Misteri tiga anak yang hilang secara misterius di Dusun
VI Pulka, Desa Naman Jahe, Kecamatan Salapian, Langkat, Sumatera Utara,
menarik perhatian seorang tokoh spiritual asal Kota Binjai, Ki Ageng.">
Kuak Misteri Anak Hilang di Langkat, Paranormal Disambut Petir
Arif Hulu | Sumut Senin, 09 November 2020 - 18:17:58 WIB
Ki Ageng memasuki areal perkebunan
kelapa sawit milik PT Langkat Nusantara Kepong Tanjung Keliling, yang
diyakini menjadi lokasi terakhir tiga anak hilang tersebut.
TERKAIT:
LANGKAT | Tiraskita.com - Misteri tiga anak yang hilang secara misterius di Dusun VI Pulka, Desa Naman Jahe, Kecamatan Salapian, Langkat, Sumatera Utara, menarik perhatian seorang tokoh spiritual asal Kota Binjai, Ki Ageng.
Kedatangan Ki Ageng ke lokasi anak hilang tersebut sedikit aneh dan berbeda. Secara tiba - tiba, cuaca yang cerah mendadak mendung dan turun gerimis.
Setelah salat di masjid daerah tersebut, Ki Ageng menyusuri jalan menuju Danau Pulka. Di sana, walau hanya hujan gerimis namun tampak kilatan petir menyambar dan suara gemuruh di atas langit Bumi Bertuah tanpa henti.
Hewan ternak milik warga sekitar terus bersuara dan terlihat mengikuti langkah Ki Ageng menuju Danau Pulka.
Ki Ageng tampak berkomunikasi dengan makhluk yang diyakini sebagai 'penunggu' danau dan perkampungan Pulka.
"Kami berkomunikasi dengan juru kunci daerah ini. Ke tiga anak itu tidak berada di Danau Pulka," ungkap Ki Ageng, Senin, 9 November 2020.
Kemudian, Ki Ageng dan rombongannya memasuki areal perkebunan kelapa sawit milik PT Langkat Nusantara Kepong Tanjung Keliling, yang diyakini menjadi lokasi terakhir tiga anak hilang tersebut.
"Anak - anak itu disembunyikan orang bunian yang mendiami daerah ini," ungkapnya.
Usai melakukan ritual di dalam areal perkebunan, Ki Ageng menemui keluarga AZ dan bertemu dengan Alamsyah, bapak kandung AZ, salah satu anak yang hilang.
"Kami berdoa, agar ke tiga anak itu dikembalikan dengan kondisi sehat," pintanya.
Di sana, Alamsyah mengatakan bahwa sebelum anaknya dan dua anak lain hilang, banyak kejadian aneh yang sering terjadi di wilayah mereka.
"Sejauh ini kami keluarga tidak ada memiliki firasat apapun tentang anak - anak kami yang hilang. Kami sangat yakin anak kami ada di daerah kami," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan pada Minggu, 18 Oktober 2020, tiga anak AZ, YTH, dan NAR dilaporkan hilang, setelah bermain melihat sebuah alat berat ekskavator membuat galian di perbatasan perkebunan dengan perkampungan warga.
Hingga saat ini, polisi dibantu masyarakat dan ratusan paranormal sudah melakukan pencarian, namun tidak berhasil menemukan ketiga anak tersebut. (**)