JAKARTA, TIRASKITA.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan duka cita atas meninggalnya Ratu Elizabeth II pada Jumat (9/9/2022).
Melalui akun Instagram pribadinya, Jokowi mengungkapkan kesedihannya atas meninggalnya Ratu Elizabeth.
"Saya turut sedih atas meninggalnya Ratu Elizabeth II, ratu yang dikagumi dan dicintai. Simpati terdalam dan turut berduka dengan tulus kepada Keluarga Kerajaan, pemerintah, dan segenap masyarakat Inggris," kata Jokowi melalui akun instagram pribadinya.
Menteri Luar Negeri Indonesia (Menlu RI), Retno Marsudi menandatangani buku belasungkawa (book of condolence) berkenaan dengan wafatnya Kepala Persemakmuran Inggris, Ratu Elizabeth II.
Menlu Retno Marsudi menandatangani book of condolence di Kediaman Resmi Duta Besar (Dubes) Inggris, Owen Jenkins di Jakarta, berdasarkan keterangan Kedutaan Inggris di Indonesia.
Menlu RI menemui langsung Dubes Jenkins dan mengucapkan belasungkawa atas nama pemerintah Indonesia.
Mewakili pemerintah Inggris, Jenkins dalam pernyataannya menyampaikan ucapan terima kasih kepada rakyat Indonesia atas pesan belasungkawa untuk Ratu Elizabeth II.
Dubes Inggris mengatakan bahwa Ratu adalah sosok yang cerdas, bijaksana, dan profesional, yang menjadikan Ratu sebagai diplomat terhebat yang dimiliki Inggris.
"Yang Mulia Raja Charles III mengatakan bahwa "kehilangan Yang Mulia Ratu akan sangat dirasakan di seluruh negeri, Kerajaan dan Persemakmuran, dan oleh banyak orang di seluruh dunia". Dan beliau benar, hal itu memang sangat dirasakan oleh rekan-rekan, mitra dan teman-teman kami di Indonesia," ujarnya.
"Atas nama Pemerintah Inggris, saya ingin mengucapkan terima kasih yang tulus kepada rakyat Indonesia atas pesan belasungkawa yang telah kami terima dalam beberapa jam terakhir. Kami tersentuh oleh kasih sayang terhadap Yang Mulia Ratu yang dirasakan oleh begitu banyak masyarakat Indonesia," tambah Jenkins.
Dikutip dari laman Reuters Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden juga menyampaikan ucapan belasungkawa. Biden mengatakan bahwa warisan apapun yang telah ditinggalkan sang Ratu akan selalu ada dalam sejarah dunia, bukan hanya sejarah Inggris.
"Warisannya akan tampak besar di halaman sejarah Inggris dan dalam kisah dunia kita," kata Biden dalam sebuah pernyataan. Ia pun memerintahkan pengibaran bendera setengah tiang di Gedung Putih hingga seluruh kantor pemerintahan AS.
Sementara itu di Paris Prancis, Wali Kota mengumumkan pemadaman lampu Menara Eiffel untuk menghormati kematian sang Ratu. Sedangkan di Brazil, pemerintah negara itu mengumumkan masa tiga hari berkabung.
Begitu pula Majelis Umum Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) dan Dewan Keamanan (DK PBB), yang 'hening sejenak'. Bahkan Presiden Rusia Vladimir Putin pun yang kini memiliki hubungan negara kurang baik dengan Inggris akibat invasi militernya di Ukraina, menyampaikan belasungkawa.
Putin menyebut rasa kehilangan sang Ratu ini sebagai 'kehilangan yang tidak dapat diperbaiki'.
"Peristiwa paling penting dalam sejarah modern Inggris Raya terkait erat dengan nama Yang Mulia. Selama beberapa dekade, Elizabeth II berhak menikmati cinta dan rasa hormat dari rakyatnya, serta otoritas di panggung dunia, "kata Putin.
Putin juga berharap Raja Charles III memiliki ketabahan dalam menghadapi rasa kehilangan mendalam atas mangkatnya sang ibunda tersebut.
"Saya meminta Anda untuk menyampaikan kata-kata simpati dan dukungan yang tulus kepada anggota keluarga kerajaan dan semua rakyat Inggris Raya," ujar Putin.
Perdana Menteri India, Narenda Modi juga turut mengucapkan belasungkawa. Ia mengatakan Ratu Elizabeth II akan dikenang sebagai pendukung zaman kita. Dia memberikan kepemimpinan yang menginspirasi bagi bangsa dan rakyatnya.
"Dia mempersonifikasikan martabat dan kesopanan dalam kehidupan publik. Saya Sedih atas kepergiannya," ujar Modi.
Sementara itu Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau menyebut Ratu Elizabeth II akan selalu hadir di benak terdalam seluruh warga Kanada. Ia mengaku sangat kehilangan.
"Dengan berat hati kami mengetahui meninggalnya Yang Mulia Ratu Elizabeth II. Dia selalu hadir dalam hidup kami dan pengabdiannya kepada warga Kanada akan selamanya tetap menjadi bagian penting dari negara kami,"kata Justin.
Perdana Menteri Australia, Antony Albanese mengatakan dengan meninggalnya Ratu Elizabeth II, sebuah pemerintahan bersejarah dan umur panjang yang diabdikan untuk tugas, keluarga, iman, dan pelayanan telah berakhir.
"Hati orang Australia tertuju kepada orang-orang Inggris yang sedang berduka, mengetahui bahwa mereka akan merasa telah kehilangan bagian dari apa yang membuat bangsa mereka utuh," ujarnya.
Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinca Ardern juga tidak luput dari kesedihan mendalam. Jacinca mengatakan sosok Ratu Elizabeth II adalah figur yang sangat dikagumi dan dihormati, bagi warga Selandia Baru dia adalah seorang ibu dan nenek. "Saya tahu bahwa saya berbicara atas nama orang-orang di seluruh Selandia Baru dalam menawarkan simpati terdalam kami kepada anggota Keluarga Kerajaan atas meninggalnya Ratu Elizabeth," ujarnya.
Komentar Anda :