BANGUNAN TIDAK BERFUNGSI
Telan Anggaran Miliyaran Rupiah, Bangunan Pasar Rakyat ini Terlantarkan
Senin, 18 Mei 2020 - 12:22:47 WIB
|
Foto : Bangunan Pasar Rakyat di Desa Zuzundrao kecamatan Mandrehe Kab.Nias Barat, Terbengkalai |
Tiraskita.com - Ironis betul, Bangunan Pasar Rakyat Zuzundrao di desa zuzundrao Kecamatan Mandrehe Kabupaten Nias Barat-provinsi sumatera utara, terlihat seperti di terlantarkan.
Bagaimana tidak, bangunan pasar rakyat zuzundrao yang dibangun pada tahun 2018 lalu, keberadaannya nyaris ditengah hutan dan hingga saat ini belum difungsikan.
Selain itu, bangunan pasar yang terdiri dari 11 kios, 60 los, kamar mandi/toilet umum dan pos penjagaan, yang anggarannya bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Kabupaten Nias Barat tahun 2018 lalu sebesar Rp 1,1 miliyar dikerjakan oleh CV SUANI SITEHOLI, tampak tidak terurus.
Kini sebagian pintu-pintu kiosnya rusak, pelang nama roboh, halaman dan sekeliling gedung sudah ditumbuhi rumput setinggi 1 meter.
Dikonfirmasi dikantornya Rabu (13/5) Kepala Dinas Perindagkop Kabupaten Nias Barat, Famili Daeli mengaku pasar rakyat itu sempat aktif sekira Juli 2019 lalu tapi hanya bertahan sebulan saja, karena faktor keamanan. Ironisnya yang melakukan keributan dilokasi pasar itu, tidak lain adalah kepala desa setempat dengan alasan mabuk.
" Ya Pasar itu pernah aktif tahun lalu pak, selama 1,5 bulan, namun karena kepala desanya sering mabuk, diusirnya para pedagang makanya mereka tidak berani jualan lagi," kata Famili Daeli, didampingi Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pance Warta Daely kepada Media ini di ruang kerja Kadis.
Pengakuan Famili Daeli ini bertolak belakang dengan pantauan dilokasi.
tidak ada tanda-tanda pasar rakyat itu pernah digunakan pedagang, begitu juga pengakuan masyarakat sekitar, mereka belum pernah melihat adanya aktifitas pasar ditempat itu.
"Setahu saya belum pernah ada kegiatan disini pak, soalnya selain lokasinya kurang pas keberadaan bangunan pasar ini juga persis ditengah hutan, sementara jalan menuju pasar ini belum diaspal, tentu saja malas orang belanja kesini," kata salah seorang warga setempat yang namanya tidak mau disebutkan.
Pance warta K.Daeli yang juga menjabat sebagai PPK (pejabat pembuat komitmen) pada proyek pasar rakyat tersebut mengakui lemahnya pengawasan terhadap fasilitas umum yang dibangun oleh dinas Perindagkop Kabupaten Nias Barat adalah penyebab utamanya.
"Bagaimana tidak pak, Sumber daya Manusia (SDM) kami di dinas perindagkop sangat terbatas, untuk pengawasan saja kami hanya dua orang mengawasi 8 kecamatan," keluhnya.
Berbagai kalangan menilai bahwa terbatasnya SDM pada dinas perindagkop itu hanya alasan klasik saja, patut diduga pembangunan pasar rakyat tersebut mungkin saja kesalahan perencanaan.***
Sumber : beritalima.com
Komentar Anda :