Jum'at, 29 Maret 2024  
 
Hikmah di Balik Polisi Palsu Nan Ringan Tangan: Bersabar!

Rahmad | Banten
Sabtu, 08 Mei 2021 - 09:53:28 WIB

Suryadi, M.Si dan Edy Sumardi Priadinata, S.I.K., M.H.
TERKAIT:
   
 
BANTEN | Tiraskita.com - Ini salah satu bukti kerja- kerja profesi tak bisa digantikan oleh profesi lain. Apa tah lagi, cuma mengaku-aku diri anggota Polri, kemudian ringan memukul dan mengancam (akan) menembak orang yang dianggap (cuma) telah bikin  jengkel.
Apa yang terjadi kemudian?
Dalam status tersangka, ia harus berurusan dengan penyidik Polri.
Urusan jadi  panjang, masuk ke ranah hukum. Meja hijau pun menanti digelar.              *

ITULAH nasib Jni (41) alias Jhn. Laki-laki yang karyawan swasta itu adalah warga Kampung Santri, Desa Curuk Barang, Cipeucang, Pandeglang, Banten.

Ia telah mengaku-aku anggota Polri. Tak cuma sebatas itu. Ia diadukan korban,  tujuh kali memukul (menganiaya) sambil mengaku anggota Polri dan mengancam akan menembak korban, Mulyadi, seorang pemotor. Korban diam saja ketakutan, tapi diam-diam kemudian mengadukannya ke Polres Lebak, Banten.              *

KEJADIANNYA berawal dari hal yang remeh-temeh sehingga terasa sangat  tak masuk akal bisa membuat Jni bertindak main hakim.

Begini kroniknya. Pagi itu sekitar jam 08.00, Senin (3/5/21), ia mendorong motor yang kehabisan BBM dari Kampung Pasir Waru, Desa Mekaragung, Cibadak. Ia dibantu dua rekannya, Aji dan Romdani.

Maksudnya, akan mengisi BBM di SPBU Rumbut, Kaduagung, Cibadak, Lebak. Tapi, belum lagi sampai tujuan, sebuah minibus B2841WAC datang menyalipnya dari arah berlawanan. Mulyadi kaget dan perhatiannya tertuju kepada laki-laki yang menyetir Avanza itu.

Selang beberapa saat, Mulyadi sambil mendorong dibantu kedua orang rekannya, sampai di SPBU yang dituju.

Betapa terkejutnya Mulyadi ketika tiba-tiba Avanza silver tadi menyalipnya minggir  di sisi kanan depannya. Pintu mobil itu terbuka hingga mengenai bahu kirinya.

Selanjutnya, seorang laki-laki turun dari mobil tersebut yang tak lain adalah laki-laki dengan Avanza tadi menyalipnya.

Laki-laki itu kemudian menghampiri Mulyadi seraya berkata, "Saya dari Polda, saya tembak kepalamu!". Yang diancam membalas, "Silakan Pak, saya orang miskin, mau ditembak juga."

Benar saja, tapi bukan menembak. Jni melayangkan tujuh pukulan kepada Mulyadi. "Empat kali mengena wajah saya bagian kanan, dan tiga kali wajah bagian kiri," ungkap korban kepada penyidik seperti juga kesaksian dua rekannya.

Tak lama kemudian, viral video peristiwa tersebut, beriringan dengan pengaduan Mulyadi kepada Polisi.

Polisi pun bertindak. Empat hari penelusuran, kemudian polisi mencokok Jni di kediamannya di Cisantri, Curug Barang, Cipeucang,   Pandeglang.

Terungkap lebih jauh, Avanza yang digunakan tersangka masih atas nama orang lain warga Jakarta Barat.

Dari peristiwa tersebut dapat disimpulkan pelaku telah melakukan:
1. Mengaku-aku anggota Polri.
2. Mengancam akan menembak korban.
3. Ringan tangan telah berkali-kali memukul korban.
4. Selain itu, patut menjadi perhatian setiap warga yang telah menjual kendaraan bermotornya melaporkan kepada Samsat, agar masuk ke dalam data perubahan kepemilikan.

SUNGGUH tak masuk akal sehat. Gara-gara hal yang sesepele itu, nama Polri tempat terbawa-bawa nyaris terperosok menjadi fitnah  berkepanjangan bila tersangka tak cepat ditemukan.

Senjata api (senpi) yang bagi polisi hanya akan digunakan dalam keadaan terpaksa alias darurat, "digunakan" untuk mengintimidasi. Benar bahwa, meski, dalam kasus Jni - Mulyadi, senjata api dalam logika "saya tembak" hanya gertakan belaka.

Senpi, dikatakan hanya akan digunakan polisi dalam keadaan darurat adalah apabila nyawanya betul-betul terancam atau  membahayakan korban atau orang lain di sekitarnya.

Kini semua sudah terjadi. Profesi bukan sekadar pekerjaan, termasuk menjadi anggota Polri. Profesi adalah "panggilan jiwa" yang membuat penyandangnya bertahan hingga menjadi ahli.

Kekhususan atas suatu keahlian bukan untuk sekadar dibayar dengan materi, apalagi untuk sekadar gagah-gagahan.

Keahlian dari suatu profesi tak bisa digantikan oleh keahlian  profesi yang berbeda. Selain keahliannya yang tidak memungkinkan untuk itu, etika dan moral yang membimbing pengakan hukum tidak membenarkan hal itu. Apalagi hukum.

Apa tah lagi untuk seorang karyawan swasta semisal Jni.
Bagi setiap warga negara yang baik adalah petiklah hikmah: bersabarlah! **

 Oleh : Suryadi, M.Si dan Edy Sumardi Priadinata, S.I.K., M.H.


comments powered by Disqus


Berita Lainnya :
 
  • Pemprov Riau Terima Penghargaan Kepatuhan Penyelenggaraan Pelayanan Publik 2023
  • Pemprov Riau Berikan Santunan untuk 150 Anak Yatim
  • Denpom III/3 Cirebon bersama Forkopimda Kota Cirebon Laksanakan Tarhim
  • Indahnya Berbagi di Bulan yang Suci, Denpom III/3 Cirebon dan IMBI Bagikan Takjil
  • Pangdam IV/Diponegoro Hadiri Ceramah Kebangsaan Pada HUT Yonif 400/Banteng Raider
  • BI Optimis Wakaf Produktif Dorong Pemberdayaan Ekonomi Syariah
  • HUT Yayasan Kemala Bhayangkari, TNI Polri Buka Puasa Bersama Jalin Silahturahmi
  • Daftar Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia 2024–2029
  • Polda Riau Gagalkan Peredaran 31 Kg Sabu dan Ribuan Ekstasi
  •  
     
     
    Selasa, 19 Juli 2022 - 11:10:08 WIB
    Kunjungan Kerja Komisi V DPRD JABAR Ke Dinsos
    Kamis, 19 Agustus 2021 - 11:26:46 WIB
    Bupati Rohil Afrizal Sintong Resmikan Coffe Uyang Bagan (CUB)
    Sabtu, 19 Desember 2020 - 16:06:00 WIB
    Jokowi: Isi Medsos dengan Keteduhan dan Kesejukan
    Kamis, 07 Januari 2021 - 21:26:22 WIB
    Sekda Tinjau Pelaksanaan Sekolah Tatap Muka di Kecamatan Siak
    Senin, 08 November 2021 - 19:48:11 WIB
    Kapolresta Pekanbaru Hadiri Study Kelayakan Dan Peninjauan Lokasi Pembangunan Polsek Marpoyan Damai
    Kamis, 24 Desember 2020 - 13:37:09 WIB
    Presiden Jokowi Lantik Kepala BNN dan BRGM di Istana Negara
    Jumat, 07 Januari 2022 - 14:09:28 WIB
    Mencoba Mengubah Nasib, 14 Pejabat antar Lamaran ke UPT Asesmen Riau
    Senin, 28 September 2020 - 16:17:40 WIB
    DPRD Pekanbaru Sorot PAD Retribusi Sampah, Ruslan: Bersihkan Pungli di Masyarakat
    Kamis, 20 Oktober 2022 - 16:43:23 WIB
    Pemkot Cimahi Gelar Peringatan Hari Rabies Sedunia Tahun 2022 Dan Bazar Pasar Tani
    Kamis, 30 Maret 2023 - 18:02:58 WIB
    Peduli Stunting, Danlanud Mus & Ketua Pia AG Cab 16/D.I Lanud Mus kunjungi Warga binaan
    Sabtu, 19 Desember 2020 - 11:39:06 WIB
    Puluhan Napi Kasus Narkoba Riau di Pindahkan ke Nusakambangan
    Jumat, 07 Januari 2022 - 20:18:29 WIB
    Kalapas Pemuda Tangerang Tanda Tangani Deklarasi Janji Kinerja dan Perjanjian Kinerja di Hadapan Kak
    Sabtu, 28 Oktober 2023 - 16:49:00 WIB
    Keren... Program Karbak TNI Satkowil Kodim 0319/Mentawai
    Selasa, 10 November 2020 - 00:49:37 WIB
    Dijanji Nikah, Pemuda di Samarinda Rela Jadi Kurir 1 Kg Sabu
    Sabtu, 04 September 2021 - 11:07:31 WIB
    Hampir 100 Persen Divaksin, SMKN 2 Kota Cimahi Siap Laksanakan PTM
     
    Riau | Nasional | Ekonomi | Hukrim | Politik | Olahraga | Kesehatan | Budaya | Pendidikan | Internasional | Lifestyle
    Advertorial | Indeks Berita
    About Us | Redaksi | Pedoman Media Siber | Info Iklan | Disclaimer
    Copyright © 2020 PT. Tiras Kita Pers, All Rights Reserved