Presiden Afghanistan Bantah Bawa Kabur Bawa Uang
Senin, 23 Agustus 2021 - 13:21:22 WIB
|
Presiden Afghanistan. @linetoday
|
KABUL, TIRASKITA.COM - Kabar Presiden Afghanistan kabur bawa uang ke Uni Emirat Arab (UEA) berhembus kencang. Ashraf Ghani diketahui melarikan diri usai Taliban menguasai ibu kota Kabul.
Diketahui Ghani melarikan diri sesaat Taliban mulai memasuki ibu kota Afghanistan tanpa adanya perlawanan. Laporan Associated Press sebelumnya menyebut Ghani meninggalkan Kabul diam-diam tanpa memberitahu para pemimpin politik lainnya
Kedubes Rusia Sebut Presiden Afghanistan Kabur Bawa Uang
Dilansir Reuters, kaburnya Ghani ke UEA disampaikan Kedubes Rusia. Kedubes Rusia menegaskan pihaknya akan tetap mempertahankan keberadaan diplomatik di Kabul dan berharap untuk mengembangkan hubungan dengan Taliban, meskipun menyatakan tidak akan terburu-buru mengakui mereka sebagai penguasa dan mengamati perilaku mereka.
"Soal kolapsnya rezim (pemerintah Afghanistan), itu paling jelas ditandai oleh cara Ghani melarikan diri dari Afghanistan," sebut juru bicara Kedubes Rusia di Kabul, Nikita Ishchenko, seperti dikutip kantor berita RIA.
"Empat mobil penuh uang, mereka berupaya memasukkan sebagian uang lainnya ke dalam sebuah helikopter, tapi tidak semuanya muat. Dan sejumlah orang dibiarkan tergeletak di landasan," ungkap Ishchenko merujuk pada cara Ghani kabur dari negaranya.
Secara terpisah, perwakilan khusus Presiden Vladimir Putin untuk Afghanistan, Zamir Kabulov, menyatakan tidak jelas berapa banyak uang yang ditinggalkan pemerintahan Ghani.
"Saya harap pemerintah yang kabur tidak mengambil semua uang dari anggaran negara. Itu akan menjadi dasar anggaran jika ada yang tersisa," sebut Kabulov kepada radio lokal Rusia, Ekho Moskvy.
Bantahan Presiden Afghanistan Kabur Bawa Uang
Dilansir AFP, dalam video pesan pertamanya usai kabur, Ghani membantah tuduhan yang menyebut dirinya mentransfer sejumlah besar uang keluar Afghanistan sebelum pergi ke luar negeri. Dia bahkan hanya membawa baju dan sandal.
"Saya diusir dari Afghanistan sedemikian rupa sehingga saya tidak sempat mencopot sandal dari kaki saya dan memakai sepatu boots saya," tutur Ghani, sembari menekankan bahwa dirinya tiba di UEA 'dengan tangan kosong'.
Dirinya juga menuturkan ingin kembali dan menyatakan dukungan untuk perundingan antara Taliban dengan para pejabat tinggi Afghanistan. Dalam penjelasannya, Ghani kembali menegaskan bahwa dirinya meninggalkan Kabul untuk menghindari pertumpahan darah dan ditampung di UEA atas alasan kemanusiaan.
Ghani mengklaim bahwa Taliban tetap memasuki Kabul meskipun ada kesepakatan untuk tidak melakukannya. "Jika saya tetap tinggal, seorang presiden terpilih Afghanistan akan digantung sekali lagi tepat di depan mata rakyat Afghanistan," ujarnya.
Diketahui bahwa saat Taliban merebut kekuasaan di Kabul tahun 1996 silam, mereka menyeret mantan Presiden Mohammed Najibullah dari kantor Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) yang menjadi tempat dia bersembunyi dan menggantungnya di jalanan umum setelah menyiksanya.
sumber:detik.com
Komentar Anda :