< Swiss menghapus bea masuk sawit asal Indonesia setelah menang dalam referendum usai mengantongi 51,6 persen suara. Kesepakatan ini juga " />
 
Home Nasional Otonomi Politik Ekonomi Hukrim Sport LifeStyle Metropolis Pendidikan Internasional Indeks
 
Sawit Indonesia Menang Referendum Warga Swiss
Selasa, 09 Maret 2021 - 10:02:42 WIB

TERKAIT:
 
  • Sawit Indonesia Menang Referendum Warga Swiss
  •  

    Jakarta | TIRASKITA.COM - Swiss menghapus bea masuk sawit asal Indonesia setelah menang dalam referendum usai mengantongi 51,6 persen suara. Kesepakatan ini juga bertujuan untuk memfasilitasi penghapusan bea masuk atas ekspor Swiss seperti produk keju, farmasi, dan jam tangan.

    Produk sawit asal Indonesia nantinya bisa dijual di pasar Swiss bebas bea cukai. Penurunan tarif juga direncanakan untuk produk pertanian tertentu, khususnya minyak sawit, yang mana Indonesia merupakan penghasil dan pengekspor terbesar di dunia.

    Mereka yang mendukung referendum termasuk penentang globalisasi, partai sayap kiri dan beberapa organisasi non-pemerintah (LSM). Argumen mereka menentang kesepakatan perdagangan bebas bea sebagian besar karena faktor lingkungan. Budidaya kelapa sawit, menurut para penentang memicu kerusakan hutan hujan.

    Di sisi lain, para pendukung kesepakatan tersebut berpendapat bahwa minyak sawit yang diimpor harus memenuhi standar lingkungan tertentu agar memenuhi syarat untuk pengurangan tarif.
    Lihat juga: Swiss Dukung Larangan Pakai Cadar di Tempat Umum

    Presiden Swiss, Guy Parmelin, mengatakan masyarakat Swiss merasa kesepakatan perdagangan itu sudah benar dan seimbang. Dia menambahkan bahwa kekhawatiran lawan akan diperhitungkan, dan Swiss akan mendukung Indonesia dalam memproduksi minyak sawit berkelanjutan.

    "Pemungutan suara ini bukanlah pilihan ekonomi atas hak asasi manusia dan lingkungan," katanya seperti mengutip Swiss Info.

    Parmelin mengisyaratkan bahwa kesepakatan perdagangan di masa depan juga dapat memasukkan klausul keberlanjutan, tetapi menekankan bahwa setiap kesepakatan itu memiliki keunikan dan tantangannya sendiri-sendiri.

    Kemenangan suara dalam referendum hanya selisih tipis bagi beberapa penentangnya. irektur federasi bisnis Swiss, Economiesuisse, Monica Ruhl mengharapkan kemenangan tegas untuk kesepakatan perdagangan bebas.

    "Kami mengharapkan yang jelas ya," katanya kepada penyiar publik Swiss RTS pada hari Minggu. "Keprihatinan penduduk harus ditanggapi dengan sangat serius," tambahnya, dengan mengacu pada perlindungan hak asasi manusia dan lingkungan.

    Pikirannya digaungkan oleh anggota parlemen Simone de Montmollin dari Partai Radikal-Liberal, yang telah berkampanye untuk kesepakatan perdagangan bebas.

    "Ini pertanda bahwa kesepakatan ekonomi tidak dapat dilakukan sehingga merugikan semua prinsip dasar penghormatan terhadap lingkungan dan hak-hak sosial," katanya.

    Anggota parlemen lainnya, Fabio Regazzi dari the Center, yang juga bagian dari komite kesepakatan perdagangan bebas, setuju bahwa hutan dan hak-hak buruh penting. Namun, menurutnya Swiss harus mengingat bahwa pada akhirnya itu adalah kesepakatan ekonomi antara kedua negara.

    Regazzi juga menyayangkan kampanye yang difokuskan pada isu kelapa sawit yang hanya mewakili sebagian kecil dari kesepakatan. Banyaknya keuntungan yang didapat dari kesepakatan itu bagi usaha kecil dan menengah tidak ada dalam perdebatan, menurut dia.

    "Saya sama sekali tidak kecewa" dengan hasilnya, kata penggagas referendum Willy Cretegny, seorang petani anggur organik. "Kami sudah menang sebelum hasil karena kami membuka debat," katanya.

    Baik Cretegny dan Partai Hijau (melalui perwakilan parlemen Léonore Porchet) menyatakan tekad mereka untuk menargetkan kesepakatan perdagangan bebas lainnya yang sedang direncanakan, terutama kesepakatan dengan negara-negara Mercosur (Brasil, Argentina, Uruguay dan Paraguay).

    Presiden Sosialis Muda Ronja Jansen mengungkapkan kekecewaannya atas hasil tersebut. "Sudah jelas sejak awal bahwa itu akan menjadi pertarungan David versus Goliath," katanya kepada penyiar publik Swiss SRF.

    LSM Swiss, terutama yang tidak memihak dalam pemungutan suara, mengatakan bahwa hasil tersebut menunjukkan perlunya perubahan perjanjian ekonomi. Alliance Sud, Society for Threatened Peoples dan Public Eye menyambut baik minat yang ditunjukkan dalam debat tentang kebijakan perdagangan Swiss.

    Bersamaan dengan pemerintah Swiss, sektor kelapa sawit di Indonesia - yang sempat mengalami kemunduran kebijakan ekonomi di Eropa - juga dapat menghela nafas lega.

    "Kami berterima kasih atas hasil pemungutan suara hari ini. Kesepakatan perdagangan ini merupakan solusi yang saling menguntungkan untuk industri minyak sawit, untuk Indonesia, Swiss, dan untuk semua negara EFTA, dan akan membawa manfaat positif bagi konsumen dan eksportir Swiss, serta petani kecil Indonesia. Suara Swiss menegaskan bahwa minyak sawit Indonesia berkelanjutan, "kata juru bicara Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI).

    Lembaga industri berharap hasil ini dapat membantu meyakinkan negara-negara Eropa lainnya bahwa minyak sawit dari Indonesia adalah terbaik. Hasil referendum ini keluar ketika Indonesia sedang menghadapi larangan Uni Eropa terkait penggunaan minyak sawit sebagai bahan bakar nabati pada tahun ini.

    Benih referendum sawit bisa dibilang telah ditanam satu dekade lalu, ketika pada tahun 2010 kelompok aktivis lingkungan Greenpeace melawan raksasa makanan Swiss, Nestlé. Greenpeace menuduh Nestlé mendukung deforestasi di negara tropis dengan menggunakan minyak sawit yang tidak berkelanjutan dalam produknya. ***

    Sumber : cnnindonesia.com



     
    Berita Lainnya :
  • Walikota Cimahi Kunjungi Gereja Kristen Pasundan Cimahi Pada Malam Natal Tahun 2025
  • VIRAL....,Tunjangan Khusus Guru atau Dacil Guru di Kabupaten Nias "Belum Cair" Ini Penjelasan Pemda Nias
  • VIRAL....,Tunjangan Khusus Guru atau Dacil Guru di Kabupaten Nias "Belum Cair" Ini Penjelasan Pemda Nias
  • Kodam XIX/Tuanku Tambusai Dukung Launching Relokasi dan Pemulihan Kawasan TNTN
  • 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatera
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
    + Indeks Berita +
    01 Walikota Cimahi Kunjungi Gereja Kristen Pasundan Cimahi Pada Malam Natal Tahun 2025
    02 VIRAL....,Tunjangan Khusus Guru atau Dacil Guru di Kabupaten Nias "Belum Cair" Ini Penjelasan Pemda Nias
    03 VIRAL....,Tunjangan Khusus Guru atau Dacil Guru di Kabupaten Nias "Belum Cair" Ini Penjelasan Pemda Nias
    04 Kodam XIX/Tuanku Tambusai Dukung Launching Relokasi dan Pemulihan Kawasan TNTN
    05 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatera
    06 Memperkuat Profesionalisme Wartawan Dan Etika Pers
    07 Pemerintah Desa Masundung Beri Bantuan Kepada Warganya Yang Terdampak Bencana
    08 Siswa Berperstasi Di Kota Cimahi Dapat Apresiasi Dari Walikota: Pendidikan Merupakan Kunci Utama.
    09 PT. Max Auto Indonesia Dan PT. Maxride Indonesia Terkait Legalitas Operasional Bajaj Pekanbaru
    10 Pemkot Cimahi Bersama Dengan Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Hadirkan Beragam Budaya Dari Berbagai Etnis
    11 Honda Vario 160 Diperkuat sebagai Skutik Andalan Mobilitas Harian Masyarakat Kepri
    12 Honda Vario 160 Diperkuat sebagai Skutik Andalan Mobilitas Harian Masyarakat Kepri
    13 Honda Vario 160 Diperkuat sebagai Skutik Andalan Mobilitas Harian Masyarakat Kepri
    14 Rokok Tanpa Cukai Merk PSG dan UFO Marak di Batam, Perintah Menkeu Purbaya Seolah Diabaikan
    15 Perjudian Modern Marak di Kota Batam, Apa Tindakan Kepolisian dan Pemko Batam?
    16 Kejaksaan Negeri Cimahi Raih Posisi Juara Umum Satuan Kerja Terbaik se-Jawa Barat Tahun 2025
    17 Pantau Ketersediaan Bahan Pangan Di Pasar Tradisional.Pemkot Cimahi Mencukupi
    18 HAKORDIA Usung Tema,Berantas Korupsi untuk Kemakmuran Rakyat”Kejaksaan Negeri Cimahi Berkomitmen
    19 Bappelitbangda Menyelenggarakan Kompetisi Inovasi Cimahi Motekar Awards (CHiMA)
    20 Launching Motor Ambulance, Penyerahan Lomba KWT Dan Indeks Reformasi Hukum
    21 Sebanyak 60 relawan pemadam kebakaran Ikutin Pembinaan
    22 Kejari Cimahi Dorong Kesadaran Kolektif Mengenai Pentingnya Integritas Dan Tata Kelola Pemerintahan Yang bersih
     
     
     
    Galeri Foto | Advertorial | Indeks Berita
    Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Tentang Kami | Info Iklan
    © tiraskita.com