kerja sama semua pihak untuk mengawasi kegiatan keagamaan di luar kebiasaan dan yang mengajarkan kebencian.

    Senada dengan itu, Direktur Pendidikan Dhiniyah dan Pondok Pesantren, Kementerian Agama, Waryono Abdul Ghofur mengatakan pesantren yang diincar bukan pesantren yang memiliki relasi dengan Kemenag.

    "Saya boleh memastikan bahwa pesantren yang diincar pasti bukan pesantren yang memiliki relasi dengan Kemenag dan ormas besar seperti NU dan Muhammadiyah.

    "Kita punya program moderasi beragama. Kita juga monitor kurikulum dan referensi yang digunakan pesantren," kata Waryono.  November lalu, sejumlah anggota JI ditangkap di Lampung, sementara petinggi kelompok itu Para Wijayanto, ditangkap tahun lalu.

    Apa yang membuat sejumlah orang tertarik pada JI?

    Peneliti Institute for Policy Analysis of Conflict (IPAC) Sidney Jones mengatakan sejumlah orang tertarik pada visi yang diusung JI untuk mendirikan negara Islam.

    "JI terkenal sebagai organisai yang bisa lihat 25 tahun ke depan, tidak ada organisasi yang punya visi seperti itu kecuali JI.

    "Saya pikir ini menarik orang-orang yang direkrut," katanya.

    Selain itu, kata Sidney ada orang-orang yang tertarik dengan petinggi-petinggi JI yang dianggap "memiliki ilmu agama yang sangat mendalam".

    Sementara, Ketua Yayasan Lingkar Perdamaian wilayah Yogyakarta, Muhammad In'am mengatakan ada orang-orang yang menganggap JI menarik karena paham yang mereka miliki yang berbeda dengan ISIS.

    "ISIS memiliki ideologi takfiri (mengkafirkan selain kelompoknya) dan tahliluddam (menghalalkan darah selain kelompoknya), sedangkan JI tidak," kata Muhammad In'am.



     
    Berita Lainnya :
  • Walikota Cimahi Kunjungi Gereja Kristen Pasundan Cimahi Pada Malam Natal Tahun 2025
  • VIRAL....,Tunjangan Khusus Guru atau Dacil Guru di Kabupaten Nias "Belum Cair" Ini Penjelasan Pemda Nias
  • VIRAL....,Tunjangan Khusus Guru atau Dacil Guru di Kabupaten Nias "Belum Cair" Ini Penjelasan Pemda Nias
  • Kodam XIX/Tuanku Tambusai Dukung Launching Relokasi dan Pemulihan Kawasan TNTN
  • 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatera
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
    + Indeks Berita +
    01 Walikota Cimahi Kunjungi Gereja Kristen Pasundan Cimahi Pada Malam Natal Tahun 2025
    02 VIRAL....,Tunjangan Khusus Guru atau Dacil Guru di Kabupaten Nias "Belum Cair" Ini Penjelasan Pemda Nias
    03 VIRAL....,Tunjangan Khusus Guru atau Dacil Guru di Kabupaten Nias "Belum Cair" Ini Penjelasan Pemda Nias
    04 Kodam XIX/Tuanku Tambusai Dukung Launching Relokasi dan Pemulihan Kawasan TNTN
    05 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatera
    06 Memperkuat Profesionalisme Wartawan Dan Etika Pers
    07 Pemerintah Desa Masundung Beri Bantuan Kepada Warganya Yang Terdampak Bencana
    08 Siswa Berperstasi Di Kota Cimahi Dapat Apresiasi Dari Walikota: Pendidikan Merupakan Kunci Utama.
    09 PT. Max Auto Indonesia Dan PT. Maxride Indonesia Terkait Legalitas Operasional Bajaj Pekanbaru
    10 Pemkot Cimahi Bersama Dengan Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Hadirkan Beragam Budaya Dari Berbagai Etnis
    11 Honda Vario 160 Diperkuat sebagai Skutik Andalan Mobilitas Harian Masyarakat Kepri
    12 Honda Vario 160 Diperkuat sebagai Skutik Andalan Mobilitas Harian Masyarakat Kepri
    13 Honda Vario 160 Diperkuat sebagai Skutik Andalan Mobilitas Harian Masyarakat Kepri
    14 Rokok Tanpa Cukai Merk PSG dan UFO Marak di Batam, Perintah Menkeu Purbaya Seolah Diabaikan
    15 Perjudian Modern Marak di Kota Batam, Apa Tindakan Kepolisian dan Pemko Batam?
    16 Kejaksaan Negeri Cimahi Raih Posisi Juara Umum Satuan Kerja Terbaik se-Jawa Barat Tahun 2025
    17 Pantau Ketersediaan Bahan Pangan Di Pasar Tradisional.Pemkot Cimahi Mencukupi
    18 HAKORDIA Usung Tema,Berantas Korupsi untuk Kemakmuran Rakyat”Kejaksaan Negeri Cimahi Berkomitmen
    19 Bappelitbangda Menyelenggarakan Kompetisi Inovasi Cimahi Motekar Awards (CHiMA)
    20 Launching Motor Ambulance, Penyerahan Lomba KWT Dan Indeks Reformasi Hukum
    21 Sebanyak 60 relawan pemadam kebakaran Ikutin Pembinaan
    22 Kejari Cimahi Dorong Kesadaran Kolektif Mengenai Pentingnya Integritas Dan Tata Kelola Pemerintahan Yang bersih
     
     
     
    Galeri Foto | Advertorial | Indeks Berita
    Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Tentang Kami | Info Iklan
    © tiraskita.com