Meninggalkan istri dalam kondisi hamil dan 4 orang anak
Kronologi Perjalanan ODP Covid-19 Sebelum Menininggl
Jumat, 17 April 2020 - 12:21:14 WIB
|
Dok : Petugas saat menangani proses pemakaman ODP asal Lumut, Tapanuli Tengah. Foto: Istimewa |
Sumut, Tiraskita.com - Orang Dalam Pemantauan (ODP) berinisial RWT, warga Lingkungan 10, Kelurahan Lumut, Kecamatan Lumut, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara meninggal dunia, Kamis (16/4/2020) sekitar pukul 15:00 WIB.
RWT lantas dikebumikan dengan prosedur pemakaman covid-19 di pekuburan keluarga di Lingkungan III Kelurahan Sibabangun. Ini dilakukan sudah dengan persetujuan keluarga.
Camat Lumut, Kadirun Hasibuan menuturkan, RWT selama ini bekerja sebagai supir truk ikan. Memiliki istri bernama inisial RS, yang kini hamil serta 4 orang anak.
Kadirun lantas menuturkan kronologi perjalanan RWT sebelum meninggal. Dia menyebut, RWT sudah sempat ditetapkan berstatus ODP 3 pekan lalu dan menjalani isolasi mandiri serta pemantauan selama 14 hari.
“Setelah selasai masa pemantauan selama 14 hari almarhum kerja lagi membawa truk ikan PT ASSA ke Jakarta,” kata Kadirun kepada wartawan, Kamis (16/4/2020) malam.
Usai urusan di Jakarta, RWT kemudian melakukan perjalanan kembali ke Sumatera Utara. Hari Minggu 12 April lalu RWT tiba di Kota Pematang Siantar. Ia membawa truk Temoking milik PT ASSA.
“Di perjalanan dari Jakarta menuju Siantar RWT ini sudah mengeluhkan kepada temannya sesama supir jika kakinya kejang dan kebas. Tidak ada keluhan sesak nafas,” imbuh Kadirun.
Setibanya di Siantar, almarhum lantas menumpang truk lain untuk melanjutkan perjalanannya menuju Kota Sibolga.
Kamis (16/4/2020) pagi, RWT pun tiba di daerah Poriaha, Kecamatan Tapian Nauli, Kabupaten Tapanuli Tengah. Ia kemudian meminta istrinya agar ia dijemput. RWT kemudian dijemput dan tiba di rumahnya di Kecamatan Lumut sekitar pukul 14:00 WIB.
“Sampai di rumah dalam kondisi stabil. Sempat makan. Namun satu jam kemudian almarhum mengeluhkan kakinya yang sakit dan meninggal seketika,” tutur Kadirun.
Kondisi RWT kemudian ditangani para petugas Gugus Tugas di Tapanuli Tengah. Walau belum dipastikan positif Covid-19, segala prosedur pemakamannya dilakukan sesuai dengan protokol penanganan Covid-19.
“Hal ini untuk mengantisipasi hal hal yang tidak diinginkan. Keluarga juga sudah menyetujui. 13 orang telah di isolasi mandiri termasuk ibu almarhum dan sopir yang menjemput almarhum ke Poriaha,” urai Kadirun.
Terpisah sebelumnya, Bupati Tapanuli Tengah membenarkan penanganan proses pemakaman ODP tersebut dilakukan dengan prosedur covid-19. Bupati mengungkap, RWT sebelum meninggal sempat mengeluhkan sesak nafas.
“Segala prosedur pemakaman dilakukan sesuai protokol covid-19. Statusnya ODP, ada gejala sesak sebelum meninggal dan sudah dimakamkan,” katanya.***
Komentar Anda :