Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menargetkan vaksinasi COVID-19 bisa
rampung maksimal 12 bulan. Untuk mencapai target tersebut, kata Ridwan,
Satgas COVID-19 mesti menambah tempat penyuntikan vaksin hingga 2.000
lokasi.
Ridwan Kamil Targetkan Vaksinasi COVID-19 Rampung Maksimal 12 Bulan
Rahmad | Jawa Barat Selasa, 05 Januari 2021 - 14:58:52 WIB
TERKAIT:
Bandung | TIRASKITA.COM - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menargetkan vaksinasi COVID-19 bisa rampung maksimal 12 bulan. Untuk mencapai target tersebut, kata Ridwan, Satgas COVID-19 mesti menambah tempat penyuntikan vaksin hingga 2.000 lokasi.
"Informasi yang didapatkan, vaksin selesai (diberikan) selama 15 bulan, menurut kami kelamaan mendekati pertengahan 2022 orang terakhir divaksin, bisa enggak kita simulasikan di 12 bulan bahkan 6 bulan, itu hanya bisa dijawab jika jumlah tempat pemvaksinan di Jabar bisa 2 kali lipat, sementara baru 1.100 lokasi, kami harap bisa 2.000 lokasi," ujar Ridwan di Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (5/1/2021).
"Kalau bisa 2.000 lokasi berarti fasilitas negara, fasilitas TNI dan Polri itu akan kami simulasikan sebagai zona tambahan vaksinasi di Jawa Barat," ujarnya menambahkan. Baca juga: Ridwan Kamil Desak Vaksinasi Dipercepat: 15 Bulan Kelamaan
Tak hanya menambah lokasi, pihaknya juga menambah tenaga penyuntik vaksin atau vaksinator dari jumlah 1.000 orang menjadi 11.000 orang.
"Alhamdulillah provinsi Jabar punya 10 kali lipat, mungkin lebih sehingga kita akan berlimpah tim yang menyuntikkan vaksin, kami mensimulasikan dan memerintahkan bupati dan walikota untuk melakukan simulasi, vaksinasi di wilayah masing-masing," ujar Kang Emil-sapaan Ridwan Kamil-.
Simulasi vaksin di Kota Depok, Bogor dan Kabupaten Bekasi telah rampung dilakukan. Ia meminta agar bupati dan walikota yang daerahnya belum menggelar simulasi vaksin untuk segera melakukan simulasi penyuntikan.
"Depok sudah oleh saya, Bogor sudah oleh Pak Presiden, Kabupaten Bekasi oleh wapres, sisanya oleh bupati/walikota masing-masing," katanya.
Pada vaksinasi tahap pertama, Jabar mendapatkan jatah 90.070 dosis yang kurang lebih akan diberikan 44 ribu tenaga kesehatan. "Karena satu orang dua dosis, maka kurang lebih 44 ribu tenaga kesehatan yang akan dipilih untuk dua kali penyuntikan, di minggu ketiga bulan Januari ini," katanya. (Arif S)