Polri Minta 6 DPO Teroris MIT Poso Serahkan Diri
Minggu, 18 Juli 2021 - 11:37:32 WIB
|
| Satgas Madago Raya meminta agar para buron teroris Mujahidin Indonesia
Timur (MIT) Poso menyerahkan diri untuk menjalani proses hukum. (ANTARA
FOTO/Basri Marrzuki) |
JAKARTA | TIRASKITA.COM - Satgas Madago Raya meminta agar para buron teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso menyerahkan diri untuk menjalani proses hukum.
Saat ini, tersisa enam orang yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) Polda Sulawesi Tengah. Dalam beberapa hari terakhir Satgas telah menembak mati tiga orang DPO.
"Kami menghimbau agar sisa DPO yang ada di pegunungan biru baik di wilayah Poso, Sigi dan Parimono untuk segera menyerahkan diri baik-baik supaya tidak ada jatuh korban lagi," kata Wakasatgas Humas Madago Raya, AKBP Bronto Budiyono kepada wartawan, Minggu (18/7).
Bronto mengatakan para teroris tersebut harus menjalani proses hukum dan ikrar setiap kembali ke Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Dalam serangkaian kegiatan operasi yang dilakukan, TNI-Polri kembali menembak mati seorang teroris MIT di wilayah Torue, Pagiti Moutong pada Sabtu (17/7) kemarin.
Hasil identifikasi awal, pihak yang tertembak merupakan anggota MIT bernama Budirman alias Abu Alim alias Hanif alias Ambo dia masuk DPO sejak 2015.
Diketahui, pria yang diperkirakan berusia 27 tahun ini bergabung dengan Jamaah Ansharut Tauhid sejak 2012 kemudian beranjak ke Poso untuk bergabung dengan asykari yang dipimpin oleh Santoso alias Abu Wardah.
Jenazah Abu Alim telah dibawa ke RS Bhayangkara Palu untuk dilakukan autopsi dan identifikasi lebih lanjut melalui pengambilan sampel DNA.
"Untuk memastikan kebenaran bahwa DPO teroris yang meninggal tersebut dibutuhkan tes DNA dari keluarganya," ucap Bronto.
Setelah dilakukan autopsi dan pengambilan sampel DNA, jenazah Abu Alin langsung dimakamkan di TPU Poboya, Palu.
Sebelumnya, Satgas Madago Raya juga menembak mati dua anggota MIT Poso pada Minggu (11/7) lalu. Kala itu, evakuasi jenazah sulit dilakukan karena jenazah berada jauh di dalam jurang. Proses evakuasi baru rampung setelah empat hari.
Pasukan TNI di lapangan mengubah rencana evakuasi yang semula melalui udara kini menggunakan rakit untuk menyusuri sungai.
sumber:cnn indonesia
| |
Berita Lainnya : |
| Kepala Seksi Intelijen Kejaksaan Negeri Cimahi,Fajrian Yustiardi, S.H., M.H.,Perkuat kesadaran hukum, Dan Tanamkan Nilai Dasar Pancasila.Cimahi Kota Kreatif, Tarek Wisata Lewat Berbagai Kreatifitas Kejaksaan Negeri Cimahi Dan Pemkot Cimahi Mengudara :Sapa Warga Di Radio FM, Edukasi Masyarakat Tentang Taat PajakKeluarga Tolak Uang Santunan Dari Terdakwa Pembunuh Prada Lucky NamoKepala Seksi Intelijen, Fajrian Yustiardi, S.H., M.H menyampaikan materi tentang Undang-Undang Cyber Bullying |
| |
Komentar Anda :