Australia Lega Sudah Tarik Tentaranya Sebelum Bom di Kabul
Jumat, 27 Agustus 2021 - 14:18:07 WIB
|
foto satelit bandara Kabul. @detikInet
|
CANBERRA, TIRASKITA.COM - Pemerintah Australia merasa lega telah menarik seluruh tentaranya dari Afghanistan sebelum serangan bom mengguncang bandara Kabul pada Kamis (26/8) malam. Penarikan dituntaskan sehari sebelum serangan bom terjadi setelah Australia menerima informasi 'intelijen yang sangat jelas' soal serangan dalam waktu dekat.
Seperti dilansir AFP, Jumat (27/8/2021), dua serangan bom bunuh diri yang mengguncang bagian luar bandara Kabul menewaskan total 85 orang, yang termasuk 13 tentara Amerika Serikat (AS) dan 28 petempur Taliban. Ledakan bom terjadi di tengah kerumunan yang berkumpul di gerbang bandara Kabul menunggu evakuasi.
Kelompok radikal Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) di Khorasan, atau ISIS-K, mengklaim bertanggung jawab atas serangan bom tersebut. Mereka menyebut bahwa salah satu pengebom bunuh diri menargetkan 'para penerjemah dan kolaborator dengan tentara Amerika'.
Serangan bom itu memicu pertanyaan soal langkah-langkah yang diambil untuk melindungi tentara AS, yang menghadapi batas waktu penarikan 31 Agustus dan harus menyelesaikan proses evakuasi yang sejauh ini telah dilakukan terhadap nyaris 100 ribu orang.
Menteri Pertahanan Australia, Petter Dutton, menyatakan bahwa otoritas Australia pada Kamis (26/8) waktu setempat, telah mengirimkan pesan teks berisi peringatan kepada warga Australia dan orang-orang yang ada di sekitar bandara Kabul.
"Ada intelijen yang sangat jelas bahwa ISKP (ISIS-K) berniat untuk menyerang dan menyerang dengan keras, dan mereka telah melakukan itu," ujar Dutton kepada jaringan televisi Nine Network.
"Ini adalah orang-orang yang bahkan lebih ekstrem daripada Taliban dan pada dasarnya berperang dengan Taliban. Jadi ini adalah situasi yang sangat rumit," imbuhnya.
Dalam pernyataannya, Dutton menyatakan dirinya berduka atas hilangnya nyawa, khususnya tentara AS yang membantu warga dan pemegang visa Australia dalam menjangkau bandara Kabul untuk dievakuasi. "Semua orang berduka karena ini," ucapnya.
Namun di sisi lain, Dutton menuturkan dirinya merasa lega karena tentara-tentara Australia sudah ditarik pulang saat ledakan terjadi.
ad
"Saya sangat senang dan lega bahwa tentara-tentara kita sudah meninggalkan Kabul dan kita mengambil keputusan untuk mengangkut orang-orang terakhir kita kemarin dan mereka aman di Uni Emirat Arab," ucapnya.
Australia diketahui mengerahkan 39.000 tentaranya dalam operasi pimpinan AS dan NATO selama dua dekade di Afghanistan.
sumber:detik.com
Komentar Anda :