Senin, 05 Juni 2023  
 
Korban Mafia Tanah Cilincing: Lahan Diserobot, Disuruh Bayar 600 Juta

RL | Hukrim
Senin, 18 Juli 2022 - 12:09:33 WIB


TERKAIT:
   
 
METRO, TIRASKITA.COM - Pria paruh baya bernama Waluyo (63) dan anaknya Arif Suseno (35) jadi salah satu korban sindikat mafia tanah yang belakangan ini diungkap Polda Metro Jaya. Kasus mafia tanah tersebut melibatkan oknum pejabat Badan Pertanahan Nasional (BPN) yang baru-baru ini ditangkap polisi.

Lahannya seluas 2.000 meter di kawasan Cilincing, Jakarta Utara, diklaim oleh tetangganya sendiri yang biasa disapa 'Pak Haji'. Waluyo dan anakya disomasi sampai diusir dari tanahnya itu. Arif bercerita, pada tahun 2019 dia dan ayahnya disomasi Pak Haji alias AS. Pelaku yang telah ditetapkan jadi tersangka itu mengklaim pemilik sah lahan yang ditempati korban.

"Kronologisnya mungkin sekitar tahun 2019 kita disomasi oleh tersangka bahwa tanah yang kita tempati itu punya dia berdasarkan dari lima sertifikat," ucap Arif di Markas Polda Metro Jaya, Senin 18 Juli 2022.

Bukan cuma itu, Pak Haji, kata Arif pun minta ganti rugi sebesar Rp600 juta. Korban juga diminta segera angkat kaki. Padahal, lanjut Arif, keluarganya merupakan pemilik sah yang telah menempati lahan itu sejak 30 tahun lalu.

Dirinya menjelaskan, pelaku mengklaim dengan lima sertifikat yang dimilikinya dari program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL). Tapi, pihaknya menduga ada cacat administrasi dalam prosedur PTSL yang dilakukan Pak Haji.

"Dia meminta kita memberikan ganti rugi karena kalau menurut nilai ekonomi hitung-hitung dia itu tanah yang saya tempati itu kalau disewa setahun Rp200 juta dan dia mendasarkan pada jual beli yang dia punya itu tiga tahun. Jadi Rp600 juta kita diminta dan diminta segera meninggalkan tempat. Sebelum kita laporkan perkara ini ke Polda kita kroscek ke RT/RW, cek ke kelurahan bener nggak dia mengajukan. Setelah saya kroscek ternyata tidak ada. Baru muncul dugaan kita kalau sertifikat yang dia munculkan itu dari proses tidak benar," katanya.

Akhirnya, pada Januari 2021 korban membuat laporan di Polda Metro Jaya. Terlapornya adalah Pak Haji. Singkat cerita, berdasar penyelidikan ada keterlibatan pejabat BPN Kota Jakarta Utara. Menurut pengacara korban, Karna, dalam kasus kliennya ada tiga orang ditetapkan jadi tersangka dan ditahan di Polda Metro Jaya.

 "Kalau informasi yang kami dapat itu ada tiga orang (pelaku) Satu orang yang kita laporkan dan dua orang dari pihak BPN," kata Karna menambahkan.

Sebelumnya, polisi kembali mencokok sindikat mafia tanah. Kali ini, ada tiga orang yang ditangkap Polda Metro Jaya. "Hari ini, Subdit Harda Ditreskrimum Polda Metro Jaya menangkap dan menahan dua pejabat dan mantan pejabat BPN (Badan Pertanahan Nasional) terkait mafia tanah," ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Endra Zulpan kepada wartawan, Jumat 15 Juli 2022.

Untuk diketahui, polisi menangkap empat pejabat Badan Pertanahan Nasional (BPN) terkait sindikat mafia tanah. Total ada empat pejabat ASN di BPN kantor wilayah Jakarta dan Bekasi. Dua di antaranya adalah PS dan MB. "Untuk saat ini sudah ada empat pejabat ASN BPN di wilayah Jakarta dan Bekasi yang sudah kami tangkap dan tetapkan sebagai tersangka," ucap Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Hengki Haryadi kepada wartawan, Rabu, 13 Juli 2022.

Pejabat BPN berinisial PS itu ditangkap di kawasan Depok, Jawa Barat, Selasa, 12 Juli 2022 malam. "Benar saudara PS yang merupakan salah satu pejabat di BPN kota Jakarta telah kami tangkap di Depok. Rencananya masih ada lagi tersangka lainnya yang notabene juga merupakan Pejabat BPN yang akan segera kami lakukan penangkapan kembali," katanya.

Komitmen ATR/BPN Tindak Mafia Tanah

Oknum pegawai di salah satu Kantor Pertanahan terjaring oleh Polda Metro Jaya karena diduga terlibat sindikat mafia tanah. Juru Bicara Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Teguh Hari Prihatono mengatakan bahwa temuan ini berkat hasil kerja sama yang baik dari Satuan Tugas (Satgas) Anti-Mafia Tanah Kementerian ATR/BPN.

 â€śKeberhasilan pengungkapan ini tidak lepas dari dukungan semua pihak, khususnya Satgas Anti-Mafia Tanah, yakni meliputi Kementerian ATR/BPN, Polri (Kepolisian Negara Republik Indonesia, red), dan Kejaksaan Agung," ujar Teguh Hari Prihatono yang juga selaku Tenaga Ahli Menteri ATR/Kepala BPN Bidang Kerja Sama Lembaga, Rabu (13/07/2022).

Teguh Hari Prihatono menyatakan, hal ini adalah bukti komitmen Kementerian ATR/BPN dalam memberantas mafia tanah, khususnya bagi pihak internal yang terlibat. "Di beberapa kesempatan, Pak Menteri mengatakan serius perangi mafia tanah. Baik itu oknum di internal ataupun pihak-pihak eksternal," tegasnya.

Sumber:viva.co.id




comments powered by Disqus


Berita Lainnya :
 
  • Ini Dia Sosok Sekum PGI Wilayah Riau
  • Sidang PGI Wilayah Riau di Hadiri Ketua Umum PGI Pusat
  • Ikatan Pelajar Riau Yogyakarta Sukses Gelar Seminar Demokrasi
  • Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia di Riau, 500 Bibit Pohon Dibagikan Gratis
  • Relokasi RTLH Program TMMD 116 Kodim 0319/Mentawai, Masuki 90 Persen
  • Wagubri lakukan kegiatan Gerakan Sholat Subuh Berjama'ah (GSSB) Provinsi Riau
  • Pelantikan Pengurus Kadin Provinsi Riau
  • Bersama Warga, Satgas TMMD ke-116, Kodim 0319/Mentawai Gotong Royong Bersihkan Lingkungan
  • Satgas TMMD ke 116 Kodim 0319/Mentawai Gandeng Dinas Kelautan dan Perikanan Beri Bantuan Bibit Ikan
  •  
     
     
    Kamis, 17 Juni 2021 - 07:45:58 WIB
    Ada Hikmah Dibalik Kisah Berita Tempo Dan Tommy Winata, 18 Tahun Lalu
    Minggu, 27 Juni 2021 - 15:08:43 WIB
    Danramil 07/Alasa Nias Utara Sumatera Utara, Sosialisasi Kemananan Vaksinasi Covid-19
    Senin, 10 Oktober 2022 - 07:45:04 WIB
    DPP GPSH: KAPAN OKNUM BPN KARANG ASEM BALI DIGEBUG & DICOPOT ?
    Selasa, 20 Juli 2021 - 18:40:52 WIB
    SMAN 1 Tuhemberua Nias Utara Sangat Membutuhkan Ruang Kelas Baru (RKB)
    Selasa, 24 Januari 2023 - 16:13:38 WIB
    Danwingdik 300/Teknik Menghadiri Acara Syukuran HUT Pusdik Kodiklatau dan Olahraga Bersama
    Rabu, 08 Juli 2020 - 15:36:42 WIB
    Pendapatan Asli Daerah Kampar Surplus Sebesar Rp 27 Milyar
    Kamis, 02 Juli 2020 - 08:20:32 WIB
    BANTUAN SOSIAL
    Jumpai Ibu-Ibu di Desa, Bupati Kampar ; “Panggil Saja Saya Anak”
    Kamis, 24 Maret 2022 - 20:52:31 WIB
    Muslimawati Catur : Robah Sampah Sebagai Sumber Ekonomi Keluarga
    Kamis, 09 Juli 2020 - 19:15:56 WIB
    Antisipasi Ketahanan Pangan
    Kapolresta Pekanbaru, Walikota Pekanbaru & Dandim 0301 Pekanbaru Resmikan Kampung Tangguh
    Rabu, 10 Februari 2021 - 14:56:36 WIB
    Kumpulkan Rp.515 Juta, Bulan Dana PMI Kota Cimahi Berhasil Lampaui Target Awal
    Kamis, 11 Agustus 2022 - 14:32:21 WIB
    Kemenkumham Riau Bakal Tambah CCTV dan Kawat di Lapas Pekanbaru
    Rabu, 05 Februari 2020 - 12:50:01 WIB
    Penyakit Liver Berbahaya
    Menderita Liver Parah, Kasdi Malahan Menanggung Beban Menjaga Ibu Yang Sudah Tua
    Selasa, 05 Oktober 2021 - 18:37:06 WIB
    Bupati Tapanuli Tengah Bakhtiar Ahmad Sibarani Lantik Ajudannya Menjadi Camat Barus
    Senin, 04 Januari 2021 - 14:54:22 WIB
    Benda Asing Mirip Rudal, Pengamat Militer dan Intelijen: Jangan Anggap Remeh
    Rabu, 07 April 2021 - 08:34:43 WIB
    Razia Gabungan, Bertugas Temukan Benda Terlarang di Kamar Tahanan
     
    Riau | Nasional | Ekonomi | Hukrim | Politik | Olahraga | Kesehatan | Budaya | Pendidikan | Internasional | Lifestyle
    Advertorial | Indeks Berita
    About Us | Redaksi | Pedoman Media Siber | Info Iklan | Disclaimer
    Copyright © 2020 PT. Tiras Kita Pers, All Rights Reserved