Pancasila Merupakan Identitas dan Jati Diri Kita Sebagai Bangsa
Selasa, 10 Maret 2020 - 09:41:31 WIB
Tiraskita.com - Pemerintah Negara Kesatuan Republik Indonesia saat ini yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo atau lebih dikenal dengan Pak Jokowi mencanangkan Gerakan Revolusi Mental yang Bertujuan untuk Mewujudkan Indonesia Raya yang Berdaulat dalam Politik, Berdikari dalam Ekonomi dan Berkepribadian dalam Kebudayaan atau disebut Trisakti.
Namun pada kenyataannya terdapat hambatan yang dirasa besar untuk mewujudkannya. Diantaranya adalah adanya Konspirasi Global yang sangat nyata dan Kentara dirasakan bersama, sengaja menciptakan situasi dimana sesama anak bangsa dibenturkan melalui konflik horisontal dengan ragam pemicu.
Sebagai sebuah Bangsa yang tergolong majemuk dalam berbagai hal, maka potensial diadu domba sebagaimana dahulu korporasi Belanda VOC melakukan Devide at Impera untuk menguasai sumber daya alam Indonesia yang Luar Biasa.
Oleh karena hal tersebutlah maka Peringatan 1 Juni sebagai Hari Lahirnya Pancasila yang ditetapkan oleh pemerintahan Presiden Joko Widodo, Haruslah dapat Menjadi renungan dan menggugah kesadaran seluruh Warga Bangsa bahwasanya Pancasila sangatlah penting sebagai falsafah dasar negara Indonesia karena merupakan Petunjuk Agung Berkebangsaan kita di bumi Indonesia dan Pemersatu Kita bersama.
Merujuk prinsip falsafah dasar bernegara (filoshopische grondslag) yang disampaikan oleh Founding Father Bung Karno dalam pidatonya dihadapan Sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945, Bung Karno menawarkan prinsip Kebangsaan; Internasionalisme/Kemanusiaan; Mufakat/Demokrasi; Kesejahteraan Sosial dan Ketuhanan yang berkebudayaan yang beliau sebut sebagai lima dasar atau Pancasila.
Lima prinsip dasar itulah kemudian menjadi sila-sila yang kita warisi saat ini dalam Pembukaan UUD 1945 sebagai sumber hukum di Republik ini.
Dengan disahkannya sebagai dasar atau ideologi negara pada tanggal 18 Agustus 1945, tidak kemudian berarti revolusi Indonesia menuju peradaban yang lebih maju selesai. Menurut Bung Karno, bahwa kemerdekaan hanyalah sebagai jembatan emas menuju Indonesia sebagai negara kesejahteraan sebagai Tujuan.
Serangkaian pemberontakan dan teror politik atas ideologi Pancasila harus dihadapi pemerintahan Presiden Ir.Sukarno hingga harus mengakhiri kekuasaannya pasca peristiwa 1965, karena penggulingan kekuasaan dari campur tangan pihak CIA di Indonesia.
Puncaknya Reformasi 1998 menjadikan Rezim Otoritarian dan Militerisme menjadi musuh bersama untuk ditumbangkan, kekuatan reformasi yang dipelopori oleh Mahasiswa dan Pemuda namun celakanya Pancasila ikut menjadi “korban”. Pancasila yang harusnya menjadi way of life nya bangsa Indonesia dalam fase membangun nation and character building kembali menjadi “kering” Karena tak ada gerakan serius pasca Reformasi yang bertekat Membumikan Pancasila dengan Murni dan Konsekuen.
Saat ini Indonesia masuk dalam fase demokrasi liberal yang sungguh nyata meluluh lantakkan peradaban, Manusia serta Kemanusian, yang nyata menjauhkan kehidupan berbangsa dan bernegara dari nilai-nilai dasar Pancasila yang begitu Luhur dan Agung penuh akan Kemuliaan dan Cita Rasa Asli KeIndonesian.
Pancasila 1 Juni ditetapkan sebagai Hari Lahir Pancasila maka seharusnyalah Pancasila benar-benar menjadi filosophische grondslag bangsa Indonesia Raya seperti yang semestinya diamanatkan oleh Founding Father Bung Karno. Pancasila harus menjadi penuntun prilaku dalam kehidupan berbangsa dan bernegara setiap Warga Bangsa di Republik ini dari Sabang sampai dengan Merauke.
Karena Sejatinya, bahwasanya Pancasila adalah Merupakan Identitas dan Jatidiri Kita Sebagai Sebuah Bangsa,.Karena tanpa Pancasila Kita adalah bukan apa - apa. **
Komentar Anda :