Indonesia dan Cina Sepakati Komitmen Penguatan Kerja Sama Ekonomi
Senin, 25 Juli 2022 - 08:52:05 WIB
(Ki-ka) Ketua Kadin Komite Indonesia Tiongkok (KIKT) Garibaldi Thohir,
Duta Besar China untuk Indonesia Lu Kang, Menteri Koordinator Bidang
Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, dan Wakil Ketua Umum
IV KADIN Indonesia Carmelita Har
JAKARTA, TIRASKITA.COM - Indonesia dan Cina menyepakati komitmen penguatan kerja sama di sektor perdagangan dan investasi. Komitmen ini dinilai penting karena nilai perdagangan dua negara yang besar, serta sebagian besar investasi Cina di Indonesia sejalan dengan program prioritas pemerintah saat ini, yaitu pengembangan industri hilirisasi Indonesia. Ketua Kadin Komite Indonesia Tiongkok (KIKT), Garibaldi Thohir, mengatakan bahwa Komite Tiongkok merupakan salah satu komite strategis bagi Kadin. Hal itu terutama karena nilai total perdagangan Indonesia dengan Cina pada 2021 mencapai lebih dari US$ 100 miliar, meningkat 40% dari tahun 2020. Perdagangan tersebut diprediksi terus meningkat tahun ini.
Pasalnya, total perdagangan Indonesia -Cina periode Januari hingga Mei 2022 telah mencapai hampir US$ 50 miliar atau naik 27,5% dibandingkan dengan periode yang sama pada 2021. "Kadin Indonesia Komite Tiongkok berkomitmen untuk bahu membahu dengan pemerintah, memastikan investor Tiongkok dapat menjalankan bisnisnya dengan baik dan mendapatkan mitra terbaik di Indonesia, serta meningkatkan ekspor Indonesia ke Tiongkok," ujar Garibaldi Thohir atau biasa disapa Boy Thohir saat acara perkenalan dan silaturahmi pengurus KIKT di Jakarta (23/7).
Dia mengatakan, KIKT juga akan berusaha mempererat people to people diplomacy dengan Tiongkok, melalui kerja sama UMKM, seni budaya, entertainment, juga food diplomacy.
"Saya berharap bahwa hubungan baik yang terjalin antara Indonesia - Tiongkok selama lebih dari 70 tahun dan terus membaik dari waktu ke waktu, khususnya dalam hubungan ekonomi, sehingga dapat mendukung Indonesia untuk meningkatkan pertumbuhan dan melakukan transformasi ekonomi, demi Indonesia yang lebih baik dan lebih maju," ujarnya.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa Indonesia telah mentransformasi ekonomi menjadi lebih efisien, lebih maju, dan tidak terlalu bergantung pada komoditas dalam delapan tahun terakhir.
Hal ini dicapai melalui hilirisasi industri, peningkatan efisiensi melalui digitalisasi, dan transformasi perdesaan. Melalui upaya transformasi ekonomi yang konsisten, ekonomi Indonesia dapat selangkah lagi menuju menjadi negara maju. Dalam satu dekade ke depan, PDB Indonesia dapat meningkat hingga US$ 3,0 triliun dengan pendapatan per kapita di kisaran US$ 10.000.
"Ketahanan ekonomi Indonesia didorong oleh proses transformasi ekonomi yang juga harus memperhatikan aspek lingkungan, Indonesia mendapat transfer teknologi, added value, penciptaan lapangan kerja untuk tenaga kerja lokal, hal ini juga membuat pemerataan ekonomi khususnya di daerah luar Jawa, contohnya IMIP, IWIP, Kaltara, hilirisasi EV Battery Supply Chain," kata Luhut.
Dia mengatakan, hilirisasi industri membuat pembangunan menjadi lebih merata dan mendorong industrialisasi di wilayah timur Indonesia. Potensi pengembangan hilirisasi industri di Indonesia semakin banyak dan juga dapat dilakukan secara multi-partit dengan kerja sama multi negara.
Untuk mendorong kolaborasi di tingkat global, Indonesia aktif menjalin kerja sama dengan berbagai negara dunia. "Para pengusaha dapat saling berkolaborasi untuk melengkapi mata rantai industri di Indonesia, menjaga kestabilan ekonomi Indonesia, dan membawa Indonesia ke level PDB negara maju," ujarnya.
Ketua Umum Kadin, M. Asrjad Rasjid, mengatakan bahwa Kadin mendukung penuh dibentuknya komitmen kerja sama antara Indonesia dan Tiongkok, serta siap dalam memberikan bantuan yang diperlukan demi kelancaran kerjasama bilateral ini.
Selain pembentukan komitmen ini, Kadin juga akan melakukan B20 Roadshow di Beijing, Tiongkok, pada 25-27 Juli 2022. Roadshow ini bertujuah ini dalam upaya meningkatkan hubungan perdagangan dan investasi dengan Tiongkok. Selain itu, kunjungan bertujuan mengajak bisnis komunitas di Tiongkok untuk berpartisipasi dalam kegiatan acara Bisnis Forum B20.
"Kadin berharap kedepannya hubungan antara Indonesia dan Tiongkok akan semakin baik, serta saling menguatkan perekonomian satu sama lain demi terwujudnya pemulihan ekonomi global yang inklusif," ujarnya.
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus sebesar US$2,89 miliar pada Mei 2022. Nilai surplus tersebut turun secara bulanan sebesar 61,77% (month-on-month/mom) dibanding surplus April 2022 yang berjumlah US$7,56 miliar. Meski demikian, jika dilihat secara tahunan, nilai surplus Mei 2022 naik 7,43% (year-on-year/yoy) dibanding posisi Mei 2021 seperti terlihat pada grafik.